Pasca Terungkapnya Kasus Garuda, Anggota Komisi VI DPR Minta Teliti Juga Jiwasraya dan Bumiputera
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menilai kasus penyelundupan kendaraan mewah di pesawat milik Garuda ibarat gunung es
Sebelumnya, juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Handi Risza menilai bahwa Menteri BUMN Erick Thohir punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, selain kasus penyelundupan kendaraan mewah di pesawat milik Garuda Indonesia.
Menurut Handi, setidaknya ada enam persoalan BUMN yang mesti dituntaskan Erick Thohir dalam lima tahun mendatang. Pertama, terkait banyaknya BUMN yang mengalami kerugian.
Sementara, dari 142 BUMN, hanya 25 perusahaan yang mampu meraih laba.
Selanjutnya, Handi menilai tata kelola BUMN juga masih perlu dibenahi. Kemudian, kata Handi, banyak perusahaan BUMN yang terjerat utang besar.
Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2018, total utang BUMN di Indonesia mencapai Rp 1.960 triliun.
"BUMN masih terjerat utang yang besar. Utang BUMN akan sangat memberatkan keuangan BUMN dan negara. Selain itu, risiko gagal bayar juga besar, ini akan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah," ujarnya.
Persoalan berikutnya adalah laba BUMN yang dinilai belum optimal. Kinerja BUMN pun disebutkan Handi belum sesuai harapan.
Terakhir, kata Handi, adalah isu korupsi di perusahaan-perusahaan BUMN.
"Banyak kasus korupsi di BUMN. Tingginya kasus moral hazard, khususnya korupsi di BUMN dalam beberapa tahun terakhir. Kasus korupsi yang melibatkan Direktur Utama BUMN besar seperti Garuda, PLN, Pertamina, pernah diputus bersalah dalam kasus tipikor," tutur Handi.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan merombak total jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat mewah Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.
Tak hanya mencopot Ari Askhara dari kursi direktur utama, sejumlah direksi maskapai pelat merah itu akan diganti jika memang ikut terlibat.
"Kalau memang kotor, ya kita bongkarlah. Ini kan amanah," ujar Erick Thohir seusai peresmian Jalan Tol Kunciran-Serpong di Tangerang Selatan, Jumat (6/12).
"Pak Presiden sudah buat statement yang cukup terbuka bahwa bongkar total manajemen BUMN selama itu tidak benar," kata dia.
Sumber: Kompas.com