News
Gara-gara Keracunan Bubur Ayam 14 Warga TTS Terkapar di Rumah Sakit, Angelita Muntah Enam Kali
Keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kali ini 14 warga Kota SoE menjadi korban
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
"Seluruh pasien diduga keracunan sudah tertangani dengan baik oleh para tenaga medis. Beberapa pasien yang kondisinya mulai membaik pasca diberikan obat anti mual dan infus sudah dizinkan untuk pulang," katanya.
Wabup Army meminta Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk segera menelusuri rute yang dilalui penjual bubur ayam keliling tersebut guna mencari korban yang mungkin masih dirawat di rumah.
Ke depan, kata Wabup Army, pemerintah berencana untuk melokalisir para pedagang makanan keliling guna memudahkan pemantauan atau kontrol.
"Kemungkinan masih ada korban lainnya yang belum dibawa ke rumah sakit. Oleh sebab itu kita minta Dinkes untuk menelusuri rute yang dilintasi pedagang bubur ayam tersebut," ujarnya.
Kasus keracunan bubur ayam ini merupakan kasus ketiga yang terjadi selama Januari- Oktober 2019.
Dua kasus sebelumnya, yaitu keracunan makanan terjadi di Kelurahan Kobekamusa, Kecamatan Kota SoE, 28 April lalu. Para korban diduga mengalami keracunan makanan yang dikonsumsi di rumah Bapak Marthen Tefa saat menghadiri acara syukuran ulang tahun.
Penderita yang mengalami diare, muntah-muntah dan sakit kepala bisa kembali pulih usai dirawat di RSUD SoE.
Kasus kedua terjadi di Desa Oni, Kecamatan Kualin, Kamis, 26 September. Enam orang keracunan setelah makan ikan buntal. Tiga korban di antaranya meninggal dunia. Korban tewas merupakan ibu, anak dan cucunya.*