Mahasiswa Setor Uang Beli Makan
Ketua BEM PNK Kupang Beberkan Fakta Baru Dugaan Pungli di Jurusan Teknik Sipil PNK
Ketua BEM PNK Kupang Beberkan Fakta baru Dugaan pungli di Jurusan Teknik Sipil PNK
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Ketua BEM PNK Kupang Beberkan Fakta baru Dugaan pungli di Jurusan Teknik Sipil PNK
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM) Politeknik Negeri Kupang ( PNK), Jefrianus V. Djawa membeberkan fakta baru dugaan pungli di kampus itu.
Jefrianus V. Djawa membenarkan banyak mahasiswa mengeluhkan kewajiban membayar sejumlah uang ke jurusan untuk menyediakan makanan saat mahasiswa melakukan ujian proposal dan ujian skripsi.
Banyak mahasiswa mengadu ke BEM PNK, sehingga pihaknya menghimpun informasi dan menyampaikan hal tersebut ke pihak rektorat.
• Dugaan Pungli di Teknik Sipil PNK Kupang, Anggota DPRD NTT Ana Waha Kolin Angkat Bicara
"Keluhan mahasiswa terkait prasmanan itu saya dapat, tapi soal kertas pembatas saya belum dapat," katanya saat dihubungi POS-KUPANG.COM per telepon, Selasa (3/12/2019) malam.
Usai mendapatkan informasi dan banyak pengakuan mahasiswa, bersama badan pengurus BEM PNK pada Kamis (5/9/2019) pihaknya menemui Direktur PNK, Nonce Farida Tuati, SE., M.Si yang saat itu ditemani pembantu direktur I dan Pembantu Direktur III.
Namun pertemuan itu tidak mendapatkan hasil berupa klarifikasi dari pihak kampus. "Kami datang dengan kawan-kawan (mahasiswa BEM) tapi tidak diklarifikasi," katanya.
Selanjutnya, pihak kampus memanggilnya pada Jumat (6/9/2019). Saat itu, Jefrianus V. Djawa hanya ditemani wakilnya dan bertemu dengan para pembantu direktur dan para ketua jurusan di kampus itu.
• TRIBUN WIKI : Pada Pertengahan Desember Lapis Moringa Siap Gugah Selera Anda
Namun demikian, pihak kampus malah mempertanyakan mahasiswa yang melakukan pengaduan kepada BEM dan meminta BEM untuk membongkar identitas mahasiswa yang mengadu.
"Mereka marah-marah saya karena merasa saya tidak pantas sebagai ketua, karena data dan bukti saja tidak punya. Padahal bukti kami simpan hanya tidak mau bocorkan demi masa depan mahasiwa," katanya.
Tidak hanya itu saja, pihak Jurusan Teknik Sipil mengaku tidak melakukan praktik itu dan pihak kampus meminta dirinya membuat surat klarifikasi terkait hal tersebut bahwa hal tersebut adalah kekeliruan.
"Tapi saya tidak buat sampai hari ini," katanya sembari menyebut bahwa apa yang diperjuangkan adalah fakta.
Tuntutan mahasiswa yang mengadu kepada dirinya, lanjut Jefrianus, yakni meminta agar penyediaan makanan dihentikan karena banyak mahasiswa yang merasa keberatan, bahkan terdapat mahasiswa yang tidak jadi ujian karena tidak memiliki uang. "Mahasiswa yang tidak ujian karena tidak ada uang itu juga ada," ujarnya.
Melihat banyak yang mengadu dan banyak persoalan yang ada termasuk gaya kepemimpinan dari Ketua Jurusan Teknik Sipil, pihaknya mengharapkan adanya reformasi di PNK.
"Harapan selaku Ketua BEM setelah berita ini tersebar pihak pimpinan selanjutnya bisa tegas dalam memperhatikan pejabat kampus, sehingga mahasiswa lebih sejahtera," katanya.