Johnny Plate Dipanggil Jadi Menteri Jokowi, Deno Kamelus: Orang NTT dan Flores Bangga
Terkait Johnny Plate Dipanggil Jadi Menteri Jokowi, Deno Kamelus: Orang NTT dan Flores Bangga
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
* Komisaris PT Indonesia Airasia (2005)
* Komisaris PT Mandosawo Putratama S (2007)
* Direktur Utama PT Gajendra Adhi Sakti (2008)
* Group CEO PT Bima Palma Nugraha (2008)
* Dewan Komisaris Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (2010-2013)
* Ketua Depertim Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (2010-2013)
* Direktur Utama PT Airasia Mitra Investama (2012)
* Penasihat Awam PP Pemuda Katolik Indonesia (2012-2013)
* Ketua Mahkamah Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (2012-2013)
* Ketua Departemen Energi dan Sumber Daya Alam/Korwil Bali, NTT, dan NTB Partai Nasdem
(2013-2017)
* Anggota DPR RI (2014-2019)
* Sekjen Partai Nasdem (2017-2018)
Sekjen: Nasdem Tetap Bersama Pemerintah
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskan, partainya tetap berada di koalisi pemerintah.
Johnny mengatakan, pernyataan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal Nasdem bisa menjadi oposisi tak dikutip utuh oleh sejumlah media.
Itu membuat sejumlah pihak salah tafsir.
"Di dalam (pemerintah), pernyataan Ketum Nasdem tidak dikutip dengan lengkap," kata Johnny saat dihubungi, Selasa (22/10/2019).
Johnny mengatakan, sebagai partai pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, Nasdem siap mengawal kebijakan pemerintah hingga akhir periode 2024.
Namun di sisi lain, Johnny mengatakan, pihaknya tetap menyampaikan kritik yang konstruktif jika sistem checks and balance di DPR tak berjalan dengan baik.
"Hal ini untuk menghasilkan kebijakan publik yang baik bagi negeri kita. Namun, jika peran itu dapat dilakukan oleh rekan fraksi lain, kami akan menjadi garda kebijakan pemerintah di parlemen," ujarnya.
Selanjutnya, Johnny mengatakan, terkait pemilihan menteri Kabinet Kerja Jilid 2 Jokowi, pihaknya akan selalu menghormati hak prerogatif Presiden.
"Kami selalu dan akan tetap selalu menghormati hak prerogatif Presiden dalam menentukan anggota kabinet," katanya.
Sebelumnya, Partai Nasdem memberikan sinyal siap menjadi oposisi pada pemerintahan kali ini. Padahal, Partai Nasdem merupakan salah satu partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Sinyal tersebut dilontarkan Surya Paloh selepas menghadiri pelantikan Jokowi-Ma'ruf di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Menurut dia, bila semua partai politik mendukung pemerintah, Partai Nasdem siap menjadi oposisi.
"Kalau tidak ada yang oposisi, Nasdem saja yang jadi oposisi," kata Surya seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (21/10).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekjen: Nasdem Tetap Bersama Pemerintah",
https://nasional.kompas.com/read/2019/10/22/11104151/sekjen-nasdem-tetap-bersama-pemerint ah.