Berita Tamu Kita
Tamu Kita: Daniel Bili: Ubah Pola Pikir Masyarakat
Ikuti wawancara Wartawan Pos Kupang, Petrus Piter, dengan Daniel Bili, di kediamannya di Weekarou, Kelurahan Weekarou.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Apolonia Matilde
Anda nyaman dengan jabatan sekretatis Fraksi Golkar?
Sebagai orang baru di dewan , saya menerima saja dan merasa senang juga. Justru dari jabatan sekretaris fraksi memberi peluang besar bagi saya menimba pengalaman dari senior-senior berpendapat atau memberi pandangan atas sebuah permasalahan yang sedang dibahas. Tugas saya adalah mencatat setiap pandangan dewan.
Apa yang Anda petik dari pengalaman itu?
Banyak hal yang saya peroleh terutama berhubungan dengan dinamika rapat dan cara senior memberi pandangan tentang sebuah hal yang sedang diperbincangkan. Beragam pandangan dan akhirnya melebur menjadi satu pandangan yakni pandangan Fraksi Golkar. Saya harus akui sesekali terjadi dinamika rapat cukup alot, tetapi berakhir damai.
Kepiawaian memimpin rapat oleh senior Hugo Rehi Kelembu dan TL Ora, SH, saat itu, mampu meredam semua perbedaan pandangan yang terjadi di internal Fraksi Golkar. Sebagai orang muda, saya kagum dengan dua tokoh senior Golkar Sumba Barat itu.
• Aktivitas di Wamena Papua Lumpuh Total, Masyarakat Lebih Memilih Mengungsi
Siapa tokoh idola politik Anda?
Terus terang saja, tokoh idola politik saya adalah Drs. Hugo Rehi Kelembu dan TL Ora, SH. Berpolitik saya meniru atau belajar gaya politik senior saya Drs. Hugo Rehi Kelembu dan soal strategi dan nasehat saya belajar banyak sama sesepuh Partai Golkar, Toda Lero Ora, SH.
Mengapa Anda mengidolakan kedua tokoh Golkar itu?
Yah, siapa masyarakat Sumba Barat, yang kini mekar menjadi tiga kabupaten, yakni Sumba Barat (kabupaten induk), Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah yang tidak mengenal kedua sosok politisi hebat itu.
Bapa TL Ora, SH, kini sudah pensiun dan Drs. Hugo Rehi Kelembu, kini masih aktif sebagai anggota dewan, sudah 40-an tahun bahkan lebih masih dipercaya rakyat duduk di lembaga DPRD Kabupaten Sumba Barat dan DPRD NTT.
Sebagai orang muda sepatutnya belajar dari orang tua atau senior itu.
20 tahun menjadi anggota DPRD Sumba Barat. Menurut Anda apa saja yang belum terwujud sampai saat ini?
Memang berbagai hal telah dicapai dari masa ke masa kepemimpinan pemerintahan sebagaimana berlangsung selama ini. Namun, belum nampak adalah bagaimana merubah pola pikir masyarakat agar berpikir kreatif dan inovatif memanfaatkan potensi yang ada demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Misalnya sekeliling perkotaan Waikabubak terdapat hamparan persawahan yang sangat luas. Namun, yang terjadi masyarakat hanya sekali menanam, karena menggantungkan haparan pada kemurahan Tuhan yakni menunggu musim hujan tiba baru menanam.
Padahal kalau saja dibangun beberapa sumur bor dan menggunakan solar sel (tenaga matahari) maka air tersedia dan cukup mengairi persawahan sehingga petani bisa menanam 2-3 kali setahun. Petani juga bisa menanam berbaga tanaman hortikultura untuk menambah penghasilannya.
• Deputi KBKR Kunjungi Akseptor di Ngada, Berikut Liputannya!
Saat ini Anda kembali terpilih menjadi wakil rakyat Sumba Barat Periode 2019-2024 dan akan menduduki jabatan sama, yakni Wakil Ketua DPRD Sumba Barat. Anda juga memutuskan untuk maju bertarung pada pilkada kali ini. Apakah anda tidak merasa rugi dengan keputusan itu?
Tentu sudah final dengan melalui sebuah pertimbangan yang matang. Saya tidak merasa rugi ataupun merasa untung karena setiap keputusan pasti memiliki resiko dan perjuangan untuk menggapainya.
Apa yang mendasari Anda memutuskan maju pada pilkada kali ini?
Menjadi wakil rakyat saja terasa belum cukup merubah dan membawa perubahan bagi rakyat daerah ini. Sebagai politisi ingin daerah Sumba Barat bisa maju dan setara dengan daerah lain di NTT dan Indonesia umumnya. Hal itu tercapai bila memegang tongkat kepemimpinan eksekutif di daerah ini. Kebijakan dan program kerja bupati dan wakil bupati menjadi arah penentu kemajuan daerah ini ke depan. Tanpa merebut kursi kepemimpinan Sumba Barat maka cita-cita dan mimpi besar merubah pola pikir masyarakat demi sebuah perubahan besar sulit tercapai.
Apa program strategis Anda untuk merubah Sumba Barat ke depan?
Program utama adalah peningkatan sumber daya manusia. Target 5 tahun ke depan harus mampu mencetak 100 tenaga profesional yang ahlli di bidangnya.
• Kemenangan Maung Bandung atas Persipura Modal Persib Jamu Arema FC, Balas Kekalahan, Info
Mengapa Anda mengutamakan membangun SDM?
Dengan sumber daya manusa handal, pemerintah cukup membangun fasilitas pendukung saja tanpa mengajarkan lagi bagaimana masyarakat bekerja, berperilaku hidup sehat, menjaga keamanan dan ketertiban, meningkatkan pendapatan dan lain-lain. Sebab dengan SDM yang handal, ia percaya sekecil apappun peluangnya akan menjadi bermanfaat bagi peningkatan pendapatan seseorang. (*)
• Pelatih Persipura Jacksen Sebut Lini Tengah Penyebab Kekalahan Persipura atas Persib Bandung, Info
Biodata :
Nama : Daniel Bili, S.H.
TTL : Waikabubak, 1 Februari 1965.
Istri : Selviana Iri Lele, A.Md
Anak : 1. Dewanto Christian Bili (Mahasiswa di Semarang).
2. Dewi Yuliani Koba Dapayanu (SMA kelas III di Sala Tiga).
3. Dian Viktoria Laka Putri (SMP kelas III).
Riwayat Pendidikan:
1. SDN Tabulo Ndara.
2. SMPN 3 Waikabubak angkatan I.
3. SMAN Waikabubak angkatan I
4. Universitas 17 Agustus 45 Semarang.
5. Pendidikan Lemhanas angkatan 2012
Pengalaman berorgansiasi :
1. Pengurus GMKI Cabang Semarang.
2. Bergabung dengan Partai Golkar tahun 1999 sampai sekarang.
3. Ketua Kecamatan Partai Golkar 2003-2009.
4. Menjadi Ketua DPD III Golkar Kabupaten Sumba Barat tahun 2016 sampai sekarang.
5. Wakil ketua umum Asosiasi DPRD Kabupaten seluruh Indonesia tahun 2010 sampai sekarang.
6. Anggota DPRD Sumba Barat periode 1999-2004.
7. Anggota DPRD Sumba Barat periode 2004-2009.
8. Ketua DPRD tahun 2009-2014.
9. Wakil Ketua DPRD Sumba Barat Periode 2014-2019.
10. Wakil Ketua DPRD Periode 2019-2024.