Lantik Pejabat Eselon II, Bupati Lembata Beri Kesempatan Terakhir Markus Lela Udak Jadi Kasat Pol PP
Lantik Pejabat Eselon II, Bupati Lembata Beri Kesempatan Terakhir Markus Lela Udak Jadi Kasat Pol PP
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Lantik Pejabat Eselon II, Bupati Lembata Beri Kesempatan Terakhir Markus Lela Udak Jadi Kasat Pol PP
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur akhirnya melantik sejumlah pejabat eselon II lingkup Pemkab Lembata di Kuma Resort, Desa Waijarang, Sabtu (19/10/2019) pagi.
Selain ada pergeseran jabatan, Bupati Sunur juga mengangkat beberapa pejabat eselon II yang sebelumnya pelaksana tugas (Plt) menjadi kepala dinas.
• Uskup Ruteng Tabhis 4 Imam Baru di Paroki Kumba
Namun pada kesempatan pelantikan ini, Bupati Sunur memberi catatan khusus bagi Markus Lela Udak. Markus, pada 24 September 2019 lalu diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) dan Ketenagakerjaan Kabupaten Lembata dan menjadi staf biasa.
Kini dia kembali dilantik menjadi Kepala Satuang Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Lembata yang selama ini diisi Paskalis Leuweheq sebagai Pelaksana Tugas. Bupati Sunur dalam sambutannya menjelaskan kalau kesempatan yang dia berikan kepada Markus adalah kesempatan terakhir.
• Tanggapi Pengaduan dari Warga Desa Pantae, Begini Komentar Kasi Intel Kejari TTU
"Saya minta ini percobaan terakhir. Kita tidak pakai coba coba lagi. Pertama kumaafkan, kedua kumaafkan dan ketiga tidak coba coba," ungkap Bupati Sunur.
"Saya pilih Pak Markus karena saya yakin orangnya keras, tegas, kalau sudah mau jalan dia jalan saja," lanjutnya.
"Saya monitor keras. Tiada maaf bagimu. Sudah hampir tiga kali. Tidak hitung-hitung."
Peringatan yang sama juga dia tujukan kepada Petrus Kanisius Making yang dilantik sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Selain itu, Bupati Sunur menyebutkan pelantikan ini memang penting karena kurang lebih dua tahun ini beberapa posisi jabatan masih diisi Pelaksana Tugas.
Menurut dia, kompetensi pejabat secara umum baik. Namun penilaian bukan hanya di kompetensi, ada juga wawancara, dan psikotest.
"Yang lama-lama ada yang nilainya tidak memenuhi standar. Ada yang tidak disarankan. Psikotest juga amburadul. Sebenarnya hari ini kita lantik 11 orang, saya sudah pesan dari kemarin kemarin jangan keluar daerah dulu. Seharusnya yang ada di luar daerah itu pulang, sekarang tunggu saja karena saya copot dari SK," ungkap Bupati Sunur menyinggung adanya pejabat yang tidak dilantik karena sedang berada di luar kota.
Dia meminta para pejabat yang baru dilantik itu bisa bekerja tanpa beban, menerima tugas dengan tanggungjawab, dan jangan kerja dengan stres. "Ini tahap pertama. Jadi tiga bulan saya evaluasi."
Bupati Sunur juga meminta para kepala dinas melakukan inovasi untuk tingkatkan PAD.
"Kalau kita mau kembali ke kompetensi semua maka kita rombak semua. Ini nanti diisi oleh eselon tiga, sekretaris dan kabid-kabid yang punya keahlian dan kemampuan itu. Kalian punya kemampuan dan harus kerja sama tim lintas sektor," kata Bupati Sunur merujuk pada jabatan kepala dinas yang tidak sesuai kompetensi ijazah.