Adian Napitupulu Saat Kolaps di Pesawat Terbang, Ini Dokter THT si Penolong Pertama, Kisah Info

Staf Adian Napitupulu, Musyafaur Rahman, menceritakan detik-detik ketika atasannya mengalami kolaps akibat serangan jantung dalam penerbangan dari Jak

Editor: Ferry Ndoen
KOMPAS.com/ IMAM ROSIDIN
Politisi PDIP, Adian Napitupulu saat ditemui di Denpasar, Sabtu (21/9/2019). 

POS KUPANG.COM--Staf Adian Napitupulu, Musyafaur Rahman, menceritakan detik-detik ketika atasannya mengalami kolaps akibat serangan jantung dalam penerbangan dari Jakarta menuju ke Palangkaraya, Kamis (20/12/2019) lalu.

Rahman menuturkan, Adian awalnya baik-baik saja. Ia adalah bagian dari rombongan anggota DPR RI yang hendak menuju ke Palangkaraya dalam rangka tugas wakil rakyat.

Namun sekitar 45 menit pesawat mengudara, Adian mengaku, sesak napas.

Sopir Taksi Online Tiduri 14 Penumpang, Modus dan Sasaran Perampuan Kesepian, Jadi Istri Siri

Adian pun meminta salah seorang rekannya di PDI Perjuangan, Rudianto Tjen, untuk meminta pertolongan kepada kru pesawat.

"Pertolongan pertama yang dilakukan oleh kru pesawat adalah mengumumkan ada atau tidak dokter dalam pesawat," kata Rahman saat dihubungi, Jumat (20/12/2019).

Rupanya, ada salah satu penumpang berprofesi sebagai dokter. Sang dokter yang memiliki spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) itu kemudian memberi pertolongan pertama kepada Adian yang mengaku semakin sesak napas.

Pesan Kapten Persib Maung Bandung untuk Bobotoh dan Manajemen Jelang Laga Akhir vs PSM Makassar

"Beliau (dokter THT) lah yang memberikan pertolongan pertama kepada Bang Adian dengan memberikan oksigen, berikutnya memberikan infus. Sehingga kondisi selama di pesawat tetap sadar dan stabil," ujar Rahman.

Meskipun kolaps, saat itu Adian tidak kehilangan kesadaran. Ia disebut masih bisa melakukan komunikasi meskipun sangat terbatas.

Rahman mengatakan, Adian sangat berterima kasih kepada dokter THT yang memberikannya pertolongan pertama.

Aksi penyelamatan sang dokter diceritakan Adian kepada siapapun yang menjenguknya usai peristiwa tersebut.

"Sehingga di Jakarta dia ingatkan saya, dia ingatkan istrinya, bahwa ada dokter THT yang nolongin dia dalam pesawat Garuda tersebut," ucap Rahman.

Setelah sampai di Palangkaraya, Adian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah yang letaknya tidak jauh dari bandara.

Saat itulah, pihak keluarga baru diberitahu kondisi kesehatan Adian.

Setelah mendapatkan pertolongan di RS Muhammadiyah, Adian direkomendasikan dirawat di Rumah Sakit Doris Silvanus Palangkaraya.

"Jadi didiagnosa di RS Muhammadiyah Palangkaraya mengalami serangan jantung berulang," ujar Rahman.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved