Berita Tamu Kita

Tamu Kita: drh. Bambang Haryanto: BBPP Kupang Pusat Incubator Agribisnis

Sosok drh. Bambang Haryanto, MM merupakan 'orang baru' di lingkup Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.

Penulis: Edy Hayong | Editor: Apolonia Matilde
Dokumentasi keluarga
Kepala BBPP Kupang, drh. Bambang Haryanto, MM bersama keluarga 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Fredi Hayong

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Sosok drh. Bambang Haryanto, MM merupakan 'orang baru' di lingkup Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.

Terhitung Juli 2019, dirinya dipercayakan menahkodai BBPP Kupang menggantikan pejabat lama, Dr. Ir. Adang Warya, MM.

Walaupun baru, tetapi dalam urusan bidang kerja di lingkungan instansi vertikal ini bukan hal baru.

Usai Pilot Pingsan, KNKT Periksa Rekaman Pesawat Batik Air Jakarta - Kupang

Karena Bambang, demikian ia disapa, merupakan lulusan dokter hewan, sehingga tidak ada yang sulit dalam mengurus program kerja di lembaga yang dipimpinnya.

Dalam tugasnya ke depan, ada sejumlah program kerja yang sudah disusun dalam memajukan usaha peternakan di NTT.

Potensi peternakan yang ada di NTT harus bisa berkembang maju dalam menjawabi program Nasional mengenai swasembada daging 2026 termasuk lumbung pangan dunia tahun 2045.

NTT yang dulu dikenal sebagai provinsi ternak, saat ini namanya semakin redup.

Apa yang menjadi kendala utama? Bagaimana strategi yang harus dilakukan? Pria lulusan dokter hewan UGM Yogyakarta ini menilai bahwa kendala utama ada pada pakan.

Untuk itu, strategi ketersediaan pakan wajib dilakukan.

Guna mencapai harapan ini, obsesi Bambang ke depan adalah bagaimana menjadikan BBPP Kupang sebagai Pusat Incubator Agribisnis. Bagaimana program kerjanya ke depan?

Ikuti wawancara khusus Reporter Pos Kupang, Fredi Hayong, dengan Bambang Haryanto di ruang kerjanya, Kamis (14/11/20190).

Profisiat atas kepercayaan Pimpinan tertinggi untuk memimpin BBPP Kupang. Bagaimana kesan pertama kali datang ke NTT ?
Terima kasih atas atensinya. Saya memang 'orang baru" di lingkungan BBPP Kupang dan baru kali ini mendapatkan tugas di wilayah Indonesia Timur, khususnya di NTT.

Memang tidak bisa dipungkiri, selama ini saya lebih banyak bertugas di wilayah Indonesia Barat dengan kondisi alam yang jauh berbeda dengan di NTT.

Faktanya memang panas dan kering. Tapi saya tidak melihat soal kondisi alam.

Mahasiswa Universitas Lolos Jadi Mahasiswa Program XLFL

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved