Sekitar 50 Wanita Pekerja Seks Jalanan Berkeliaran di Kota Lewoleba - Lembata
dari jumlah ini, di antara mereka ada individu yang sudah positif mengidap HIV/AIDS. Dia mulai menemukan para pekerja seks jalanan pada tahun 2011 da
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen

Dia mengatakan pengawasan orangtua masih sangat lemah karena beberapa kali dia temukan ada anak-anak yang masih berkeliaran di lokasi-lokasi tertentu pada jam tiga dini hari. Sedangkan pemerintah juga harus menertibkan kos-kosan yang terindikasi adanya praktik senonoh.
Secara pribadi dia juga tidak ingin ada mucikari di Lembata yang memanfaatkan para pekerja seks jalanan untuk kepentingan bisnis mereka.
Aktivis sosial lainnya, Kor Sakeng juga menyatakan hal yang sama. Dia tidak menampik kalau di Kota Lewoleba banyak beredar wanita pekerja seks jalanan. Fenomena ini menurutnya hampir ada di semua kota dan biasanya mereka tidak terkoordinasi.
Dia mengakui lemahnya pengawasan dari orangtua juga jadi salah satu faktor fenomena ini muncul.
"Kebanyakan anak anak yang tinggal di kos-kosan yang orangtua di kampung. Motifnya cari uang pulsa saja," ungkapnya, Selasa (22/10/2019).
Model semacam ini tidak hanya ada di Kota Lewoleba tapi di kota lainnya juga.
Sebelumnya, Sekretaris Camat Nubatukan, Mustan Paokuma mengatakan dalam kunjungan kerja ke kelurahan-kelurahan ditemukan Laporan dari warga perihal kurangnya pengawasan pemilik kos-kosan di Kota Lewoleba sehingga disalahgunakan oleh pelajar dan orang dewasa.
"Selama ini kos ini kita lihat bangunan saja, pemiliknya ada di Larantuka, ada di Kupang. Mereka hanya membutuhkan uangnya saja.
Mereka tidak pernah mengecek siapa yang menghuni kos itu. Kadang kos kosan itu digabung sembarang. Itu munculnya saat kami kunjungan ke Kelurahan Lewoleba Tengah," papar Mustan, Jumat (4/10/2019) lalu.
Dia berharap masalah-masalah sosial semacam ini bisa segera diatasi. *)
Ratusan Pekerja Seks Mau Saja Diajak Lakukan Hal Ini
POS KUPANG. COM | KUPANG - Ratusan Pekerja Seks Komersial (PSK) mengikuti Road Show Charity Run Fest Cancer Awarnes and Prevention “Cancer Fighter”.
Kegiatan yang diadakan Dompet Dhuafa itu dilaksanakan di Lokalisasi PSK Karang Dempel (KD), di Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca: Saat Perempuan Menangis Jangan Ditanya, Nanti Dia Semakin Menjadi, Kenapa?
Baca: Karma Membunuh! Arwah Perempuan ini Datangi Pelaku Lalu Mencekiknya
Baca: Ayah Mertua Diserang Keluarga Pengantin Perempuan Di Panggung Karena Lakukan Tindakan Pelecehan