Hama Grayak Serang 600 Hektar Tanaman Jagung di Belu, Pemerintah Lakukan Pengendalian
Hama grayak akan menyerang setiap pagi dan sore, sedangkan siang hari grayak akan bersembunyi di dalam celah daun.

Hama Grayak Serang 600 Hektar Tanaman Jagung di Belu, Pemerintah Lakukan Pengendalian
POS-KUPANG.COM| ATAMBUA---Sebanyak 600 hektare tanaman jagung milik masyarakat di wilayah Kabupaten Belu terserang hama ulat grayak.
Dari jumlah tersebut, sekitar 200 hektare lahan jagung telah ditangani bersama oleh dinas, penyuluh pertanian dan petani pemilik lahan dengan cara semprot dengan pestisida.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Belu, Geraldus Mbulu kepada wartawan, Selasa (25/2/2020).
Geraldus menjelaskan, sesuai laporan masyarakat, tanaman jagung yang terserang hama grayak terjadi di wilayah Kelurahan Fatubenao, Desa Haekesak, Kecamatan Raihat, Kecamatan Lamaknen dan Lamaknen Selatan.
Atas laporan tersebut, dinas bersama penyuluh pertanian melakukan pengendalian dengan cara semprot dengan pestisida agar serangan hama grayak tidak meluas.
Menurut Geraldus, serangan hama grayak di Kabupaten Belu masih dalam jumlah kecil apabila dibandingkan dengan beberapa kabupaten lain di NTT yang jumlahnya mencapai ribuan hektare.
"Sesuai laporan dari para penyuluh lapangan, hama grayak menyerang tanaman jagung jumlahnya kecil, bahkan dalam satu hamparan jagung berukuran 1 hektar, hanya menyerang beberapa pohon saja yang masih muda dengan tinggi sekitar 1 meter," jelas Geraldus.
Lanjut Geraldus, serangan hama ulat grayak ini muncul karena perubahan musim yang sangat ekstrim. Oleh karena itu, para petani tetap diminta untuk merawat tanaman dan membersihkan gulma dalam kebun agar serangan ulat grayak tidak meluas.
Serangan ulat grayak biasanya pada pucuk jagung yang masih muda, bukan jagung yang sudah berbunga dan tua. Hama grayak akan menyerang setiap pagi dan sore, sedangkan siang hari grayak akan bersembunyi di dalam celah daun.
"Sifat grayak hanya menyerang daun tanaman jagung yang masih muda, serta akan keluar setiap pagi atau sore, sedangkan siang hari grayak akan bersembunyi karena tidak tahan panas," tambah Geraldus.
Geraldus meminta kepada masyaraat pemilik lahan jagung yang luasnya berukuran satu hektare atau kurang dari 1 hektare agar dapat melakukan pencegahan secara manual dengan menyemprotkan pestisida pada tanaman jagung setiap pagi atau sore.
• Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat : Ini Isu yang Memalukan NTT
• 5 Kebiasaan yang Salah di Pagi Hari Yang Bikin Gagal Turunkan Berat Badan
• 5 Penyebab Kejenuhan Bekerja,Yuk Atasi Sendiri Dengan Cara Ini
• Cari Tahu Penyebabnya ! Mengapa Ada Wanita Punya Libido Tinggi &Tak; Puas saat Berhubungan Intim
Selain itu, masyarakat melaporkan kepada petugas penyuluh lapangan manakala tanaman jagung terserang hama grayak. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
Teni Jenahas/Adv)).
NGERI! Ditinggalkan Portugis Timor Leste Terpecah, Terjadi Perang Saudara. Salah Satu Mau Gabung RI |
![]() |
---|
Sambung Cuitan Denny Siregar Soal Oknum yang Laporkan Jokowi, dr Tirta Bilang Begini, Bikin Syok |
![]() |
---|
Bunuh 2 Gadis Muda,Kekejaman Polisi Berpangkat Aipda Terkuak, Korban Dibawa ke Hotel Lalu Dicekik |
![]() |
---|
Astaga, Layani 15 Pria dalam Sehari, Wanita Ini Tega Jual Anaknya Rp 1,5 Juta, Alasannya Bikin Syok |
![]() |
---|
Dulu Ngotot Lepas dari Indonesia,Warga Timor Leste Ngaku Lebih Baik Mati daripada Hidup Menderita |
![]() |
---|