Warga Bolok Kupang Dukung Unwira Produksi dengan Sistem Bak Evaporasi
Warga Bolok Kabupaten Kupang mendukung Unwira produksi dengan sistem bak evaporasi
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Warga Bolok Kabupaten Kupang mendukung Unwira produksi dengan sistem bak evaporasi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Warga Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang mendukung program pengembangan garam dengan sistem bak evaporasi yang digagas oleh mahasiswa Program Studi Kimia, Fakuktas Matematika dan IPA (FMIPA) Universitas Katolik Widya Mandiri ( Unwira) Kupang.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Bolok, Yeskiel Tabun di sela-sela peresmian instalasi bak evaporasi di Pantai Lalendo, Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Sabtu (30/11/2019).
• Pemuda Lintas Agama Lembata Rajut Persaudaraan Dalam Kompetisi Sepakbola
Peresmian dilakukan Asisten II Sekda Kabupaten Kupang, Jemmy Uly mewakili Bupati Kupang, Korinus Masneno.
Hadir pada acara peresmian ini, Camat Kupang Barat, Yusak Ulin. Hadir Wakil Rektor III Unwira, Servas Rodriques , Dosen Pembimbing, Gerady Tukan dan para mahasiswa serta beberapa warga Bolok.
"Saya kira ini hal baik, karena kami butuh inovasi baru seperti ini. Apalagi ini fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat," kata Yusak.
• DPRD Sumba Timur Setujui Empat Buah Ranperda Menjadi Perda, Tentang Apa Saja?
Dikatakan, apa yang dibuat oleh mahasiswa Unwira merupakan hal positif dari perguruan tinggi dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
"Potensi garam ada, hanya saja kita minim dalam sarana dan juga dana untuk pengembangan. Karena itu, adanya program ini, kami sangat dukung," katanya.
Sementara itu, saat peresmian, Asisten II Setda Kabupaten Kupan,Jemmy Uly yang membacakan sambutan Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan, apa yang dilakukan mahasiswa Prodi Kimia, Fakultas MIPA ,Unwira telah memberikan kebanggaan tersendiri bagi kampus Unwira.
Menurut Korinus, dengan memenangkan kompetisi ilmiah karya kreatif dengan topik Produksi Garam dengan teknik Bak Evaporasi Bersusun bersama eks Kelompok Tani Rumput Laut Pantai Lalendo, Desa Bolok, Kabupaten Kupang ini merupakan capaian yang luar biasa.
"Ini merupakan suatu keberhasilan dari pola pendidikan yang akan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan usaha masyarakat,khususnya dalam memanfaatkan potensi garam. Potensi ini masih dimanfaatkan secara tradisional dan sangat bergantung pada iklim dan cuaca yang tentunya berdampak pada hasil produksi," kata Korinus.
Dijelaskan, dengan potensi luas lahan garam yang mencapai 2.270 hektar, Pemkab Kupang terus berupaya agar dapat memanfaatkan potensi tersebut.
Potensi itu, lanjutnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, serta pemenuhan kebutuhan garam nasional yang mencapai 3,7 juta ton per tahun.
Untuk itu, Korinus dengan inovasi dari mahasiswa dalam membuat instalasi bak evaporasi bersusun untuk produksi garam, diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat dalam meningkatkan hasil produksi garam.
"Perlu saya sampaikan bahwa Pemkab Kupang sangat mendukung kreativitas serta pendampingan yang dilakukan selama ini," katanya.