Berita Cerpen
Cerpen Risky Kolin: Potongan-Potongan Pesan Untuk Natalia
Cerpen Risky Kolin: Potongan-Potongan Pesan Untuk Natalia.Setiap kali engkau membaca surat ini, setiap kali juga mencintaimu.

POS-KUPANG.COM|KUPANG - "Untuk Natalia...
Setiap kali engkau membaca surat ini, setiap kali juga aku telah mencintaimu.
Nat sayang, kamu cantik sekali hari ini, secantik cinta yang menghadirkanmu."
SURAT singkat ini sangat berarti bagiku.Ayah memberikannya kepadaku ketika aku lulus SMA. Perasaan senang membalut sekujur tubuhku karena aku sangat terkesan dengan kalimat dalam surat itu walaupun hanya kata 'cantik' dan 'cinta' yang sudah mengakar dengan usia sweet seventeen.
Aku merasa disanjung dan dikagumi oleh sosok yang memberi surat itu, walau jelas-jelas aku tahu kalau surat itu diberikan oleh ayah.
• Wow! Jaket Bomber Semakin Diminati Sambut Natal dan Tahun Baru, Padu Padan Tenun Erwin Yuan
Namun kalau ditilik secara baik, siapa yang tidak senang kalau orang yang dicintai memberikan pujian? Setelah membaca surat itu, pipiku memerah dan aku malu-malu sambil berusaha menahan senyum yang melintang luwes pada bibirku.
Aku merangkul ayah yang berjalan di sampingku ketika kami dalam perjalanan pulang ke rumah.
"Terima kasih, ayah," ucapku pelan.
Untuk Natalia...
Setiap kali engkau membaca surat ini, setiap kali juga aku meminta maaf padamu.
Nat sayang, kamu jelek kalau marah, sejelek ego yang merampas takdirmu.
Ayah selalu melakukan hal unik dan berkesan untukku. Aku mendapatkan potongan surat ini dari ayah ketika ayah sedang berada di luar kota. Surat ini ayah kirimkan untuku setelah mendengar curhatanku tentang Meta dan gengnya di kampus kami, yang sering membuliku, apalagi Reno yang adalah pacarnya akhir-akhir ini lebih sering memperhatikanku, bahkan ingin berteman denganku.
Aku ingin melabrak saja muka Meta ketika berpapasan, tapi niat itu kuurungkan. Kata ayah,"Orang sabar itu disayang Tuhan".
Lalu sejauh manakah letak kesabaran seseorang? Jantungku berdegup kencang, tanganku kukepalkan dan "dugdugbuffffff" tempat tidur dan bantal peluk di kamarku menjadi sasran pelampiasan amarahku.
• Pementasan Drama Natal 2019 di Gereja Kefas, Wakapolda NTT Jadi Produser
Memaafkan orang yang menyakiti kita memang tidak semudah membalikan telapak tangan, tetapi aku harus menunjukkan bahwa aku juga termasuk salah satu wanita di dunia ini yang berbesar hati.
***
Tepatnya Selasa sore sehabis jogging, aku bergegas menuju dapur untuk meneguk sebotol air mineral yang aku letakan di kulkas dua jam sebelumnya. Tubuhku sedikit letih sehingga langkahku pelan.
Ketika mendekati pintu dapur aku tak sengaja mendengar percakapan ayah dan ibu yang bersumber dari dalam dapur, karena suara mereka sedikit keras.
"Enjel sayang, aku pikir Natalia sudah cukup dewasa untuk mengetahui semuanya," kata ayah pada ibu. Lalu ibu menjawab