Renungan Kristen Protestan, Senin 7 Oktober 2019 : Menjadi Madu Bagi Teman Bukan Racun!
Persahabatan Daud dan Yonatan, anak Saul Raja Israel yang pertama, dibangun di atas dasar kekaguman dan ketulusan.
Renungan Kristen Protestan, Senin 7 Oktober 2019 : Menjadi Madu Bagi Teman Bukan Racun!
Oleh : Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, MTh,
POS-KUPANG.COM---Persahabatan Daud dan Yonatan, anak Saul Raja Israel yang pertama, dibangun di atas dasar kekaguman dan ketulusan.
Kekaguman Yonatan kepada Daud muncul ketika Daud dengan keberanian yang luar biasa dan gagah berani berhasil mengalahkan si Raksasa Goliat orang Filistin yang sangat ditakuti oleh tentara Israel.
Pada hal Daud maju berberang hanya bersenjatakan tongkat dan batu kecil, yang biasanya dipakai untuk melempar burung atau menakuti binatang buas yang mengganggu kawanan domba gembalaannya.
Malah Daud sebelumnya sempat dijadikan olokan dan bahan tertawaan oleh si Goliat orang Filistin itu. “43 Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. 44 Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang."” (1 Sam 17:43-44).
Kekaguman Yonatan menjadi luar biasa karena perang antara Daud dan Golat sebetulnya tidak seimbang, demikian perkiraan semula oleh pihak lawan maupun kawan.
Daud sama sekali tidak punya pengalaman perang bila dibandingkan dengan Goliat sudah sejak mudanya telah berperang dan membunuh banyak musuhnya.
Goliat adalah tentara dan pendekar Filistin yang di juluki si raksasa dari Gat. “4 Tingginya enam hasta sejengkal.
5 Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. 6 Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. 7 Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya. (1 Samuel 17:4-7).
Melihat profil Goliat semacam ini dan mendengar namanya saja, mungkin tentara Israel sudah lari ketakutan terkencing-kencing. Tetapi beda dengan Daud yang masih ingusan, tetapi berani tampil melawan Goliat, dan itulah yang menjadi luar biasa bagi Yonatan.
Hanya dengan tongkat dan umban dan lima batu licin yang dipilih dari dasar sungai Daud berani menghadapi musuh yang ditakuti Israel.
Luar biasa! Pikir Saul kira-kira“0 Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.” (1 Sam 17:40).
Sementara profil Daud seolah nampaknya kalah jauh di mata pihak kawan maupun lawan.
Ia hanyalah seorang gembala kambing domba milik ayahnya, dan sesekali hanyalah mengusir singa yang mencoba mengganggu kawanan kambing dombanya dengan lemparan batu dan pukulan tongkat. Tidak ada yang membanggakan atau menakutakan dari Daud.
