DAFTAR Kosmetik Berbahaya, Dilarang BPOM dari Skincare Korea Hingga Krim Syahrini, Beredar di NTT?

DAFTAR Produk Kosmetik Berbahaya, Dilarang BPOM dari Skincare Korea Hingga Krim Syahrini, Beredar di NTT?

Editor: Bebet I Hidayat
(ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)
Ilustrasi - Petugas menata produk kosmetik yang berhasil disita di kantor Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Manado, Sulawesi Utara. 

Selain kosmetik palsu dan ilegal, belum lama ini, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur juga berhasil membongkar praktik produksi komestik oplosan di Kediri, Jawa Timur.

Para pelaku mengaku, mengoplos bahan-bahan dari kosmetik dari merek terkenal untuk kemudian mengemasnya menjadi produk kosmetik yang diberi merek mereka sendiri.

"Produk kosmetik ini tidak memiliki izin edar dari BPOM," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, Kombes Akhmad Yusep Gunawan, Selasa (4/12/2018), seperti dilansir dari kompas.com.

(Themoneysavvyblog.com)

Keberadaan produk-produk ini tentu meresahkan dan juga membahayakan masyarakat.

Apalagi, diketahui bahwa produsen kosmetik oplosan tersebut mempromosikan produknya secara masif.

Salah satunya dengan cara "mengendorse" 6 artis ibu kota untuk mempromosikan produk kosmetiknya melalui media sosial instagram.

Lalu, apa dampaknya jika anda memaki kosmetik-kosmetik ini?

1. Alergi

alergi
naver.com
 

Kosmetik oplosan tidak memiliki standar keamanan yang jelas sehingga kerap kedapatan memasukkan bahan-bahan berbahaya.

Bagi anda yang meiliki kulit sensitif, bahan-bahan berbahaya ini bisa menimbulkan alregi seperti rasa gatal atau sensasi terbakar pada kulit.

Bahkan dalam kasus tertentu, alergi bisa menyebabkan kulit mengelupas, bengkak, bahkan terbakar.

2. Break Out

Deretan serum wajah untuk kulit berminyak dan berjerawat 
stylecraze.com
 

Tingkat kebersihan dalam proses pembuatan make up palsu atau oplosan tidak terjamin karena produk tersebut umumnya tidak di buat di laboratorium.

Dampaknya, besar kemungkinan jika bakteri yang ada di sekitar tempat pembuatan bercampur dengan bahan pembuat make up.

Walhasil produk-produk make up oplosan kerap kali mengandung banyak bakteri jahat yang baerbahaya bagi kulit anda.

Kulit yang menjadi sarang bakteri akan lebih rentan mengalami break out atau munculnya jerawat dalam jumlah banyak secara bersamaan di wajah.

3. Infeksi Mata

 infeksi mata
homeremedies.com

Tak sedikit pelanggan mengalami iritasi mata karena menggunakan kosmetik oplosan atau palsu.

Seperti yang dialami wanita Amerika serikat bernama Katie Brown yang matanya langsung membengkak usai memakai eye shadow Urban Decay palsu.

Rupanya, bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik palsu tersebut masuk ke mata Katie dan membuatnya matanya bengkak dan pengelihatannya buram.

4. Penyakit Ginjal

Ilustrasi organ ginjal  
iStockphoto
 

Pemakaian bahan kimia berbahaya secara terus-menerus dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan dampak kesehatan yang fatal bagi tubuh.

Meski tidak dikonsumsi, bahan-bahan tersebut diserap tubuh melalui kulit dan akan menumpuk di organ-organ penting seperti ginjal.

Akibatnya, ginjal mengalami kerusakan bahkan berakibat hingga gagal ginjal.

5. Kanker

Setiap Orang Punya Sel Kanker, Ketahui Faktor yang Bikin Sel Kanker Berkembang di Tubuh 
lev dolgachov
 

BPOM mengungkapkan bahwa salah satu bahan berbahaya yang ditemukan dalam kosmetik oplosan dan palsu adalah merkuri.

Merkuri yang kerap digunakan dalam produk pencerah kulit sangat berbahaya bagi tubuh.

Merkuri sangat populer dalam kandungan produk pemutih kulit karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.

Merkuri bersifat korosif pada kulit. Ini berarti mengoleskan merkuri pada kulit akan membuat lapisan kulit semakin menipis. Paparan yang tinggi terhadap merkuri dapat berupa kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal.

Selain itu, merkuri juga berisiko mengganggu berbagai organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh bahkan hingga menyebabkan kanker. (*)

 
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved