Kisah Sukses Mantan Pekerja Migran di Malaysia, Kini Punya 9 Truk di Kampungnya di Lembata

Simak kisah sukses mantan Pekerja Migran di Malaysia, kini punya 9 truk di kampungnya di Lembata

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM/RICKO WAWO
Kosmas Ketepe Langoday (44) pose di samping salah satu mobil dump truknya di rumahnya di Lamahora, Kota Lewoleba, Kamis (10/10/2019). 

Dia pun mulai pandai membaca peluang pekerjaan mana yang bisa hasilkan uang lebih banyak dari kampung ke kampung.

Penghasilannya pun meningkat sebanyak 20-30 juta. Dengan pendapatan yang ada, Kos pun bisa membiayai sekolah kakak dan adiknya termasuk membangun rumah di Desa Riangbao Kecamatan Ile Ape.

Tahun 2000 Kos pulang kembali ke Lembata dan sempat membeli sebuah mobil bis untuk digunakan di kampung. Bisnis transportasi bis ini tak berjalan mulus.

Dia pun kemudian kembali lagi ke Malaysia untuk membiayai kakaknya Stanis melanjutkan studi S2.

Kembali ke Lembata satu dekade silam, Kos akhirnya memulai usaha transportasi angkutan material dan memiliki sebuah perusahaan khusus angkutan material. Selain mempunyai rumah di kampung, dia juga sudah membeli satu unit rumah di Lamahora, Kota Lewoleba.

Pekerja Migran Sukses di Inggris

Cerita sukses pekerja migran asal Lembata di negeri orang juga dialami oleh pasangan suami istri Nurhayati Tukan dan Karolus Tukan.

Keduanya saat ini bekerja di Inggris tetapi dengan penghasilan yang didapat di sana, mereka punya banyak aset rumah, kos-kosan, laundry, toko roti, mobil pikap, dump truk dan beberapa bidang tanah di Kalimantan dan Lembata.

Yustinus Tukan, saudara sepupu dari Karolus, mengisahkan pada mulanya Nurhayati yang pertama kali pergi merantau ke Singapura pada tahun 1995.

Sebagaimana cerita Yustinus, Nurhayati merasa terdorong untuk merantau karena saat itu anak semata wayang mereka, Wili Tukan, yang masih kecil minta dibelikan kerupuk tetapi dia tak punya uang.

Dia pun bekerja sebagai pramusiwi (babysitter) pada majikannya berkebangsaan Inggris. Ketika majikannya itu pindah ke Inggris, Nurhayati pun turut diboyong ke sana.

Beberapa tahun berikut suaminya Karolus Tukan menyusul ke Inggris dan bekerja di sana sampai sekarang.

Menurut pengakuan Yustinus, keduanya sering pulang berlibur ke Lembata dan membantu keluarga yang ada di kampung.

Keduanya lebih banyak berinvestasi di Lembata dengan berbagai usaha sebagaimana disebutkan di atas dan dikelola oleh para kerabat keluarga.

"Mereka juga sering kirim buat orangtua di sini," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved