Tamu Kita

Tamu Kita: Berni Dhey Ngebu, Perkuat Fungsi Lembaga DPRD

Nah, apa saja yang dialami oleh Ketua DPRD Ngada, Berni Dhey Ngebu dan apa yang dia lakukan ke depan?

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Apolonia Matilde
Gordi Donofan
Bernadinus Dhey Ngebu, SP, bersama istri dan anak. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Fonofan

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Menjabat sebagai Ketua DPRD tidak mudah. Perjuangan dan amanah yang telah diemban merupakan sebuah tugas yang harus dipertanggunjawabkan kepada publik.

Tentu membutuhkan dukungan dari keluarga, masyarakat dan lainnya.

Nah, apa saja yang dialami oleh Ketua DPRD Ngada dan apa yang dia lakukan ke depan?

Paket Doa Siap Serahkan Surat Dukungan kepada KPU Ngada

Ikuti wawancara Wartawan Pos Kupang, Gordi Donofan, dengan Bernadinus Dhey Ngebu di Bajawa, Kamis (30/1).

Proficiat Anda terpilih menjadi Ketua DPRD Ngada. Tentu itu tidak mudah. Banyak dukungan tentunya terutama keluarga besar. Seperti apa dukungan keluarga terhadap Anda?
Keluarga besar sangat mendukung saya selain istri. Bapa almarhum dan mama. Meskipun mereka tidak pernah mendiskusikan tentang politik. Tapi mereka selalu mendukung apa yang saya lakukan.
Kedua keluarga besar di Israel, Beiwali, Waowae dengan keluarga besar di Aimere walaupun beda daerah pemilihan, tetapi tetap mendukung tentunya dengan seluruh keluarga besar yang ada di Bajawa.
Selain itu juga dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan teman-teman separtai juga penting dalam pengembangan karier saya, sejak masuk arena politik tahun 2008. Sejak istirahat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngada. Saya di KPU Kabupaten Ngada sejak tahun 2003 sampai tahun 2008 sebagai juru bicara (Jubir).

Swasti Sari Pra RAT di Pulau Semau, Tren Pertumbuhan Anggota Bagus

Siapa orang yang paling berjasa dalam karir politik Anda?
Kalau berjasa yaitu orangtua. Bapa dan mama yang memberi restu dan juga istri, serta semua keluarga inti. Mereka yang memberikan support terbesar.

Bisa Anda ceritakan tentang perjalanan karir politik hingga sekarang menjadi seorang Ketua DPRD Ngada?
Sebenarnya ketertarikan saya ke dunia politik sejak mengikuti dunia organisasi di bangku sekolah. Saya pernah menjadi Ketua OSIS di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Boawae waktu itu. Saat kuliah, saya menjadi Ketua Senat di Institut Pertanian Jogjakarta, dan masuk PMKRI St.Thomas Aquinas Jogjakarta. Kemudian, banyak berdiskusi, banyak berinteraksi dengan teman-teman kelompok lain.
Disaat yang sama, ada kasus cukup besar di Indonesia terkait kasus gedung Ombo. Saya terlibat diskusi dengan para senior dan situasi politik waktu itu. Pikiran saya untuk merubah situasi, partai politik (parpol) adalah organisasi yang resmi di Negara ini dan rekrutmen pemimpin tidak bisa tidak harus melalui partai politik. Saya harus masuk parpol supaya bisa merubah situasi dan berbuat banyak hal.
Selain itu, iklim di Jogja waktu itu cukup baik, banyak bertemu dengan tokoh-tokoh nasional, satu diantarannya Gusdur. Itu yang menjadi inspirasi saya untuk masuk ke PKB.
Banyak buku-buku Gus Dur saya baca, diskusi, saat kuliah di beberapa Perguruan Tinggi saya mengikuti dan ketika beliau mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa, saya tertarik berada di situ.

Setelah Dilaporkan, Rumak Makan yang Jual Makanan Ada Belatung Ditutup

Selanjutnya, bagaimana karier Anda setelah meraih gelar sarjana pertanian di Jogja?
Setelah tamat dari Jojga, saya ke Sumatera. Di sana, lima tahun, saya bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit. Terakhir menjadi Consultan Yunior pada PT. Profil Mitra Abadi Jakarta.
Tahun 2001, saya pulang ke Bajawa, membangun Kantor Perwakilan di NTT, melatih petani di Aimere dan di Sumba. Sampai akhirnya saya melamar ke KPU Kabupaten Ngada.
Di lembaga KPU itulah dapur untuk menggodok teman-teman di parpol dan menjaring proses Pemilu.
Saya lebih memahani aturan Pemilu dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Hemat saya, kenapa tidak maju saja. Itu sebenarnya keterpanggilan saya. Keluar dari KPU langsung bergabung dengan PKB.
Saya langsung mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Ngada tahun 2009-2014 dan lolos menjadi anggota DPRD. Tahun 2014, maju lagi periode kedua menjadi anggota DPRD Ngada dan lolos hingga satu tahun menjadi anggota dewan. Karena saya maju menjadi bakal calon (Balon) Wakil Bupati Ngada, karena waktu itu aturan harus mengundurkan diri, saya mengundurkan diri dan ada Pergantian Antar Waktu (PAW).
Saya istirahat tiga tahun lebih dari DPRD dan tetap bekerja seperti biasa. Tahun 2019, saya maju lagi dan bersyukur terpilih lagi menjadi anggota DPRD dengan jumlah suara terbanyak untuk seluruh Caleg.

Apakah Anda memiliki falsafah atau memiliki filosofi tersendiri menjadi seorang anggota DPRD?
Kalau menjadi pemimpin, ya, melayani. Kepemimpinan yang melayani dan apa adanya saja. Menjadi diri sendiri sangat penting. Sehingga, berada di posisi manapun, dan jabatan apapun, tidak terlalu penting. Yang penting adalah apa yang kita buat. Basis saya itu sebetulnya adalah basis pemberdayaan.

Calon Perseorangan di Pilkada Malaka 2020 Belum Ada yang Konsultasi ke KPU

Sebagai Ketua DPRD apa yang dilakukan dalam waktu dekat ini?
Ada banyak hal yang harus dilakukan sebenarnya. Dari tahun ke tahun itu sama, hanya mungkin kita perlu perkuat fungsi DPRD yaitu, fungsi legislasi, bukan soal banyaknya Peraturan Daerah (Perda) yang dibuat, tetapi apakah Perda yang dibuat benar-benar berguna dan bisa diimplementasikan. Bobot dari Perda itu yang penting. Itu dari aspek legislasinya.
Dari aspek pengawasan, mestinya banyak turun ke masyarakat atau ke daerah pemilihan (Dapil) untuk melihat kinerja teman-teman eksekutif sudah cukup atau tidak. Sambil kemudian kita diskusikan pada saat rapat kerja dan lainnya.
Atau rapat apa saja yang forumnya ada di DPR.
Aspek anggaran, bagaimana mengawal anggaran dari perencanaan, dokumen-dokumen. Mesti ada keterkaitan semua dokumen yang ada di daerah, dari RPJMD sampai ditetapkan menjadi APBD. Sampai ke DPA, apakah ada keterkaitannya. Jangan sampai mimpi malamnya eksekutif esok buat. Tugas DPRD di situ. Jadi kawal dari perencanaan sampai dieksekusi.
Aspek kelembagaan, DPRD mesti menunjukkan dirinya mempunyai kapasitas dan integritas moral yang cukup. Anggota DPRD perlu dikontrol oleh masyarakat. Tidak boleh takut sama pers. Tidak boleh takut diwawancarai, kegiatan-kegiatan DPRD juga mesti dipublikasi lewat warta DPR atau parlementaria yang ada di DPRD, sehingga masyarakat tahu, selain media sosial (medsos).
Jangan selfie-selfie saja, naik pesawat otw ke Jakarta gitu. Lebih banyak rapat kerja atau mengawasi proses proyek yang ada di daerah ini. Kapasitas lembaga ini selain aspek integritas, intelektual, integritas moral juga mesti ditonjolkan.

Kasus Ibu Muda Aniaya Bocah 2 Tahun di Kupang, Polisi Lengkapi Petunjuk Jaksa

Bagaimana cara sehingga anggota DPRD benar-benar merepresentasikan rakyat?
Perjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga benar-benar merepresentasi rakyat. Kenapa? Kita adalah wakilnya rakyat, sehingga lebih mementingkan rakyat. Mewakili rakyat artinya menjangkau aspirasi rakyat itu menjadi penting. Wajib hukumya, anggota DPRD turun ke dapilnya masing-masing.

Bagaimana Anda menciptakan kondisi yang harmonis di dalam lembaga DPRD, baik pimpinan maupun anggota DPRD lainnya?
Harus memfungsikan seluruh alat kelengkapan dewan sesuai dengan perundang-undangan. Jadi, komisi tupoksinya dia dimana ya difungsikan. Bahwa ada disposisi-disposisi atau ada undangan-undangan OPD terkait atau stakeholder terkait lainnya, apakah harus didisposisikan ke komisi, ya harus ada pendelegasian. Bahwa harus ada pimpinan karena pimpinan representase lembaga. Tetapi, ada juga fungsi yang tidak bisa diambil alih pimpinan. Harus distribusikan ke teman-teman komisi. Bapenperda, Badan kehormatan dan fraksi harus difungsikan. Nah, ke depan harus anggota DPRD dan tenaga ahli dari aspek kelembagaan. Jangan pergi kemana-mana atau studi banding pikul map sendiri. Tenaga ahlinya yang memberikan masukan kepada teman-teman DPRD.

MMA One Pride, Aprianus Tomas Tumbangkan Imam Yarha Dengan Kemenangan KO Ronde Pertama

Mitra lembaga legislatif adalah pemerintah. Bagaimana cara membina hubungan baik pemerintah terutama Bupati?
Saya pikir kita saling menjaga domain kita masing-masing. DPRD dan pemerintah adalah mitra yang sejajar. Kalau mitra sejajar ibarat rel kereta api. Bahwa gerbong atau lokomotif atau menjalani dan melewati rel itu sehingga rel itu tetap menjaga dia punya jaraknya. Sehingga kereta apinya sampai tujuan. Sehingga program-program ada di dalamnya berjalan dengan baik.
Sebagai mitra yang sejajar harus saling menghargai. Saling menghormati, dan saling melengkapi. Dengan tidak mengurangi kritik-kritik yang membangun atau memperbaiki. Karena kawan sejati itu adalah kawan yang memberikan kritik. Kalau dia salah ya salah, jangan saat dia salah malah kita puji, itu tidak boleh. Itu menjerumuskan.

Apa komitmen Anda untuk membangun kemitraan yang harmonis dengan pemerintah?
Kami tidak akan keluar dari fungsi. Karena memang tiga fungsi DPRD itu ada, tapi tugas DPRD ada banyak. Ada hak DPRD yang bisa digunakan, tetapi sejauh fungsi itu melekat dengan tugas yang cukup banyak maka mau tidak mau, suka tidak suka memaksimalkan tiga fungsi dari DPRD itu. (*)

DPRD Ende Apresiasi Polres Ende Bekuk Pelaku Bom Ikan, Ini Harapan Baltasar Sailatua

BIODATA :

Nama : Bernadinus Dhey Ngebu, SP.
TTL : So'a, 27 April 1971.
Istri : Maria FD Djeradut.
Anak : 3 orang.

Pendidikan :
1. Tahun 1978-1984 SDK Tanalodu-Bajawa.
2. Tahun 1984-1987 SMP Negeri 1 Bajawa.
3. Tahun 1987-SPP St. Isidorus Boawae.
4. Tahun 1990-1995 Institut Pertanian STIPER Yogyakarta, Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman.
Organisasi :
1. Tahun 1991-1993 Anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St. Thomas Yogyakarta).
2. Ketua UKM Katolik Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
3. Ketua I Himpunan Mahasiswa Jurusan Agronomi INSTIPER Yogyakarta.
4. Tahun 1992-1993 Ketua I Senat Mahasiswa INSTIPER Yogyakarta.
5.Litbang Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Ngada di Yogyakarta.
6. Tahun 1997-1998 Ketua SPSI Unit PT. Aek Tarum Palembang-Sumatera Selatan.
7. Tahun 2002 sampai sekarang Koordinator Bidang Ekonomi pada Jaringan Pergerakan Pemuda Flores dan Kepulauan
(JPPFK) Kabupaten Ngada.
8. Tahun 2005-sekarang Ketua Bidang Penelitian dan Pelatihan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKT1) Kabupaten Ngada.
9. Tahun 2006-2008 Sekretaris Dewan Keuangan Dewan Pimpinan Pastoral Paroki MBC Bajawa.
10. Tahun 2006-sekarang Tim PSE Keuskupan Agung Ende.
11. Tahun 2009-2014 Sekretaris Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Ngada
12. Tahun 2015-2020 Sekretaris Dewan Tanfid: Partai Kebangkitan Bangsa, Kabupaten Ngada.
13.Tahun 2015 calon Wakil Bupati Ngada pada Pemilihan Serentak Tahun 2015 dari PKB.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved