TTU Ditetapkan Sebagai Daerah Rawan Konflik Tinggi, Ini yang Akan Dilakukan Polres TTU
Kabupaten TTU ditetapkan sebagai daerah rawan konflik tinggi, ini yang akan dilakukan Polres TTU
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Kabupaten TTU ditetapkan sebagai daerah rawan konflik tinggi, ini yang akan dilakukan Polres TTU
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU) akan menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala daerah ( Pilkada) bersama dengan delapan kabupaten lain yang ada di Provinsi NTT pada tahun 2020 ini.
Sebelum pelaksanaan pilkada digelar, Polri menetapkan daerah yang saat ini dipimpin oleh Bupati Raymundus Sau Fernandes itu sebagai daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi.
• 530 Kg Daging Ayam Dari Luar Tanpa Dokumen Jual di Labuan Bajo Disita Petugas
Atas penetapan status tersebut, Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas menunturkan bahwa pihaknya akan total melakukan pengamanan terhadap pelaksanaan pilkada dengan cara menggerakkan semua kekuatan yang ada.
Dijelaskan, penetapan tingkat kerawanan tersebut disebabkan karena beberapa tahun silam, ada kejadian dimana kantor KPUD sempat terbakar. Oleh karena kejadian tersebut, Polri kemudian menetapkan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
• Pemred Pos Kupang Sampaikan Terima Kasih Untuk Apresiasi Pemda Sumba Timur
"Karena pada tahun berapa itu, tahun 2015 kantor KPU terbakar. Karena itu, makanya Polri kemudian menetapkan sebagai daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi," terangnya.
Nelson mengatakan, meski ditetapkan sebagai salah satu daerah dengan tingkat kerawanan yang tinggi, hal itu yang membuat dirinya bersama dengan anggota selalu berhati-hati dan berwaspada terhadap kemungkinan potensi konflik yang terjadi.
"Sehingga ketika pada hari h, kita dapat melaksanakan pengamanan yang baik maka daerah kita aman dari konflik," ungkapnya.
Nelson mengungkapkan, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya konflik, pihaknya menggerakkan semua kekuatan yang ada untuk melakukan pengamanan terhadap pelaksanaan pilkada.
"Anggota kita sekitar 400 orang lebih, kita kerahkan dua per tiga kekuatan sekitar 300 lebih anggota untuk mengamankan. Ditambah lagi dari TNI. Kita juga minta back up dari Polda dan polres di wilayah sekitar," terangnya.
Nelson menambahkan, pihaknya juga akan membangun sejumlah posko pengamanan di beberapa titik di dalam kota Kefamenanu, agar dapat memonitor setiap situasi saat pelaksanaan pilkada. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)