Direktur Agus Apresiasi Keberanian PT. MSM Investasi Pabrik Gula di Lahan Kering
daerah pengembangan kebun tebu yang baru di kantor PT. MSM di Kelurahan Wanga, Kecamatan Umalulu.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Kunjungi Pembangunan Pabrik Gula, Direktur Agus Apresiasi Keberanian PT. MSM Investasi di Lahan Kering
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU----Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Lainnya, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia, Dr. Agus Wahyudi melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Sumba Timur, Propinsi NTT, Kamis (29/8/2019).
Saat Kunker di Sumba Timur, Direktur Agus bersama tim didampingi wakil bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, ST.,MT, mengunjungi pembangunan pabrik gula dan kebun tebu milik PT. Muria Sumba Manis (MSM) dan diakhiri diskusi bersama mengenai permasalahan dan solusinya yang biasa di daerah-daerah pengembangan kebun tebu yang baru di kantor PT. MSM di Kelurahan Wanga, Kecamatan Umalulu.
Sebelum mengunjungi pabrik dan perkebunan tebu milik PT. MSM itu, Direktur Agus bersama rombongan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Wabup Umbu Lili, Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur, dan managemen PT. MSM, terlebih dahulu mengunjungi demplot perkebunan tebu milik kelompok tani (Poktan) Laipori Indah.
Saat mengunjungi lokasi pembangunan pabrik gula dan kebun tebu milik PT. MSM itu, Direktur Agus, mengapresiasi keberanian PT. MSM yang berani berinvestasi di lahan kering dan bebatuan karang dengan menyulapnya menggunakan teknologi canggih menjadi lahan yang subur untuk ditanami tebu.
Direktur Agus juga mengatakan, PT. MSM diminta untuk memberikan pembelajaran berkelanjutan bagi calon petani tebu, termasuk dengan staf teknis bidang perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan, Sumba Timur untuk memastikan rencana pengembangan tebu dan produksi gula di Sumba Timur berjalan sukses sesuai target.
Menurut Direktur Agus, menanam tebu agar berhasil sesuai yang diharapkan, tentu membutuhkan empat komponen penting yakni tanah, air, sinar matahari dan orangnya yang meliputi petani tebu, tenaga teknis pada Dinas Pertanian dan Pangan, tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pemda dan juga pihak managemen perusahaan itu sendiri.
Karena itu, Direktur Agus, menegaskan agar managemen PT. MSM, membagi ilmunya dengan masyarakat sekitar, termasuk dengan staf teknis bidang perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan.
Sehingga rencana pengembangan lahan perkebunan tebu di Sumba Timur dan Sumba Tengah dengan tujuan demplot seluas 200 hektar bisa tercapai pada tahun 2020 mendatang.
"Kementerian Pertanian rencanakan hingga tahun 2024 mendatang ada 10 pabrik gula baru di Indonesia, dengan rincian ada tiga di Pulau Jawa dan tujuh lainnya di luar Jawa, termasuk dengan PT. MSM ini,"Kata Direktur Agus.
"Kita juga canangkan tahun 2020, untuk PT. MSM adalah tahun pembelajaran, sehingga masyarakat calon petani tebu harus ikut dalam pembelajaran berkelanjutan. Sehingga tebu ditanam dengan cara yang tepat, dari bibit yang tepat, dan dirawat secara baik, agar menghasilkan tebu dengan kandungan gula yang tinggi, sehingga bisa dihasilkan delapan hingga sembilan ton gula per hekta are,"tambahnya.
Direktur Agus juga mengatakan, selain itu tenaga PPL dan tenaga teknis pada Dinas Pertanian dan Pangan setempat, juga perlu diikutkan dalam semua tahapan pembelajaran tentang tebu sebanyak-banyaknya agar bisa memahami dengan benar bagaimana proses penanaman dan perawatan tebu dari awal hingga akhir.
Karena tenaga teknis pada dinas lah yang akan menyusun anggaran dan perencanaan pengembangan lahan perkebunan tebu masyarakat setiap tahunnya.
"Kalau kita dari Kementerian Pertanian, mau minta berapa saja kita kasih. Mau 2.000 sampai dengan 3.000 hektar kita pasti kasih, tetapi harus sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Siapa petaninya, lahannya dimana, dan tenaga teknis di dinas juga mengerti bagaimana mendampingi petani tebu sejak menanam sampai dengan panennya,"tandas Direktur Agus.
Wabup, Umbu Lili, dalam kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, khususnya Dirjen Perkebunan, dan Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Lainnya yang sudah memutuskan mengunjungi lokasi perkebunan tebu milik PT. MSM, maupun demplot tanaman tebu yang dikelola Poktan Laipori Indah.