Head Line News Hari Ini
Siswi Hamil Akibat Kekerasan Seksual, Mawar: Saya Tetap Sekolah, Mau Jadi Guru
Keluarga bersyukur sebab pihak sekolah juga memberikan support agar VMN tetap tegar dan semangat untuk sekolah.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Alfons Nedabang
Sementara itu ibunda VMN, YG mengaku sangat terpukul saat mengetahui anak sulungnya hamil. "Perasaan saya sebagai ibu hancur, mau mati juga ada, tapi pikir kembali sudah terjadi mau bilang apa," ucap YG saat ditemui di Kota Kupang, Jumat malam.
Meski demikian, ibu dua anak ini tetap tegar dan sabar merawat anaknya hingga bersalin. "Saya urus dia. Setiap bulan bawa ke rumah puskesmas untuk kontrol hingga melahirkan dan mengurus dia dan cucu saya," ujarnya.
• Polisi Persilakan Bagian Hukum Cabut Laporan Dugaan Penghinaan Bupati Tahun
Menurut YG, VMN merupakan harapan keluarga. Uang hasil kerja sepenuhnya ia gunakan untuk keperluan sekolah VMN. "Saya kerja banting tulang demi masa depannya. Dan, nantinya dia bisa bantu saya."
YG berharap pria yang menghamili anaknya segera ditangkap. "Saya mau dia dihukum. Kalau bertanggung jawab itu sudah lewat," tegas YG.
Senada dengan ibunya, VMN berharap polisi segera menangkap pelaku. "Saya harapkan dia (pelaku) ditangkap sehingga kasus ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut di kepolisian," katanya.
Tetap Proses Hukum
Polisi tetap memproses kasus pencabulan dengan korban Mawar dan VMN. Seorang pelaku telah ditangkap, sementara pelaku lainnya berstatus buronan, dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
• Rahasia dan Khasiat Cincin Batu Akik Kecubung, Ustadz Abdul Somad Tunjukkan Ini
Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Jamari, SH, MH menjelaskan, pemerkosa Mawar sudah ditangkap. YB sudah dijebloskan ke sel tahanan.
"Tersangka sudah mengakui seluruh perbuatannya dan saat ini sudah kita tahan di sel tahanan," kata Jamari.
Menurut Jamari, saat ini penyidik sementara melakukan pemberkasan kasus pemerkosaan tersebut.
Sementara itu, aparat Polres Kupang Kota sedang memburu DT. DT telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan VMN (17) hingga hamil.
"Tersangka telah melarikan diri dan kami telah tetapkan sebagai DPO," kata Kapolsek Oebobo Polres Kupang Kota, Kompol I Ketut Saba saat dikonfirmasi, Jumat (4/10/2019).
• Ramalan Zodiak Keuangan Senin 7 Oktober 2019 Aries Hindari Transasksi, Taurus Untung, Zodiak Lain?
Ketut menjelaskan, berdasarkan pengakuan korban kepada pihak penyidik, korban dan tersangka sebelumnya menjalin hubungan pacaran. Selama pacaran, korban sering bertemu di kosan milik pelaku dan korban juga tidak mengetahui secara rinci terkait identitas tersangka. "Jadi, korban hanya tahu nama samarannya saja," ujarnya.
DT diketahui sebagai pekerja di salah satu toko di bilangan Kuanino.
Saat keluarga korban mengetahui korban hamil, keluarga korban meminta pertanggungjawaban tersangka.
DT sempat menghubungi keluarganya. Namun tersangka mengingkari janjinya dan kabur meninggalkan korban yang saat itu hamil 4 bulan. "Tersangka sudah diminta tanggung jawab, tapi tersangka malah kabur. Sehingga keluarga korban melalui om kandung melaporkan kejadian tersebut," paparnya.
• Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Senin 7 Oktober 2019 Aquarius Selingkuh Leo Tak Direstui Zodiakmu?
Menurut Ketut, kasus pencabulan merupakan kasus atensi sehingga pihaknya selalu memprioritaskan penyelesaian. "Untuk kasus pencabulan, kami tidak main-main. Kami tindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.
Selain itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kupang Kota telah melimpahkan berkas perkara tahap 2 tiga kasus pencabulan, Senin (23/9/2019).
Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Bobby Jacob Mooynafi, SH, MH menyebut tiga kasus pencabulan itu terjadi di Kupang Kota dalam waktu yang berbeda-beda.
• Eurico Guterres: Timor Timur Lepas Bukan Salah Habibie
Kasus pencabulan pertama dengan tersangka OST (17), pelajar yang mencabuli siswi SMP, MFMM (14) hingga hamil dan telah melahirkan anaknya.
Kedua, kasus pencabulan dengan tersangka seorang nelayan FI (18) yang mencabuli siswi SMP berinisial EMF (15). Ketiga, tersangka F (18) bersama 4 rekannya diduga melakukan pencabulan terhadap dua siswi di Kota Kupang masing-masing berinisial PB (17) dan JML (15).
Fenomena Gunung Es
Psikolog Abdi Keraf, SPsi, MSi, Mpsi mengatakan, kekerasan seksual pada anak dan remaja di NTT sesungguhnya seperti gambaran fenomena gunung es dalam lautan. Yang nampak hanyalah bagian yang permukaan tapi di bawah air tidak. Maksudnya, perilaku kekerasan seksual terhadap anak dan remaja masih sering terjadi. Hanya saja tidak banyak yang terekspos.
• Renungan Kristen Protestan, Senin 7 Oktober 2019 : Menjadi Madu Bagi Teman Bukan Racun!
Ia menegaskan, kejahatan seksual pada anak dan remaja tetaplah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Apalagi pelakunya adalah orang yang lebih dewasa yang mestinya punya tanggung jawab untuk melindungi anak atau remaja.
Ada beberapa sudut pandang dapat dijadikan sebagai acuan dan bersifat informatif.
Pertama, dari sudut pandang pelaku. Pelaku kejahatan seksual pada anak atau remaja cenderung adalah orang lebih dewasa, bisa juga orangtua. Beberapa kasus memang dilakukan oleh sesama remaja atau teman sebaya.
Faktor yang mempengaruhi antara lain, teknologi. Era modern memudahkan orang mengakses apa saja melalui teknologi seperti handphone (Hp) dan gadget. Ini memudahkan seseorang untuk bisa menonton dan melihat apa saja dengan mengakses internet.
• KABAR SEDIH! Ustadz Yusuf Mansur Minta Sang Kakak Didoakan Semoga Cepat Sehat
Dosen Undana Kupang ini mengatakan, ketika yang diakses atau ditonton adalah hal-hal yang terkait konten seksual, dan jika ini dilakukan berulang kali dalam keseharian, memungkinkan adanya perubahan perilaku termasuk orientasi terhadap lawan jenis.
Seseorang bisa saja sangat bergairah (terstimulasi secara seksual) ketika melihat lawan jenis yang disebabkan karena keseringan menonton hal-hal yang bersifat pornografi.
Peran orangtua dan keluarga baik dalam pemulihan korban kekerasan seksual dan upaya pencegahan sangatlah penting. Berikan perhatian dan kasih sayang secara tepat pada anak remaja sesuai kebutuhan perkembangan anak dan bukan keinginan orangtua.
• Siswi SMA di Kupang Hamil Dicabuli Pacar, Hati Sang Ibu Hancur Dengar Kata Dokter, Tabah Dicibir
Komunikasi yang baik dan harmonis perlu dipupuk dalam keluarga dan anak atau remaja tidak memberikan keleluasaan yang berlebihan tanpa pengawasan.
Sementara orangtua dan keluarga harus jadi model atau contoh yang baik kepada anak atau remaja dalam bertutur kata, bertingkah laku.
Kepada remaja, perlu selektif dalam pergaulan. Artinya bahwa mengenali lingkungan atau komunitas secara baik akan sangat membantu remaja agar bisa terhindar dari bentuk pelecehan sampai pada tindak kekerasan seksual.
Laporkan segera ke orangtua atau guru manakala mendapatkan tindak pelecehan seksual tertentu seperti disentuh dengan motif seksual, dilecehkan secara verbal ke arah seksual semisalnya diajak berhubungan intim.
• INNALILLAHI! Kabar Duka dari Keluarga Pemeran Utama Cinta Suci, Irish Bella & Ammar Zoni Berkabung
"Untuk pemulihan korban kekerasan seksual, secara spiritual melalui dukungan doa dan penguatan religius melalui kegiatan doa bersama dalam keluarga. Ingat untuk memberikan perhatian dan kasih sayang secara tepat melalui komunikasi yang hangat dan tepat sehingga remaja dapat kembali percaya diri dan merasa tetap diterima oleh anggota keluarga," ujarnya.
Ia mengingatkan orangtua agar tidak menyalahkan remaja korban kejahatan seksual atas kejadian yang dialaminya. Tidak mengisolasi remaja dari lingkungan secara berlebihan semisalnya karena rasa malu keluarga demi martabat keluarga.
"Mengajak anak terlibat dalam aktifitas domestik secara wajar dalam keseharian sehingga anak dapat memberdayakan dirinya kembali sebagai pribadi yang kuat dan mandiri," imbuhnya. (ii/kk/din)