Opini Pos Kupang
Penyakit Jantung Koroner dan Kematian Mendadak
Mari membaca dan simak Opini Pos Kupang berjudul penyakit jantung koroner dan kematian mendadak
Di sisi lain masyarakat juga lebih percaya dengan pengobatan herbal dan suplemen kesehatan yang menjanjikan penyembuhan instan berdasarkan testimoni kasuistis tanpa studi kedokteran yang mendalam bahkan juga harga suplemen kesehatan tidaklah murah. Sistem pelayanan gawat darurat kita yang masih terkendala sarana dan prasarana baik dalam kualitas maupun kuantitas yang membuat pertolongan pertama di rumah atau di tempat kejadian belum berjalan karena adanya iliterasi atau buta informasi dibidang kesehatan yang masih menyeluruh di masyarakat.
Berbeda dengan negara-negara maju yang mempunyai umur harapan hidup lebih panjang karena maju dibidang promosi kesehatan dan menjadi pencegah utama kematian mendadak.
Namun demikian, pemeriksaan pertanda penyempitan pembuluh darah di Kupang sudah mulai tersedia walaupun keterbatasan dana masyarakat masih menjadi momok yang belum teratasi. Bagi masyarakat yang mengalami gejala gangguan koroner tersebut bisa memanfaatkan fasilitas kateterisasi jantung yang sudah tersedia di Rumah sakit di Kupang baik dengan fasilitas BPJS dan Non BPJS.
Tetapi, fasilitas kedaruratan dan sistem jejaring cepat dan tepatnya pelayanan darurat harus tersedia dari Pustu dan Puskesmas serta tempat layanan primer lainnya baik oleh pemerintah maupun swasta menuju pelayanan prima seiring dengan akreditasi paripurna RS di Kupang dan NTT.
Dengan demikian kematian mendadak merupakan peristiwa yang menyedihkan bagi kita semua dapat diatasi. Kita harus tetap memiliki pengharapan untuk dapat terhindar dari kejadian tersebut dengan selalu mempertahankan hidup sehat. Caranya????
Pertama, berpikirlah secara positif artinya hindari anggapan bahwa kematian mendadak disebabkan oleh angin jahat. Kedua, bagi anda yang memiliki faktor risiko, waspadalah terhadap makanan dan minuman yang dapat mempercepat terbentuknya sumbatan pada pembuluh darah seperti lemak berlebihan, garam berlebihan, karbohidrat berlebihan, selalu berpikiran negatif, merokok dan kopi berlebihan ditambah kurang berolahraga. Bila kehidupan yang terkontrol dijalankan maka harapan kita terhindar dari kematian mendadak menjadi kenyataan. (*)