Jalan Bokong - Lelogama di Segmen IV Belum Tuntas
Beberapa item pekerjaan yang masih dalam pengerjaan adalah lapisan atas badan jalan ( Wearing Course/WC), saluran dan juga perapian bahu jalan.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Dikatakan, kendala adalah faktor cuaca dan juga tenaga kerja. Cuaca selalu hujan ,sedangkan tenaga kerja, mereka diminta juga menggunakan tenaga kerja lokal yang ada.
• Jangan Vonis Dulu Sakit Ginjal Bila Pinggang Terasa Sakit, Simak Penjelasan Dokter Ini
"Sedangkan waktu yang diberikan bagi kita hanya sampai 8 Maret 2020. Jika tidak selesai, maka bisa di PHK," katanya.
Perlu Kompensasi Waktu
Komisi IV DPRD NTT juga labgsung turun memantau progres pengerjaan jalan Bokong -Lelogama.
Tim Komisi IV DPRD NTT dipimpin Ketua ,Agus Lobo, Wakil Ketua , Nelson Matara, Refafi Gah dan satu anggota, Alexander Foenay.
Hadir juga dalam kunjungan ke Segmen 4 ini, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR NTT, Adi Mboeik dan beberapa staf.
Nelson Matara mengatakan, perlu ada kompensasi waktu sehingga pekerjaan di Segmen 4 bisa diselesaikan secara baik.
"Sesuai penjelasan yang mereka sampaikan kondisi rill di lapangan. Jadi, jika batas waktu pekerjaan pada tanggal 8 Maret 2020 tentu bisa ," kata Nelson.
Dikatakan, perlu ada toleransi waktu,yakni kompensasi waktu, karena pihaknya juga sudah memantau kondisi di lapangan yang mana xurah hujan cukup tinggi,sehingga pekerjaan selalu terhambat.
"Komisi IV tidak main- main tetap patau di lapangan ,sehingga pengguna anggaran dan kontraktor tidak bisa mengelabui. Karena itu, kalau bisa minta kompensasi waktu," katanya.
Wakil Ketua Komisi IV, Refafi Gah mengatakan, jika cuaca baik, maka pihak kontraktor menjamin pekerjaan tuntas,tapi fakta di lapangan lain,karena itu perlu ada kompensasi.
Alex Foenay mengatakan, suatu proyek itu dilihat dari progres fisik di lapangan dan juga dana yang sudah dicairkan. Untuk jalan Bokong -Lelogama, khususnya di segmen 4 dana yang dicairkan itu sesuai dengan pekerjaan fisik.
"Kita ingin proyek ini ini sslesai dan berguna bagi masyarakat," kata Alex.
Sementara itu, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR NTT, Adi Mboeik mengatakan, kondisi di lapangan sudah seperti yang disampaikan pihak pelaksana di lapangan.
"Kita bukan mau bela kontraktor, tapi ini kondisi riil dan fakta di lapangan. Soal curah hujan di daerah ini yang tinggi, maka kami akan koordinasi dan minta data di BMKG," kata Adi.
Dikatakan, progress fisik di lapangan sudah lebih jauh atau lebih maju dari anggaran.
• Ditabrak Pria Mabuk Miras, Dua Perempuan di Kupang Luka Berat
• Hi Guys, Wajib Tahu ! Pemicu yang Bikin Anda Doyan Ngemil di Malam Hari
• 6 Hal Yang Terjadi Pada Tubuh Bila Mengabaikan Sarapan Pagi, No 6 Bikin Gagal Diet
• Lebih Dikenal Sebagai Bumbu Dapur, Wajib Tahu Moms ! 11 Manfaat yang Terkandung Dalam Bawang Putih
Untuk diketahui, proyek jalan Bokong-Lelogama ini menggunakan APBD NTT dari DPA Dinas PUPR NTT Tahun 2019 sebesar Rp 175.552.879.000 yang dikerjakan dengan empat segmen.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)
