FPIK UKAW Kembangkan Wisata Selam di Kota Kupang, Simak Apa yang Dilakukan
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UKAW berkomitmen mendukung pengembangan wisata selam di Kota Kupang.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Selain itu belum tersedianya pemandu wisata selam yang handal, dan belum adanya manajemen usaha wisata
selam yang lengkap terukur dan terdokumentasi den gan baik.
Ia mengatakan, sebagai solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan tersebut, meliputi, perancangan
paket wisata selam yang berbasis kepada potensi karakteristik dan keunikan masing-masing spot
selam (dive spot).
"Selanjutnya meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia penyelam sebagai pemandu wisata selam yang handal, dan meningkatkan kapasitas mitra dalam manajemen usaha wisata selam," ungkapnya.
Sementara itu, pemerhati selam, Ir. Jothan S. R. Ninef M. Sc, mengatakan, PKM tersebut pada intinya mendukung program Pemerintah NTT yang saat ini memberi perhatian pada sektor perikanan dan kelautan.
Dia menjelaskan, di Kota Kupang ada dive operator, seperti Flobamora Dive Club, namun masih kekurangan pemandu wisata selam
Di sisi lain, mahasiwa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UKAW banyak yang sudah pandai menyelam tapi tidak memiliki sertifikat.
"Untuk sertifikat itu mahal biayanya. Nah kita coba cari jalan, bikin kegiatan, cari dana bikin pelatihan terutama untuk sertifikasi," ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, kata dia, hanya ada empat orang yang disertifikasi karena dana terbatas. "Untuk kali ini hanya empat orang yang kita sertifikasi, 3 dari mahasiswa FIPK UKAW dan satunya dari divi club," ungkapnya.
Keempat peserta yang disertifikasi antara lain, Yance Lenda, Berthy Peter Ranix Tisera, Merry Sherlice Ola dan DA I E. K Neonane.
Menurutnya, mahasiwa juga ikut dalam pelatihan tersebut dalam rangka link and match.
Menurutnya mahasiswa FPIK punya skill dan di sisi lain, ada kebutuhan pemandu wisata selam termasuk juga untuk pengembangan wisata selam.
"Sejak mahasiswa mahasiswa ini sudah punya banyak jam selam, di mana menjadi bahan pertimbangan untuk sertifikasi dan mereka punya skill, nah sekarang bagaimana kita manfaatkan sumber daya manusia yang ada ini," ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, dalam rangka lebih banyak lagi pemandu wisata selam butuh dukungan dari pemerintah daerah.
• Pria Berusia 74 Tahun Richard Haynes Divonis 45 Tahun Penjara Karena Terus Perkosa Anak Kandung
• Ini Permintaan Tokoh Masyarakat Terhadap Kodi Mete- Christian
"Kita sudah lakukan sebagai langkah awal dan tentu harapannya dengan dukungan dari pemerintah daerah makin banyak yang disertifikasi," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)