Berita Religi

Pementasan Drama Natal 2019 di Gereja Kefas, Wakapolda NTT Jadi Produser

Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Kefas menggelar Drama Natal pada kebaktian malam Natal, Selasa (24/12/2019.

pos kupang
Drama Natal di Gereja Kefas Kampung Baru 

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Kefas menggelar Drama Natal pada kebaktian malam Natal, Selasa (24/12/2019.

Drama Natal sebagai pengganti kotbah tersebut diproduser oleh Wakil Kepala Polisi Daerah (Wakapolda) NTT, Brigjen Polisi Drs. Johny Asadoma, M.Hum.

Pementasan drama Natal tersebut bertajuk 'Mutiara Yang Hilang' yang terbagi dalam tiga segmen. Pada segmen pertama, menampilkan pola hidup manusia masa lalu dimana mereka hidup saleh dan taat pada nilai-nilai dan norma keagamaan dengan orang tua sebagai panutan.

Makin Terbuka, Luna Maya Terciduk Hadiri Kondangan di Yunani Bareng Ryochin, Resmi Jadian?

Babak kedua, pola dan gaya hidup masyarakat kekinian, dimana orang tua sibuk dengan kerja dan fokus pada penumpukkan harta kekayaan.

Tidak saling peduli, anak-anak dibiarkan ada dalam pengawasan pembantu dan mereka benar-benar hidup bebas.

Akibatnya, anak perempuan hamil saat masih di bangku sekolah dan yang laki-laki hidup dengan mabuk-mabukan, judi, dan narkoba.

Kondisi tersebut membuat rumah tangga mereka berantakan dan apa yang menjadi impian orang tua menjadi sirna, dan membuat orangtua stress dan frustasi.

Babak ketiga, menceriterakan tentang kesadaran keluarga broken home bahwa apa yang mereka upayakan selama ini ternyata sia-sia.

Ini dasar mereka mengakui kesalahan dan berbalik untuk merayakan Natal. Ada nuansa pertobatan di sana.

Tamu Kita: Abraham Paul Liyanto: Bangun Pendidikan dan Kesehatan di NTT

Penulis naskah, Johny Manoe, kepada Pos Kupang usai kebaktian, mengatakan, drama tersebut melibatkan banyak pihak.

"Ada sanggar Citra Kencana, Pemuda Jemaat Kefas, Dikson Adulanu sebagai Ketua Panitia Pementasan dan Wakapolda NTT, Brigjen Polisi Drs. Johny Asadoma, M.Hum, selaku produser drama ini."

Menurut Johny Manoe, drama tersebut bertujuan mengingatkan jemaat bahwa keluarga adalah natal itu sendiri.

Bobotoh Ramai di Dunia Maya Gara-gara Pemain yang Dirumorkan Gabung Persib Malah ke Persija Jakarta

"Keluarga adalah prioritas. Sehingga tidak peduli sesibuk apapun orangtua harus mengutamakan keluarga di atas apapun," jelasnya.

Pementasan drama juga didukung oleh paduan suara jemaat, dan drama ini berlangsung selama total 60 menit dengan selingan dari paduan suara.  (*)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved