Pembunuhan Bocah Kembar di Kupang, Obir Masus Harap Istrinya yang Jadi Tersangka Lekas Sembuh

Kasus pembunuhan bocah kembar di Kupang, Obir Masus harap istrinya yang Jadi Tersangka lekas sembuh

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Ayah bocah kembar, Obir Masus saat ditemui usai kejadian di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Kamis (5/9/2019). 

Kasus pembunuhan bocah kembar di Kupang, Obir Masus harap istrinya yang Jadi Tersangka lekas sembuh

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pria bernama Obir Masus (31), ayah bocah kembar yang tewas dibunuh pada Kamis (5/9/2019) lalu menyampaikan pesan semoga lekas sembuh untuk istrinya, Dewi Regina Ano (24).

Dewi sebelumnya telah ditetapkan pihak Polres Kupang Kota sebagai tersangka pembunuhan bocah kembar yang juga anak kandungnya bernama Angga Masus (5) dan Angki Masus (5).

SMK-PP Negeri Kupang Gelar Bimbingan Teknis Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian

"Cepat sembuh. Sampaikan begitu," kata Obir Masus saat dihubungi per telepon pada Selasa (17/9/2019) siang.

Obir mengaku, tidak menyangka istrinya tega membunuh buah hati mereka di mes milik Hotel Ima di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Obir menjelaskan, selama ini kehidupan rumah tangga yang dibinanya berjalan harmonis.

Pengangkatan Kembali ASN Eks Napi Koruptor yang Dipecat di Rote Ndao, Ini Kata Pengamat Hukum

Obir membantah pengakuan istrinya kepada pihak kepolisian dimana sering melakukan penganiayayan atau Kekerasan Dalam Rangka Tangga (KDRT).

"Itu tidak benar. Kehidupan kami harmonis terus. Untuk mau marah-marah, beta (saya) orangnya pendiam, tidak tesibuk (ambil pusing). Nanti tanya orangtuanya dia (tersangka)," paparnya.

Walau demikian, diakui Obir bahwa dirinya pernah naik pitam terhadap sang istri pada 2016 lalu.

Dikisahkannya, saat itu ia duduk di pinggir jalan usai bekerja. Namun, istrinya datang dan menegurnya.

"Namanya di muka umum, lalu dia datang marah, bilang lu lihat apa. Namanya kan kita tukang dan kerja capek, jadi masih duduk-duduk," ujarnya.

Selepas kejadian itu, rumah tangga Obir berjalan harmonis tanpa ada persoalan berarti.

Bahkan, lanjut Obir, pihak keluarganya pun menerima istrinya dengan baik. Tidak seperti pengakuan istrinya bahwa tidak disukai oleh keluarganya di kampung halaman.

Obir juga membantah bahwa tidak memenuhi permintaan istri untuk membelikan pembalut wanita untuk keperluannya.

Dijelaskannya, setiap bulan dirinya selalu memenuhi kebutuhan materi istrinya termasuk kebutuhan untuk membeli pembalut wanita.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved