siswa pukul guru
Wakasek SMAN I Fatuleu Sesalkan Pemukulan Guru Oleh Siswa
para siswa memasuki ruangan kelas masing-masing guna mengikuti ujian. Guru Yelfret Malafu yang menjadi korban ini bertugas mengawasi ujian
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Wakasek SMAN I Fatuleu Sesalkan Pemukulan Guru Oleh Siswa
POS-KUPANG.COM I OELAMASI-- Wakil Kepsek Urusan Kesiswaan pada SMAN I Fatuleu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Aurelius Usa Naing, S.Si, sesalkan peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan di daerah ini.
Pasalnya, guru bidang studi Bahasa Indonesia atas nama, Yelfret Malafu (45) beralamat di RT 011 / RW 005, Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu, dikeroyok siswa. Kasus ini sudah ditangani aparat Polres Kupang dan secara internal akan dilakukan pertemuan bersama para orangtua/wali sehingga kasus serupa kedepan tidak terulang lagi.
Aurelius didampingi Guru Pembina OSIS, Petrus Henukh, S.Pd menyampaikan hal ini ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/3).
Aurelius mengatakan, saat ini memang para siswa tengah mengikuti ujian semester genap bagi siswa kelas XII. Peristiwa ini terjadi di ruang kelas XII IPS-4 pada Senin (2/3) selesai upacara bendera.
Usai upacara, katanya, para siswa memasuki ruangan kelas masing-masing guna mengikuti ujian. Guru Yelfret Malafu yang menjadi korban ini bertugas mengawasi ujian di kelas tersebut.
"Sebelum ujian dimulai, guru pengawas yang jadi korban ini edarkan daftar hadir. Waktu selesai dan nomor 20 kosong jadi korban tanya ke para siswa sebanyak tiga kali. Tidak satupun yang menjawab," jelasnya.
Namun, lanjut Aurel, salah satu siswa di belakang dengan jari menunjuk salah satu siswa di depan. Korban kemudian mendekati siswa ini dan menanyakan kenapa ditanyakan tapi tidak jawab.
"Korban guru memang agak marah dan sempat pukul. Tapi memang nomor urut 20 itu kosong karena siswanya sudah tidak ada lagi. Tapi karena ada oknum siswa yang tunjuk jari ke arah Yoldi dan Yoldi kaget sambil mengatakan "kenapa pukul saya, saya salah apa". Yoldi tidak pukul korban tapi teman-temannya yang merasa Yoldi diperlakukan seperti itu langsung spontan maju dan menganiaya korban guru ini," katanya.
Dirinya menambahkan, peristiwa pengeroyokan terjadi di dalam kelas. Para oknum siswa menyerang dan mendorong korban guru sampai jatuh. Bahkan ada oknum siswa yang mengambil kursi melempar ke arah korban guru.
"Para siswi histeris teriak karena korban sudah jatuh masih dipukul dan diinjak. Untung pak Jakobus Tipo selaku guru piket segera mengambil langkah dan para siswa lari berhamburan. Pak Jakobus berdiri palang di depan pintu kelas sehingga tidak ada yang serobot serang korban yang masih mengalami sakit di dalam kelas," tambahnya.
Terhadap kejadian ini, kata Aurel, korban guru bersama adiknya pada Selasa (3/3) melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke Polsek Fatuleu. Setelah menerima laporan, polisi langsung turun ke sekolah. Pihak sekolah menelepon orangtua tiga anak yang diduga pelaku yakni CYT, TCVPH, OB memberitahukan soal peristiwa itu.
"Saat ini ketiga oknum siswa ini sudah diamankan polisi. Kami pihak sekolah sangat sayangkan kejadian ini. Karena kasus ini sudah ditangani polisi maka kami tunggu saja. Mengenai hak para siswa ikut ujian tetap kami lakukan karena itu hak para siswa, kami tidak bisa hambat," tegas Aurel.
Dijelaskannya, urusan hukum menjadi kewenangan polisi dan pihak sekolah sesegera mungkin mengundang Komite dan orangtua/siswa untuk membicarakan permasalahan ini.
• PLH Sekda Belu : Saya Tidak Pernah Sebut Masyarakat Curi Porang, Minta Maaf Apa ?
• Kasus Curanmor Kembali Marak Terjadi di TTU
• Kapolres TTU Benarkan Adanya Laporan Dua Kasus Pencurian Sepeda Motor
Maksudnya agar kedepan antara komite dan orangtua/wali harus saling membuka diri supaya kejadian seperti ini jangan lagi terulang di lembaga ini.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong