Pemkab Ngada Hibahkan Aset kepada PDAM Ngada, Berikut Liputannya!
Salah satunya dokumen rencana induk sistem pengelolaan air minum (RESPAM) yang sudah disampaikan oleh Pemerintah kepada PDAM.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Dirinya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang telah membangun Waduk Bheto Waso dengan sambungan layanan rumah 100 lebih.
Sementara itu, Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa pada kegiatan itu mengatakan bahwa untuk mendukung pelayanan air bersih di Kabupaten Ngada koordinasi dan komunikasi antara Pemerintah dan PDAM Ngada menjadi hal penting.
Menurut Bupati, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan air minum. Salah satunya dokumen rencana induk sistem pengelolaan air minum (RESPAM) yang sudah disampaikan oleh Pemerintah kepada PDAM.
Dokumen ini mesti menjadi acuan dalam pengelolaan air minum, sebab biaya yang dikeluarkan untuk penyusunan dokumen ini sangat besar, sementara dalam tataran implementasi pengelolaan air bersih tidak sesuai dengan dokumen tersebut.
Untuk itu, PDAM perlu memperhatikan dokumen tersebut, sehingga dalan pengelolaan air minun kita tidak ngambang, sehingga bisa sejalan dengan salah satu target pemerintah yakni Wae Gebho Gabho.
Bupati Soliwoa menegaskan bahwa kalau kita melihat data, biaya yang dikeluarkan belum sebanding dengan sambungan rumah yang sudah dilakukan.
"Untuk itu, pola pikir atau mindset PDAM dan Dinas Perumahan selaku pengola air minum harus diubah melalui program dan kegiatan. Hal ini penting sebab muara akhir kita mesti berujung pada penambahan sambungan rumah,"katanya.
• Komisioner KPU Belu Menunggu Bakal Calon Perseorangan Paket Viva Mateke
• Waket DPRD Kupang Mohon Maaf Soal Defisit APBD Dua Tahun Anggaran
• Dewan Dapil I Jaring Asmara dengan Warga Kupang Tengah
Kata Bupati Soliwoa, penambahan sambungan rumah harus menjadi prioritas sebab sambungan rumah menjadi salah satu sumber pendapatan PDAM.
Dua hal yang memang harus berjalan beriringan sebab disatu sisi PDAM berorientasi pada pelayanan air bersih dan sisi lain harus memperoleh keuntungan, katanya.
"Kalau debitasi air memungkinkan dan sarana prasarana mendukung, maka penambahnan SR harus menjadi prioritas," ujar dia.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)