VIDEO: Mencari Siput di Pulau Awololong, Mendengar Sejarahnya Sambil Menanti Sunset. Ini Videonya
VIDEO: Mencari Siput di Pulau Awololong, Mendengar Sejarahnya Sambil Menunggu Sunset. Pulau itu muncul saat laut surut dan hilang saat pasang naik.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Frans Krowin
"Nenek saya yang cerita itu sudah meninggal," ungkap Marlin ketika dijumpai Pos Kupang di Pulau Awololong, saat ia sedang larut dalam kesibukannya mencari siput.
Menurut Marlin, ia bisa memperkirakan kalau kejadian yang menimpa nenek moyangnya itu berlangsung sekitar lima generasi sebelum ia lahir.
Jika satu generasi dihitung berusia 50 tahun saja, maka bencana alam yang menyisakan pulau berpasir itu terjadi 250 tahun lalu.
Perempuan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil itu mengakui kalau ada banyak suku di Pulau Lembata yang nenek moyang mereka berasal dari Pulau Awololong.
Sayangnya, banyak orangtua penutur kisah sejarah pulau tersebut sudah meninggal dunia.
Sampai saat ini Marlin masih tetap giat mencari siput di pulau itu. Kebiasaan mengais siput itu sudah dia lakoni sejak masih remaja dulu.
"Awalnya saya dulu ikut mama kecil (bibi) datang ke sini cari siput."
Menurut dia, siput di Pulau Awololong lebih manis dan punya cita rasa khas dan berbeda dari siput di tempat lainnya.
"Kalau ikan lagi mahal, ya kami datang ke sini untuk mencari siput," kisahnya.
• VIDEO: Lihat, Cara Kades Babulu Menghukum NB, Seorang Gadis Di Bawah Umur di Malaka. Ini Videonya
• VIDEO: Gara-gara Pinjam Bendera Untuk Kerja JUT Kades Dobo Dijebloskan Ke Rutan Maumere.Ini Videonya
• VIDEO: Pelaku Penganiayaan Gadis di Bawah Umur di Malaka, Terancam 7 Tahun Penjara. Ini Videonya
Warga Lewoleba lainnya, Bernadete menyebutkan Pulau Awololong juga sering didatangi warga yang ingin melihat indahnya matahari terbenam (sunset).
Katanya, sunset dari Pulau Awololong itu sangat eksotis. Jadi banyak orang yang datang ke sana hanya untuk mengisi waktu liburan dan refreshing.
Hari itu, Marlin, Bernedete dan para pencari siput lainnya membawa pulang banyak siput yang diisi di dalam ember dan kantong-kantong plastik.
Hari sudah gelap. Sayup-sayup adzan magrib terdengar dari arah kota. Sebuah perahu motor datang menjemput. Mereka kembali ke pesisir Lewoleba sebelum laut menutup kembali Pulau Awololong. (POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
Nonton Videonya Di Sini: