Deputi KBKR Kunjungi Akseptor di Ngada, Berikut Liputannya!
para akseptor Keluarga Berencana dari Kecamatan Bajawa, Bajawa Utara juga wilayah lainnya di Kabupaten Ngada.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Deputi KBKR Kunjungi Akseptor di Ngada, Berikut Liputannya!
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Dr.Ir.Dwi Listyawardani M.Sc,Dip.Com mengunjungi Akseptor Keluarga Berencana (KB).
Kegiatan Deputi KBKR saat itu mengunjungi dan berdialog dengan akseptor KB bertempat di Pustu Gou, Desa Wololika, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Senin (23/9/2019).
Kegiatan itu menghadirkan para akseptor Keluarga Berencana dari Kecamatan Bajawa, Bajawa Utara juga wilayah lainnya di Kabupaten Ngada.
Kehadiran Deputi KBKR tersebut didampingi Kepala Bidang KB pada Perwakilan BKKBN Propinsi NTT Sriyanti Jamaluddin serta sejumlah pejabat.
Kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan pelayanan KB yakni pemasangan Implan dan kehadirannya juga berkenaan dengan hari Kontrasepsi Sedunia.
Dr.Ir.Dwi Listyawardani M.Sc,Dip.Com dalam sambutannya mengatakan dirinya hadir ke NTT termasuk di Kabupaten Ngada memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan KB yang sangat sukses di Nusa Tenggara Timur.
"NTT prestasi terbaik KB. Saya apresiasi dengan datang sendiri mendengar dan menyaksikan langsung serta berdialog dengan para akseptor KB. Di Kabupaten Ngada akan dilaksanakan pertemuan di dua tempat yakni di Pustu Gou dan di Pustu Mengeruda,"ungkap Listyawardani, dalam siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa (24/9/2019).
Listyawardani memberikan motivasi kepada kaum ibu yang menyusui anaknya untuk terus memberikan ASI eksklusif dan dan perlu didukung oleh suami.
Ibu yang menyusui harus dibuat dengan hati yang tenang karena ASI berkaitan dengan anak yang menyusui.
"Semakin sering diberi ASI lebih bagus dan ibu harus sehat serta selama usia 6 bulan hanya diberikan ASI selanjutnya diberikan makanan pendamping ASI hingga 2 tahun dari usia 6 bulan dimana pemberian ASI juga harus berlanjut hingga usia 2 tahun," paparnya.
Ia meminta agar perlu diperhatikan jarak anak dan jumlah anak kenal juga berkaitan langsung dengan kesehatan ibu dan anak itu sendiri.
Jarak anak yang terlalu dekat juga usia ibu hamil dan melahirkan yang terlalu muda sangat beraturan fatal hingga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak itu sendiri dan hal tersebut juga dapat menyebabkan anak menderita Stunting.
Ia mengatakan alat kontrasepsi dihadirkan untuk mengatur jarak anak dan keluarga berencana lewat penggunaan alat kontrasepsi seperti suntik KB, Pil, Iud atau implan sangat aman untuk mengatur jarak anak.
Suntik KB merupakan langkah pencegahan kehamilan dengan menyuntikkan hormon progestin pada lengan bagian atas setiap 3 bulan sekali, IUD atau yang masyarakat kenal dengan spiral, merupakan alat kontraspesi berbentuk huruf T yang dipasang di dalam rahim dan Implan adalah alat kontrasepsi yang dipasang di lengan bagian atas dan berfungsi untuk mencegah kehamilan dengan perlahan melepaskan hormon progestin.