BREAKING NEWS: Anggota DPRD Kabupaten TTS Selamat Dari Kecelakaan Maut, Begini Kejadiannya

Anggota DPRD Kabupaten TTS, Yudit Selan, Rabu (4/9/2019) pagi selamat dari kecelakaan maut di jalan Timor Raya, Neonmat. Mobil K

Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
masyarakat sedang melihat mobil kijang milik anggota DPRD Kabupaten TTS, Yudit Selan yang mengalami kecelakaan di Neonmat 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Dion Kota

POSKUPANG.COM, SOE - Anggota DPRD Kabupaten TTS, Yudit Selan, Rabu (4/9/2019) pagi selamat dari kecelakaan maut di jalan Timor Raya, Neonmat. Mobil Kijang dengan plat nomor DH 1988 CB yang dikendarai hilang kendali usai melintas di jalan bergelombang.

Mobil yang hilang kendali sempat menyerempet mobil box yang datang dari arah berlawanan sebelum akhirnya keluar dari badan jalan sekitar 5 meter masuk ke dalam semak-semak. Beruntung kecelakaan tersebut tidak membuat Yudit terluka sedikitpun. Begitu pula dengan pengendara mobil box.

Namun mobil kijang milik Yudit mengalami kerusakan cukup parah hingga harus diderek untuk keluar dari semak-semak.

Hibah Anggaran Pilkada Manggarai 2020 Belum Ada Perubahan

Kekeringan Parah Melanda Warga di 38 Desa di Sumba Timur, NTT

Yudit yang ditemui pos kupang di lokasi kejadian menceritakan, dirinya berangkat dari rumah hendak menuju ke kantor DPRD sekitar pukul 10.00 WITA. Usai melewati tikungan kiri dan melintasi tanjakan, mobilnya melindas bagian jalan yang bergelombang. Hal itu membuat Yudit kehilangan kendali atas mobilnya.

Saat bersamaan datang dari arah berlawanan (soe-Kefa) sebuah mobil box. Mobil Yudit yang hilang kendali keluar dari jalurnya dan menyerempet body kiri mobil box sebelum akhirnya keluar jalur

. Beruntung Yudit segera melakukan pengereman hingga akhirnya mobil tersebut berhenti sekitar 5 meter dari badan jalan.

" Untuk kakak saya sempat banting setir untuk menghindar dari pohon kepok dan langsung injak rem. Saya tidak mengalami luka apa pun. Hanya mobil punya pintu kanan dan ban depan bagian kanan yang terlepas," ungkap Yudit.

Ia mengaku, usai kejadian, dirinya dan supir mobil box langsung menyelesaikan masalah tersebut dengan jalur damai di pos polisi Neonmat. Supir mobil box pun kembali melanjutkan perjalanan menuju kefa.

" Tadi sudah omong damai. Dia urus dia punya mobil, saya urus saya punya mobil. Dia punya mobil tidak apa-apa, hanya pipa bagian samping mobilnya saja yang penyot karena mobil saya serempet. Saya punya mobil yang rusak parah," ujarnya.

Pasca kejadian kecelakaan tersebut, mobil kijang milik Yudit Selan langsung diderek guna diperbaiki di bengkel.
Aiptu, Muhamad Pinus, Kapospol Neonmat yang membantu memediasi kecelakaan tersebut membenarkan jika kedua belah pihak yang terlibat kecelakaan sudah saling memaafkan dan memutuskan menempuh jalur damai. Oleh sebab itu, masing-masing pihak diminta untuk mengurus kendaraannya masing-masing.
" Tadi sudah omong baik-baik di kantor dan sama-sama mau damai," tegasnya. (din)

Simak Kisah Korban Selamat Kecelakaan Lalu Lintas Tunggal di Nangaroro Nagekeo, Mimpi Buruk Hingga Peluk Sang Anak Erat-erat

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Siang itu jarum jam 13.00 Wita, susana di ruangan Anggrek RSUD Bajawa tampak ramai.

Beberapa orang dokter dan perawat yang bertugas terlihat sibuk keluar masuk dari dalam ruangan tersebut.

Dikamar kedua tampak dua orang pasien. Mereka adalah Priskita Huta Hayun (35) dan Yulista Sowo (1).

Keduanya tampak terbaring. Tangan kanan Priska tampak dipasang selang infus. Sedangkan sang anak tidur disampingnya dan terus menangis.

Kepala Priska dibalut dengan kain berwarna putih dan terus menenangkan anaknya.

Priska mengalami luka dibagian belakang kepala, memar mata bagian kanan, dan dahi luka besar dibagian mulut dan Yulista Sowo (1) mengalami luka memar bagian kepala dan mata bagian kiri.

Sehingga Priska mendapatkan jahitan dan keduanya sedang rawat intensif di ruang Anggrek RSUD Bajawa.

Mereka adalah korban selamat dari kejadian lakalantas tunggal mobil terjun di jurang di Desa Riti Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo.

Mereka sedang dirawat intensif di RSUD Bajawa selain Priska dan Yulistas ada Ina Deornai (43) mengalami benturan dan luka lecet di dahi, siku tangan kanan

Priskita Huta Hayun (35) mengalami luka memar mata bagian kanan, dan dahi.

Sedangkan Patar Sowo (5) sudah pulang kerumah karena hanya mengalami luka ringan.

"Selamat siang pak. Kami korban selamat kecelakaan di Nangaroro. Ini anak saya masih kecil umur satu tahun dua bulan. Kami bersyukur selamat," ungkap Priska, kepada POS-KUPANG.COM di RSUD Bajawa, Kamis (29/8/2019).

"Saya jahit dibagian kepala dan mulut. Susah makan dan anak saya sudah agak mendingan. Dia tadi saja yang terus menangis. Saya makan bubur tapi susah mau makan karena mulut luka," sambung Priska.

Priska berkisah tentang kejadian yang mereka alami di Desa Riti Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Rabu (28/8/2019).

Menurut Priska kejadian itu diluar dugaan. Sehingga semua tak ada yang menyangka dan kami lima orang selamat. Ini suatu mujizat.

Priska mengaku dirinya sadar saat mobil tersebut jatuh ke jurang. Saat itu mereka tidak ada yang pingsan semua sadar. Sampai dalam jurang, mobil satu kali banting dan membuat penumpang didalam kena benturan keras.

"Kami sadar pas mobil terjun kebawa. Yang kami tidak sadar ketika mobil sudah jatuh dan tiba-tiba, kami semua sudah keluar dari dalam mobil. Saya juga kaget kok seperti itu. Ibu Modesta langsung naik ke atas jalan untuk minta pertolongan warga setempat mesti tangan kanannya sudah patah dia tahan sakit," ungkap Priska.

"Saya tau pas mobil terjun. Saya peluk Yulista erat-erat. Saya tutup rapat kepalanya dia. Saya tidak pikir diri sendiri saja. Saya pikir anak saya ini. Bersyukur kepalanya Yulista tidak kena apa-apa karena saya sudah peluk erat-erat dan tutup pakai tangan saya," sambung Priska.

Ia mengaku sekitar setengah jam kejadian, belum ada bantuan yang datang dan orang tidak mendengar teriakan mereka dari bawa jurang.

"Kami teriak hampir setengah jam lebih. Kami teriak namun tidak ada yang dengar. Padahal kami dengar diatas jalan kendaraan bermotor lewat. Karena memang bekas mobil jatuh tidak ada sama sekali. Sehingga masyarakat sekitar itu tidak mengetahui ada kecelakaan," paparnya.

Ia mengaku ketika menunggu sekian lama barulah warga menuju TKP dan memberikan bantuan. Sekitar satu jam lebih evakuasi mereka dibawa ke Puskesmas Nangaroro.

"Bapa Albert dirujuk ke RSUD Ende. Sampai di Nangapenda meninggal dunia. Kami yang lain selamat. Kami bersyukur sekali," ujarnya.

Ia mengaku semua itu adalah mujizat karena kejadian itu sangat mengerikan. Sebelumnya tidak ada firasat buruk dan memang itu kejadian diluar dugaan.

"Kami tidak pernah bayangkan dan tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian. Ini sangat mengerikan," ungkapnya.

Ia mengaku anak-anaknya sehat dan tidak mengalami luka serius. Sehingga dirinya tenang dan tidak kepikiran.

"Anak sulung Patar Sowo usia lima tahun dan adiknya ini Yulista Sowo umur satu tahun dua bulan. Kalau Patar sudah ke rumah. Dia aman dan ada luka ringan saja. Dia memang yang tidak ada luka berat," ungkapnya.

Ia berharap dalam waktu dekat semua mereka bisa kembali berkumpul bersama dan sembuh total.

"Ya semoga cepat sembuh. Terima kasih sudah datang berkunjung," ujarnya.

Sementara itu, kerabat Priska, Petra Labu (25) mengaku dirinya kaget mendapatkan informasi kejadian itu.

Petra mengaku mereka menuju Desa Riti untuk mengikut acara syukuran komuni pertama kerabat mereka.

"Saya kaget tiba-tiba begini. Kami yang jaga mereka disini. Kami kaget setelah dapat informasi dari Nangaroro," ungkapnya.

Modesta Mimpi Buruk

Sebelumnya, Modesta Fonga (40) warga Mataloko Kabupaten Ngada merupakan korban selamat dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas tunggal di Desa Riti Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Rabu (28/8/2019).

Mobil yang mereka tumpangi jatuh ke dalam jurang sedalam 50 meter.

Modesta mengalami patah tulang tangan kanan dan luka lecet di tangan bagian kiri.

Saat ini Modesta bersama tiga korban selamat lain sedang dirawat intensif di RSUD Bajawa. Mereka adalah Ina Deornai (43) mengalami benturan dan luka lecet di dahi, siku tangan kanan, Priskita Huta Hayun (35) mengalami luka memar mata bagian kanan, dan dahi da Yulista Sowo (1) mengalami luka memar bagian kepala dan mata bagian kiri.

Sedangkan Patar Sowo (5) sudah pulang kerumah karena hanya mengalami luka ringan.

Saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruangan Anggrek RSUD Bajawa, Modesta tampak berbaring ditempat tidur sambil memangku tangan kanannya yang patah.

Ia saat itu didampingi sang suami, Hengki Ornay bersama beberapa kerabat.

Modesta tampak semangat dan lantang menceritakan kembali peristiwa tersebut.

Modesta mengaku bahwa kejadian itu tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Namun ada hal-hal buruk yang menghantui dirinya pada malam hari sebelum kejadian tersebut.

Modesta berkisah, Rabu (28/8/2019) sekitar pukul 10.30 Wita ia bersama keluarga (5 orang) berangkat menuju Desa Riti Nangaroro untuk ikut acara syukuran komuni pertama anak dari kerabat disana.

Namun naas menimpa mereka ditikungan tanjakan, mobil yang mereka tumpangi terjun ke jurang sehingga mereka mengalami luka ringan dan berat serta sang sopir meninggal dunia ketika dirujuk ke RSUD Ende.

"Sebelum kejadian malam kemarin saya mimpi. Mimpi itu kami menari bersama di Kampung. Mungkin itu mimpi buruk. Tapi saya tidak hiraukan dan saya sadar malam itu langsung lakukan semacam buang mimpi buruk. Buat tanda salib didahi dengan menggunakan tangan dan air liur. Tapi saya tidak pikir kalau mimpi itu pertanda buruk," ungkap Modesta, kepada POS-KUPANG.COM di RSUD Bajawa, Kamis (29/8/2019).

Ia berkisah, dalam perjalanan menuju Desa Riti tidak ada firasat apa-apa dan semuanya baik-baik saja. Sampai di TKP itu tiba-tiba mobil terjun dan mungkin saja sopir hilang kendali sehingga mobil bukan maju kedepan tapi maju kearah kanan ke jurang.

"Kami sadar saat mobil itu jatuh. Kami tahu kami saat itu jatuh ke jurang. Dan mobil sampai dibawa juga banting satu kali baru diam ditempat," ujarnya.

Ia mengaku dirinya melihat keadaan aman-aman saja dan yang lain berteriak minta tolong. Dirinya lari menuju jalan raya di Desa Riti meminta pertolongan warga setempat.

"Saya dengan tangan patah naik ke atas. Sekitar jarak 25 meter saya pegang salah kayu kering lalu terjatuh lagi kebawa hingga baju saya robek semua. Saya tetap naik ke atas jalan umum. Sampai diatas ada orang lewat dan mereka mulai bantu kami. Mereka warga turun semua untuk bantu angkat 5 orang dibawa jurang. Kami kemudian dihantar menggunakan Pikap bapa Desa Riti dan bawa ke Puskesmas Nangaroro. Kami rawat disana awalnya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan setelah mendingan dirawat di Puskesmas Nangaroro, ia dan empat orang lainnya dirujuk ke RSUD Bajawa sedangkan sang sopir (Albertus Sowo) dirujuk ke RSUD Ende.

"Kami tiba tadi malam di RSUD Bajawa. Kami bersyukur sampai saat ini sudah mendingan dan berkat bantuan banyak pihak. Karena kejadian ini sadis," ungkapnya.

Sementara itu, suami dari Modesta, Hengky Ornay, mengaku kaget ketika sang istri bersama keluarga lainnya mengalami peristiwa naas tersebut.

Hengky mengaku saat kejadian dirinya sedang berada di Mbay. Ia mendapatkan informasi setelah sang istri sudah di Puskesmas Nangaroro.

"Tadi malam saya dari Mbay langsung ke RSUD Bajawa. Saya sangat bersyukur mereka luput. Hanya bapa Albertus yang meninggal dunia," paparnya.

Kronologi Lakalantas Tunggal di Nangaroro

Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Ngada, AKP Sudirman, S.Sos, membeberkan, kronologi kejadian kecelakaan tunggal di Desa Riti Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Rabu (28/8/2019) sekitar pukul 17.30 Wita.

AKP Sudirman mengatakan
Mobil Kijang Rover No. Pol. EB 7201 AD yang dikemudikan oleh Albertus Sowo (70) memuat 5 orang penumpang dari arah Bajawa Kabupaten Ngada.

Mereka melakukan perjalanan dari Mataloko dengan tujuan ke Desa Riti dalam rangka mengikuti Acara syukuran Komuni Suci Pertama (sambut baru) di wilayah Desa Riti.

AKP Sudirman menjelaskan sampai ditikungan dan tanjakan di Desa Riti, sang sopir hilang kendali (out of control) sehingga mobil tidak bisa melaju dan langsung terjun ke jurang sedalam 50 meter.

"Sampai di tempat kejadian tepatnya di tikungan dan tanjakan, pengemudi hilang kendali, sehingga mobil tersebut langsung terjun ke jurang, dengan kedalaman kurang lebih 50 meter," ungkap AKP Sudirman, kepada POS-KUPANG.COM.

Brekingnews: Mobil Terjun Jurang 1 Tewas 5 Orang Luka-Luka

Sebelumnya, sebuah mobil Kijang Rover Nomor Polisi EB 7201 AD yang dikemudikan Albertus Sowo (70) mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di Desa Riti Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo, Rabu (28/8/2019) sekitar pukul 17.30 Wita.

Dugaan sementara, kecelakaan lalu lintas itu disebabkan karena out of control dan mobil terjun ke jurang.

Akibat kecelakaan tersebut, sopir dikabarkan meninggal dunia sedangkan 5 orang penumpang mengalami luka ringan dan berat.

Korban semuanya merupakan warga Mataloko Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada.

Kasat Lantas Polres Ngada, AKP Sudirman, S.Sos, kepada POS-KUPANG.COM, membenarkan kejadian itu.

AKP Sudirman menjelaskan Albertus Sowo (sopir) meninggal dunia ditengah jalan saat hendak dirujuk ke RSUD Ende karena mengalami luka serius.

Penumpang, Ina Deornai (43) mengalami benturan dan luka lecet di dahi, siku tangan kanan, Modesta Fonga (40) mengalami patah tulang tangan kanan dan luka lecet di tangan bagian kiri.

 2 Insan Mengenang Masa Indah saat SMA Lama tak Jumpa, Ujungnya Beredar Foto Syur Cewek

 Direktur Agus Apresiasi Keberanian PT. MSM Investasi Pabrik Gula di Lahan Kering

Patar Sowo (5) mengalami luka lecet di tangan kanan, pipi bagian kiri dan dahi bagian kanan. Priskita Huta Hayun (35) mengalami luka memar mata bagian kanan, dan dahi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved