Opini Pos Kupang

Damyan Godho, Firmus Wangge dan Uskup Petrus Turang

Baca Opini Pos Kupang berjudul: Damyan Godho, Firmus Wangge dan Uskup Petrus Turang

Penulis: Dion DB Putra | Editor: Kanis Jehola
Dok
Logo Pos Kupang 

"Benar. Justru karena itu tugas kau untuk menulis sebanyak mungkin tentang beliau sehingga bisa dikenal umat Keuskupan Agung Kupang dan masyarakat NTT pada umumnya," kata Om Damy.

Sebelum saya pamit dari pertemuan pagi itu, Om Damy meminta saya segera bersua Firmus Wangge sebagai ketua panitia. "Ingat, selalu koordinasi dengan kau pung Om Firmus. Usahakan satu atau dua hari ada berita mengenai persiapan penahbisan," kata Om Damy memberi arahan. Saya menganggukkan kepala.

Kurang lebih tiga bulan persiapan panitia, saya jadinya berintekasi cukup intens dengan Om Firmus dan semua anggota panitia yang lain seperti Alo Djong Joko, para tokoh umat termasuk Gubernur NTT saat itu, Herman Musakabe.

Semua informasi mengenai tahbisan itu selalu saya publikasikan di Pos Kupang yang merupakan satu-satunya koran harian yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat itu.

Jangan dikau tanya media online karena belum muncul batang hidung dan sosoknya, sehingga Pos Kupang merupakan sumber informasi utama bagi masyarakat Flobamora.

Hampir sebulan menjelang penahbisan saya menulis mengenai tema tersebut. Beberapa topik yang saya tulis secara serial antara lain, sejarah Keuskupan Agung Kupang dari gereja diaspora hingga menjadi keuskupan,sejarah Gereja Katedral Kupang, profil Uskup Gregorius Monteiro dan yang paling menantang saya adalah profil Uskup Petrus Turang. Maklum sumber referensi mengenai Yang Mulia di sekretariat keuskupan pun tidak banyak.

Saya mesti putar otak (baca: kerja keras) untuk mendapatkannya. Waktu itu belum ada Google, bung. Jadi semua harus cari secara manual. Tapi di situlah letak keasyikannya.

Puji Tuhan semua bahan yang saya butuhkan tersedia pada waktunya. Maka saya menulis profil Mgr. Petrus Turang sejak masa kecil di Tondano, Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, masa pendidikan di seminari, tahbisan imamat serta pengabdian beliau sebelum diangkat Paus Johannes Paulus II sebagai uskup.

Petrus Turang yang ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Manado pada 18 Desember 1974 sempat memegang jabatan sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Saya juga menulis makna motto beliau Petransiit Benefaciendo atau Berkeliling Sambil Berbuat Baik (Kisah Para Rasul 10:38), makna lambang keuskupan dan lain-lain yang berkenaan dengan tugas sang gembala kelahiran Tataaran, Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara, 23 Februari 1947 tersebut.

Bekerja dengan Om Firmus Wangge dalam kepanitiaan menyenangkan. Berlatarbelakang pengusaha, cara berpikir dan bertindak Om Firmus jauh dari birokrasi bertele-tele. Apalagi waktu efektif bagi panitia pentahbisan saat itu tidak lama. Hanya kira-kira dua bulan lebih.

Om Firmus selalu memastikan setiap rencana dapat dikerjakan secara baik oleh masing-masing seksi dalam kepanitiaan. Orangnya tegas, bicara blak-blakan tapi juga mau mendengar setiap saran dan masukan.

Singkat cerita tibalah hari H acara penahbisan Uskup Petrus Turang pada 27 Juli 1997 di Arena Promosi Hasil Kerajinan Tangan Rakyat NTT, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.

Di lokasi tersebut kini berdiri megah Lippo Mall Kupang. Arena promosi yang dibangun masa pemerintahan Herman Musakabe tak berbekas lagi. Uskup Agung Jakarta, Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ bertindak sebagai Penahbis Utama didampingi Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia yang bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum, Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu, Gregorius Manteiro, SVD.

Upacara penahbisan berlangsung hikmat dan meriah. Sukses. Puluhan ribu umat Katolik tumpah ruah di sana. Saya masih ingat kepada siapa ucapan terima kasih pertama yang disampaikan Uskup Petrus Turang, Pr saat memberikan sambutan seusai prosesi penahbisan. Beliau mengucapkan terima kasih kepada wartawan!

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved