VIDEO: Mahasiswa Unwira Uji Coba Pola Baru, Produksi Garam dengan Bak Evaporasi. Simak Videonya

VIDEO: Mahasiswa Unwira Uji Coba Produksi Garam dengan Bak Evaporasi. Hal ini dilakukan setelah Ristek Dikti menyetujui proposal yang diajukan.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Frans Krowin

VIDEO: Mahasiswa Unwira Uji Coba Pola Produksi Garam dengan Bak Evaporasi . Ini Videonya

POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO: Mahasiswa Unwira Uji Coba Pola Produksi Garam dengan Bak Evaporasi . Ini Videonya

Setelah mendapatkan restu dari Kementerian Ristek Dikti,  mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, membuat sistem produksi garam  dengan  menggunakan bak evaporasi bersusun.

Pembuatan  instalasi bak evaporasi ini di Pantai Lalendo,  Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

VIDEO: Luar Biasa. Penetapan APBD Sumba Timur Tahun Anggaran 2020 Tepat Waktu. Simak Videonya

VIDEO: Heboh. Video Camat Wonogiri Mesum Bikin Gempar Warga. Bupati Pun Memecatnya. Ini Videonya

VIDEO: Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Rektor Unimor. Selamat Jalan Pak Rektor. Ini Videonya

Bak evaporasi bersusun ini diresmikan oleh Asisten II Sekda Kabupaten Kupang, Jemmy Uly mewakili Bupati, Korinus Masneno, Sabtu (30/11/2019).

Hadir pada acara peresmian ini, Camat Kupang Barat, Yusak Ulin Kepala Desa Bolok , Yeskiel Tabun. Hadir Wakil Rektor III Unwira, Servas Rodriques , Dosen Pembimbing,  Gerady Tukan dan para mahasiswa serta beberapa warga Bolok.

Saat peresmian itu, Jemmy membacakan sambutan Bupati Kupang, Korinus Masneno.

Korinus mengatakan, apa yang dilakukan mahasiswa Prodi Kimia, Fakultas MIPA ,Unwira memberikan kebanggaan bagi Kampus Unwira.

Menurut Korinus, dengan memenangkan kompetisi ilmiah karya kreatif dengan topik Produksi Garam dengan Teknik Bak Evaporasi Bersusun bersama eks Kelompok Tani Rumput Laut Pantai Lalendo ,Desa Bolok, Kabupaten Kupang, merupakan capaian yang luar biasa.

"Ini merupakan suatu keberhasilan dari pola pendidikan yang akan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan usaha masyarakat,khususnya dalam memanfaatkan potensi garam. Potensi ini masih dimanfaatkan secara tradisional dan sangat bergantung pada iklim dan cuaca yang tentunya berdampak pada hasil produksi," kata Korinus.

Dijelaskan, dengan potensi luas lahan garam yang mencapai 2.270 hektar, Pemkab Kupang terus berupaya agar dapat memanfaatkan potensi itu untuk produksi garam.

Potensi itu, lanjutnya dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, serta pemenuhan kebutuhan garam nasional yang mencapai juta ton per tahun.

Untuk itu, lanjut Korinus, dengan inovasi dari mahasiswa dalam membuat instalasi bak evaporasi bersusun untuk produksi garam, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat dalam meningkatkan hasil produksi garam.

"Perlu saya sampaikan bahwa Pemkab Kupang sangat mendukung kreativitas serta pendampingan yang dilakukan selama ini," katanya.

Dikatakan, Pemkab Kupang dalam rencana pembangunan telah mengagendakan prioritas terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir dalam usaha budidaya rumput laut dan pengelolaan garam sebagai prioritas pembangunan yang termaktub dalam gerakan revolusi 5P menuju masyarakat Kabupaten Kupang yang maju, mandiri dan sejahtera.

"Pemerintah menyampaikan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unwira Kupang yang telah berkontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Kupang. Kepada masyarakat mitra program , saya mengharapkan untuk dapat memanfaatkan kreativitas yang telah hadir ini dengan sebaik-baiknya," kata Korinus.

Umbu mewakili mahasiswa mengatakan, pada 5 Maret 2019 mereka membaca pengumuman kompetisi proposal gagasan Hibah Bina Desa pada laman Ristek Dikti ,khususnya pada laman Simbelmawa.

"Kami mulai berhimpun , berdiskusi dan merumuskan gagasan. Akhirnya kami temukan masalah yang dialami masyarakat di Bolok.

Gagasan dan ide kami soal membawa air laut ke darat akhirnya terwujud dengan proposal yang kami kirim ke Ristek Dikti," kata Umbu.

Dikatakan, dari 2.190 proposal yang masuk ke Ristek Dikti dari kelompok mahasiswa se Indonesia hanya 352 pengusul yang dinyatakan layak maju seleksi tahap II.

 "Proposal kami lolos tahap II kemudian kami lengkapi dan kirim lagi akhirnya proposal kami dinyatakan lolos dengan 89 proposal lainnya se Indonesia. Proposal dari kami yakni Kelompok Wira Samudra yang lolos dan didanai oleh Kemenristekdikti," katanya.

Umbu mengatakan, dana yang diajukan dalam proposal Rp 40 juta, tapi yang disetujui oleh Ristek dikti Rp 24,5 juta.

VIDEO: Harga Tanah Semurah Tempe, Pak Jokowi Bilang Ganti Rugi Tapi di Lapangan Lain. Ini Videonya

VIDEO: Api Unggun Akhiri Kegiatan Perrakajut SMP Negeri I Aesesa. Tonton Videonya

VIDEO: Setelah Makan di Tempat Pesta, 99 Warga Di Desa Oeekam Keracunan Makanan. Ini Videonya

Dengan dana itulah, para mahasiswa membangun instalasi bak evaporasi untuk produksi garam di Pantai Lalendo Bolok.

Wakil Rektor III Unwira Kupang, Servas Rodriques mengatakan, dana yang diperoleh dari proposal senilai Rp 24,5 juta itu merupakan biaya terbesar untuk kegiatan seperti ini sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

"Ada 20 prodi di Unwira, kita dorong buat proposal. Namun, tingkat kompetisi sangat tinggi, dan akhirnya proposal dari Unwira bisa lolos,” ujarnya.

Manajemen perguruan tinggi, katanya, memberikan apresiasi kepada mahasiswa Prodi Kimia, Fakultas MIPA  yang berhasil dengan proposalnya dan sekarang mulai menerapkan apa yang telah dirancang, yakni bak evaporasi. (POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Tonton Videonya Di Sini:

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved