Sekitar 50 Wanita Pekerja Seks Jalanan Berkeliaran di Kota Lewoleba - Lembata
dari jumlah ini, di antara mereka ada individu yang sudah positif mengidap HIV/AIDS. Dia mulai menemukan para pekerja seks jalanan pada tahun 2011 da
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Pegiat HIV/AIDS di Kabupaten Lembata, Nefri Eken mengatakan saat ini ada sekitar 50 wanita pekerja seks jalanan (WPSJ) yang beredar di Kota Lewoleba. Rata-rata usia mereka masih tergolong muda, berkisar dari 15-25 tahun.
Mirisnya, dari jumlah ini, di antara mereka ada individu yang sudah positif mengidap HIV/AIDS.
Dia mulai menemukan para pekerja seks jalanan pada tahun 2011 dan mulai mengalami peningkatan sejak tahun 2017.
Pegiat sosial yang akrab disapa Ma'Ne ini juga membedakan wanita pekerja seks yang ada di jalanan dan yang ada di tempat hiburan malam. Menurut dia, pekerja seks jalanan tidak ada di suatu tempat tertentu.
Mereka selalu berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya sehingga susah dideteksi.
Para pekerja seks jalanan ini tidak hanya berasal dari Lembata saja, tetapi juga berasal dari daerah lainnya di NTT.
Di antara mereka ada yang masih duduk di bangku sekolah dan ada juga yang sudah putus sekolah.
Bukan itu saja, dia juga menemukan fakta di lapangan kalau di Lembata juga ada orang yang bisa disebut sebagai mucikari (germo) terselubung di Lembata.
Dia memperkirakan jumlahnya 5-6 orang mucikari yang kadang juga memperdayai anak-anak sekolah. Ma'Ne menyebut beberapa lokasi di Kota Lewoleba yang lazim jadi tempat mesum pada malam hari seperti di pantai harnus dan kantor bupati lama.
Ada juga kos-kosan yang hanya dipakai untuk melakukan aksi prostitusi. Pengguna jasa para pekerja seks jalanan ini mulai dari anak remaja sampai orang dewasa.
• Demam Berdarah Serang Labuan Bajo, Petugas Sigap, Ini yang Dilakukannya
"Ada komunitas mereka. Ada yang berperan jadi ketua yang mengakomodasi mereka. Ini yang jadi harapan saya supaya Pol PP dan pihak kepolisian harus mencari titik-titik itu," kata Ma'Ne saat ditemui Sabtu (12/10/2019).
Pada tahun 2013, dia bahkan berhasil mengumpulkan komunitas pekerja seks jalanan di Kota Lewoleba dengan cara sendiri mencari koordinator mereka.
• Nama Susunan Pemain Bhayangkara FC dan Persib Bandung, Tuan Rumah Bermasalah, Ezechiel Ragu
"Saya ketemu, dan kita sempat ambil darah, kasi bimbingan tentang apa itu IMS, HIV/AIDS dan apa itu bahaya narkotika," kenangnya.
Menurutnya, motivasi menjadi pekerja seks jalanan ini memang tidak muluk-muluk.
Ada yang hanya ingin mencari 'uang pulsa' dan ada yang cuma mau mencari kenikmatan belaka. Kebanyakan mereka melakukan hubungan badan bukan untuk mendapatkan materi tetapi semata-mata hanya untuk kesenangan karena sudah terbiasa.