BREAKING NEWS: Sekelompok Pemuda Serang SMPN 13 Kota Kupang, Siswa dan Guru Histeris

BREAKING NEWS: sekelompok pemuda serang SMPN 13 Kota Kupang, siswa dan Guru Histeris

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Kepada sekolah SMPN 13 Kota Kupang, Maria Theresia Roslin Lana (kanan) ditemani guru sekolah, Warmansyah (kiri) saat ditemui di Mapolsek Maulafa, Sabtu (6/10/2019). 

BREAKING NEWS: sekelompok pemuda serang SMPN 13 Kota Kupang, siswa dan Guru Histeris

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tanpa adanya alasan yang jelas, sekelompok pemuda menyerang SMPN 13 Kota Kupang dan merusak sejumlah fasilitas sekolah, Sabtu (5/10/2019).

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wita saat pihak sekolah mengumpulkan para siswa untuk dipulangkan.

Dari sekelompok pemuda itu, salah satu pemuda dikenal berinisial HD (17).

Perayaan HUT TNI di Ruteng, Ini Permintaan Dandim Manggarai

HD dan rekannya diduga kuat tengah mabuk miras dan menuju sekolah tersebut menggunakan dua unit sepeda motor.

Kejadian ini langsung dilaporkan pihak sekolah ke Mapolsek Maulafa.

Kepada sekolah SMPN 13 Kota Kupang, Maria Theresia Roslin Lana di Mapolsek Maulafa mengatakan, kelompok pemuda itu melakukan penyerangan terhadap sekolah sebanyak dua kali.

Mulai Bulan Ini Ace Hardware Siapkan Aneka Produk Natal

"Serangan kedua sekitar 20 menit setelah kejadian pertama, saat itu barulah kaca sekolah dipecahkan hingga tidak bisa digunakan lagi," katanya.

Diakuinya, akibat serangan kelompok pemuda ini, keadaan sekolah mencekam dan para guru serta ratusan siswa histeris karena merasa ketakutan.

Mereka melakukan penyerangan dari arah belakang sekolah dan terus menghujani atap sekolah dengan batu dan kayu.

Sebelumnya, salah seorang pelaku yakni HD sempat melakukan pemukulan terhadap seorang siswa.

Setelah itu, HD memasuki area sekolah dengan melompati pagar sekolah dan merusak meja kelas.

Dikesempatan itu, salah seorang guru bernama Warmansyah mendapat kabar dari para siswa bahwa HD telah memasuki ruang kelas IX C dan merusak fasilitas kelas.

Ia pun hendak menegur pelaku yang juga mantan anak muridnya, namun pelaku malah mencaci maki dan hendak melempar Warmansyah menggunakan batu.

"Jadi saya meloi (lihat), dia (pelaku) kan tanda saya. Saat lihat saya, dia bilang 'lu (kamu) lihat apa puk****', lalu ambil batu untuk lempar saya makanya saya lari," kata Warmansyah saat diwawancarai di Mapolsek Maulafa.

Diakuinya, pelaku saat masih bersekolah merupakan murid yang dikenal nakal dan sering membuat masalah.

"Dia selalu buat masalah dan lulus juga dengan belas kasihan," katanya.

Sementara itu, pelaku sempat diamankan oleh satpam sekolah, Dasto Tonu Bes.

Namun demikian, pelaku melarikan diri dan sempat melakukan penganiayaan terhadap satpam sekolah dengan menendang dan melempari satpam menggunakan batu berukuran besar.

Satpam sekolah, Dasto Tonu Bes mengaku, saat itu pelaku sempat diamankan untuk selanjutnya dibawa ke ruang guru.

"Saya sempat tangkap dan tanya dia (pelaku) kenapa lempar sekolah. Lalu saat saya bawa dia, dia mungkin takut lalu berontak terus tendang saya. Dia terus lari dan ambil batu terus lempar saya pakai batu besar. Dan itu dilihat oleh semua guru dan siswa," ujarnya.

Dasto menjelaskan, DT seorang diri memasuki area sekolah, sedangkan sejumlah rekannya terus melempari sekolah dari arah luar sekolah.

"Yang saya lihat jelas satu pelaku (DT) sudah lompat pagar dan masuk kelas. Saat dia lempar kelas, teman-teman dia lempar juga dari arah luar sekolah karena ada banyak batu yang mereka gunakan untuk lempar sekolah," katanya.

Para pelaku sempat dikejar oleh satpam dibantu warga sekitar, namun dapat melarikan diri menggunakan dua unit sepeda motor.

Pihak SMPN 13 Kota Kupang melalui kepala sekolah, Maria Theresia Roslin Lana berharap, pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus tersebut dan menangkap para pelaku serta mengikuti proses hukum yang berlaku sehingga memberikan efek jera bagi para pelaku.

Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Mapolsek Maulafa.

Kapolsek Maulafa Polres Kupang Kota, Kompol Margaritha Sulabesi kepada POS-KUPANG.COM ditemui di ruang kerjanya mengaku kasus tersebut telah ditangani oleh pihaknya. "Kasus ini dalam penyelidikan kami," tegasnya.

Dijelaskannya, Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan dan para saksi telah diambil keterangan oleh pihak penyidik.

Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti.

Menurutnya, para pelaku diduga dalam keadaan mabuk miras dan melakukan kasus tersebut.

Pihaknya pun tengah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku.

"Anggota kami tadi sudah ke rumah salah satu pelaku (DT), tapi yang bersangkutan tidak berada di rumahnya. Kami terus mengembangkan kasus ini," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Diduga ini penyebab sekelompok pemuda serang SMPN 13 Kota Kupang, polisi memburu pelaku di rumah

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Diduga ini penyebab sekelompok pemuda serang SMPN 13 Kota Kupang, polisi memburu pelaku di rumah.

Tanpa adanya alasan yang jelas, sekelompok pemuda menyerang SMPN 13 Kota Kupang dan merusak sejumlah fasilitas sekolah, Sabtu (5/10/2019).

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wita saat pihak sekolah mengumpulkan para siswa untuk dipulangkan.

 Bocah 12 Tahun Dikurung di Kandang Tanpa Baju, Ibunya Hanya Bisa Menangis, Ini Sebabnya

Dari sekelompok pemuda itu, salah satu pemuda dikenal berinisial HD (17).

HD dan rekannya diduga kuat tengah mabuk miras dan menuju sekolah tersebut menggunakan dua unit sepeda motor.

Kejadian ini langsung dilaporkan pihak sekolah ke Mapolsek Maulafa.

Kepada sekolah SMPN 13 Kota Kupang, Maria Theresia Roslin Lana di Mapolsek Maulafa mengatakan, kelompok pemuda itu melakukan penyerangan terhadap sekolah sebanyak dua kali.

 Belum Ada Pengakuan Sebagai Kabupaten Perbatasan, Bupati Tahun Sebut TTS Rugi, Ini Alasannya

"Serangan kedua sekitar 20 menit setelah kejadian pertama, saat itu barulah kaca sekolah dipecahkan hingga tidak bisa digunakan lagi," katanya.

Diakuinya, akibat serangan kelompok pemuda ini, keadaan sekolah mencekam dan para guru serta ratusan siswa histeris karena merasa ketakutan.

Mereka melakukan penyerangan dari arah belakang sekolah dan terus menghujani atap sekolah dengan batu dan kayu.

Sebelumnya, salah seorang pelaku yakni HD sempat melakukan pemukulan terhadap seorang siswa.

Setelah itu, HD memasuki area sekolah dengan melompati pagar sekolah dan merusak meja kelas.

Dikesempatan itu, salah seorang guru bernama Warmansyah mendapat kabar dari para siswa bahwa HD telah memasuki ruang kelas IX C dan merusak fasilitas kelas.

Ia pun hendak menegur pelaku yang juga mantan anak muridnya, namun pelaku malah mencaci maki dan hendak melempar Warmansyah menggunakan batu.

"Jadi saya meloi (lihat), dia (pelaku) kan tanda saya. Saat lihat saya, dia bilang 'lu (kamu) lihat apa puk****', lalu ambil batu untuk lempar saya makanya saya lari," kata Warmansyah saat diwawancarai di Mapolsek Maulafa.

Diakuinya, pelaku saat masih bersekolah merupakan murid yang dikenal nakal dan sering membuat masalah.

"Dia selalu buat masalah dan lulus juga dengan belas kasihan," katanya.

Sementara itu, pelaku sempat diamankan oleh satpam sekolah, Dasto Tonu Bes.

Namun demikian, pelaku melarikan diri dan sempat melakukan penganiayaan terhadap satpam sekolah dengan menendang dan melempari satpam menggunakan batu berukuran besar.

Satpam sekolah, Dasto Tonu Bes mengaku, saat itu pelaku sempat diamankan untuk selanjutnya dibawa ke ruang guru.

"Saya sempat tangkap dan tanya dia (pelaku) kenapa lempar sekolah. Lalu saat saya bawa dia, dia mungkin takut lalu berontak terus tendang saya. Dia terus lari dan ambil batu terus lempar saya pakai batu besar. Dan itu dilihat oleh semua guru dan siswa," ujarnya.

Dasto menjelaskan, DT seorang diri memasuki area sekolah, sedangkan sejumlah rekannya terus melempari sekolah dari arah luar sekolah.

"Yang saya lihat jelas satu pelaku (DT) sudah lompat pagar dan masuk kelas. Saat dia lempar kelas, teman-teman dia lempar juga dari arah luar sekolah karena ada banyak batu yang mereka gunakan untuk lempar sekolah," katanya.

Para pelaku sempat dikejar oleh satpam dibantu warga sekitar, namun dapat melarikan diri menggunakan dua unit sepeda motor.

Pihak SMPN 13 Kota Kupang melalui kepala sekolah, Maria Theresia Roslin Lana berharap, pihak kepolisian dapat menuntaskan kasus tersebut dan menangkap para pelaku serta mengikuti proses hukum yang berlaku sehingga memberikan efek jera bagi para pelaku.

Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Mapolsek Maulafa.

Kapolsek Maulafa Polres Kupang Kota, Kompol Margaritha Sulabesi kepada POS-KUPANG.COM ditemui di ruang kerjanya mengaku kasus tersebut telah ditangani oleh pihaknya.

"Kasus ini dalam penyelidikan kami," tegasnya.

Dijelaskannya, Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dilakukan dan para saksi telah diambil keterangan oleh pihak penyidik.

Pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti.

Menurutnya, para pelaku diduga dalam keadaan mabuk miras dan melakukan kasus tersebut.

Pihaknya pun tengah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku.

"Anggota kami tadi sudah ke rumah salah satu pelaku (DT), tapi yang bersangkutan tidak berada di rumahnya. Kami terus mengembangkan kasus ini," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Kronologi Lengkap Tawuran SMKN 2 dan SMAN 4 Kota Kupang NTT, Berawal Dari Masalah Sepele Saat Pensi.

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kronologi Lengkap Tawuran SMKN 2 dan SMKN 4 Kota Kupang NTT, Berawal Dari Masalah Sepele Saat Pensi

Ratusan Siswa SMKN 2 Kota Kupang NTT menyerang SMAN 4 Kota Kupang NTT, Sabtu (16/2/2019) pagi

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita.

 Genangan Air Masih Terjadi di Jalan Frans Seda, Kota Kupang

 Kakak Beradik Tewas Tertabrak Kereta, Ini Identitas Keduanya

 Live Streaming PSM Makassar vs Perseru Serui Babak 16 Besar Liga Indonesia Jam 18.30 WIB Malam Ini

Satpam SMAN 4 Kota Kupang NTT, Salmun Narakaha (21)  yang berada di lokasi tawuran, mengatakan, kedatangan ratusan siswa SMKN 2 Kota Kupang NTT di sekolah tersebut dipicu perkelahian yang terjadi sehari sebelumnya.

Saat itu SMAN 4 mengadakan pentas seni (pensi).

"Kemarin terjadi perkelahian antar siswa dari dua sekolah tersebut.

Tidak terima beberapa rekan mereka dipukul, mereka datang ke sini," kata Salmun.

Pihak keamanan sekolah, jelas Salmun, telah menegur siswa SMKN 2 Kota Kupang untuk kembali ke sekolahnya dan tidak membuat keributan.

"Tadi saya omong baik-baik ke mereka, tapi mereka tidak terima karena kawan mereka ada kena pukul kemarin," tutur Salmun.

 Petugas Kesehatan di TTU Terjang Banjir Demi Selamatkan Ibu Hamil

 Diduga Suap Anggota DPR Eni Maulani Saragih, KPK Tetapkan Samin Tan sebagai Tersangka

 Link Live Streaming Persebaya Surabaya vs Persinga Ngawi di Liga Indonesia Jam 15.30 WIB Sore Ini

Dirinya sempat melihat beberapa siswa SMKN 2 Kota Kupang membawa senjata tajam berupa pisau.

Ada juga beberapa siswa yang membawa gear motor dan memegang batu.

Ilustrasi: Tawuran pelajar
Ilustrasi: Tawuran pelajar (Tribunnews)

Para siswa SMKN 2 Kota Kupang semakin lama semakin bertambah banyak.

Mereka datang dari arah kampus UKAW Kupang.

Pihak keamanan pun langsung menghubungi aparat Kepolisian Sektor Kelapa Lima.

Tak lama berselang, pihak polisi tiba di lokasi dan mengamankan beberapa siswa.

"Pas polisi datang, mereka lari berhamburan.

ilustrasi tawuran
ilustrasi tawuran (Warta Kota)

Ada juga yang lari ke belakang sekolah lalu lempar sekolah," ungkapnya.

 Mencegah Korupsi, Penanganan Proyek di Kementerian PUPR Berlapis-lapis, Ini Tahapannya

 Teten Masduki: Jokowi Tidak Marah Tapi Hanya Nasihati CEO Bukalapak, Begini Katanya

 BREAKING NEWS: Ratusan Siswa SMKN 2 Kota Kupang Serang SMAN 4 Kupang

Selain itu, sempat terjadi pemukulan terhadap beberapa siswa SMAN 4 Kota Kupang NTT.

"Ada sekitar 9 orang yang tadi diamankan," kata Salmun.

Ilustrasi tawuran
Ilustrasi tawuran (Kompas)

Tawuran pelajar sebelumnya juga terjadi tahun lalu.

Sejumlah siswa SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol, Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat tawuran ditangkap aparat Polsek Borong, Jumat (30/11/2018) pagi.

beberapa siswa SMKN 2 diamankan polisi
beberapa siswa SMKN 2 diamankan polisi (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Para siswa ini ditangkap menyusul adanya pertikaian antar pelajar yang terjadi, Kamis (29/11/2018) malam di Jembatan Bugis, Borong.

Saat ini, para siswa baik SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol sedang diperiksa aparat Polsek Borong.

Inilah para pelaku yang diduga terlibat tawuran dan penggeroyokan atas Supardi, warga Ilegetang, Kota Maumere yang dijebloskan ke sel Mapolres Sikka, Rabu (14/5/2014) siang.
Inilah para pelaku yang diduga terlibat tawuran dan penggeroyokan atas Supardi, warga Ilegetang, Kota Maumere yang dijebloskan ke sel Mapolres Sikka, Rabu (14/5/2014) siang. (POS KUPANG/ARIS NINU)

Disaksikan POS-KUPANG.COM di Polsek Borong, Jumat (30/11/2018) siang, para siswa bersama para orangtua sedang berada di kantor Polsek Borong.

Mereka memenuhi kantor polisi guna dimintai keterangan.

Informasinya, tawuran ini dipicu adanya ancaman di facebook antar siswa guna berkelahi di Jembatan Bugis.

Para siswa SMAN 6 Kisol pun datang ke Borong lalu berduel dengan siswa SMKN 1 Borong.

Beruntung, aparat kepolisian cepat menangani sehingga tidak terjadi bentrok.

Lokasi tawuran di SMAN 4 Kupang
Lokasi tawuran di SMAN 4 Kupang (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Tawuran antara pelajar SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol berbuntut sampai ke Kantor Polsek Borong.

 SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Persebaya vs Persinga Ngawi Babak 32 Besar Liga Indonesia

 Plt Ketua Umum PSSI Jadi Tersangka Perusakan Barang Bukti Pengaturan Skor

 Genangan Air Masih Terjadi di Jalan Frans Seda, Kota Kupang

Yang mana saat siswa SMAN 6 Kisol datang ke Jembatan Bugis Borong guna berantem dengan siswa SMKN 1 Borong membawa sepeda motor.

Ketika terjadi aksi baku lempar di lokasi kejadian lalu saling serang ada dua motor siswa SMAN 6 Kisol yang lupa diambil.

Polisi Berjaga-jaga di lokasi tawuran di SMAN 4 Kupang
Polisi Berjaga-jaga di lokasi tawuran di SMAN 4 Kupang (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Motor tersebut rusak berat saat tawuran saling kejar di Jembatan Bugis.

Para siswa SMAN 6 Kisol menuduh dua motor tersebut dirusak siswa SMKN 1 Borong.

Aksi tuduh tersebut dibantah siswa SMKN 1 Borong yang menegaskan, dua motor tersebut bukan rusak karena ulah dari mereka.

ilustrasi tawuran
ilustrasi tawuran (ist)

Saat ini, aparat Polsek Borong sedang melakukan klarifikasi atas kejadian tawuran antar pelajar.

Demikian informasi dan pantauan POS-KUPANG.COM di Polsek Borong, Jumat (30/11/2018) siang.

beberapa siswa SMKN 2 diamankan polisi
beberapa siswa SMKN 2 diamankan polisi (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Para guru SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol saat ini sedang berada di kantor polisi guna mendampingi para siswa mereka masing-masing.

 Dua Kelompok Terlibat Tawuran di Jalan, Polisi Masih Berjaga-jaga

 Tawuran Geng di Cililitan, Polres Metro Jakarta Timur Bekuk 6 Anggota Gangster

 Siswa yang Tawuran di Manggarai Timur Melibatkan Orang Luar! Ini Penjelasannya

Tawuran antara siswa juga terjadi antara Siswa SMK Bina Kusuma dan Sadar Wisata Ruteng, Kabupaten Manggarai, kembali terjadi, Rabu (31/10/2018).

Aksi tawuran ini langsung disikapi aparat Polres Manggarai yang terjun ke lokasi kejadian di pertigaan Kampung Nekang, Kelurahan Watu.

beberapa siswa SMKN 2 diamankan polisi
beberapa siswa SMKN 2 diamankan polisi (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM dari lokasi kejadian, Rabu (31/10/2018) siang, menyebutkan, Babinkantibmas Kelurahan Watu mendatangi lokasi.

Mereka adalah Bripka Andi Darma Sallata bersama Babin Lawir, Aiptu Edi Surya, Babin Bangka Nekang, Brigpol Damasus Sunding, Babin Pau, Brigpol Alif Jafrin, Babin Carep, Bone Fantura Laba dan Babinsa Bangka Nekang.

Kejadian ini berdasarkan informasi dari warga masyarakat kalau ada beberapa kelompok anak sekolah yang berkumpul di pertigaan Kampung Nekang.

Polisi Berjaga-jaga di lokasi tawuran di SMAN 4 Kupang
Polisi Berjaga-jaga di lokasi tawuran di SMAN 4 Kupang (POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA)

Mereka adalah siswa SMK Bina Kusuma Ruteng dan beberapa siswa dari SMA Bintang Timur yang turut membantu untuk menyerang SMK Sadar Wisata.

 Presiden Jokowi Pamer Tol Pertama Kali Dalam Sejarah Pulau Kalimantan

 Petugas Kesehatan di TTU Terjang Banjir Demi Selamatkan Ibu Hamil

 Presiden Jokowi Pamer Tol Pertama Kali Dalam Sejarah Pulau Kalimantan

Petugas babinkantibmas yang dipimpin langsung oleh Kasat Bimas Pores Manggarai, AKP Agus Janggu dan anggota piket Polres Manggarai lalu medatangi tempat berkumpulnya beberapa siswa di pertigaan Kampung Nekang untuk melakuka penyerangan di SMK Sadar Wisata.

Melihat polisi datang, para siswa yang berkumpul melarikan diri dan petugas juga berhasil mengamankan beberapa siswa yang mau melarikan diri.

Polisi juga membawa beberapa siswa tersebut ke Polres Manggarai dan didata identitasnya.

Menurut keterangan beberapa siswa yang diamankan, mereka juga tidak mengetahui apa pokok permasalahanya mereka juga diajak oleh teman sekolahnya.

"Petugas babinkantibmas telah mendatingi pihak sekolah SMK Bina Kusuma dan SMK Sadar Wisata," kata seorang anggota Polres Manggarai.

 SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Persebaya vs Persinga Ngawi Babak 32 Besar Liga Indonesia

 Plt Ketua Umum PSSI Jadi Tersangka Perusakan Barang Bukti Pengaturan Skor

 Genangan Air Masih Terjadi di Jalan Frans Seda, Kota Kupang

 Live Streaming PSM Makassar vs Perseru Serui Babak 16 Besar Liga Indonesia Jam 18.30 WIB Malam Ini

 Ismail Yusanto Mengaku Tidak Kaget Putusan MA Menolak Kasasi HTI, Ini Langlah Selanjutnya

 Presiden Jokowi Pamer Tol Pertama Kali Dalam Sejarah Pulau Kalimantan

"Petugas sudah menyampaikan pesan kepada kedua kepala sekolah tersebut agar segera mengklarifikasi persolan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Pihak sekolah mengaku akan menyelesaikan persoalan ini," ujarnya. (Pos Kupang.com/Gecio Viana/Aris Ninu)

Follow Instagram POS-KUPANG.COM ya gengs >>>

Jangan lupa subscribe Youtube POS-KUPANG.COM ya >>

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved