Kabupaten Kupang - Kepsek di Ponaian Dijemput Paksa Satpol PP, Ini Persoalannya

Diduga selama dua tahun belakangan jarang masuk sekolah, Kepala Sekolah (Kepsek) SDI dan SMPN 4 Satu Atap Ponain, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupan

Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Suasana dialog orangtua/wali siswa SDI dan SMPN 4 Satap Ponain,  di  Ponain, Selasa (27/8/2019) 

Dua Tahun Diduga Jarang Masuk Sekolah Kepsek di Ponaian Dijemput Paksa, Rabu (28/8/2019)

Kotak Masuk
x


Fredi Hayon
07.02 (39 menit yang lalu) 


Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Edi Hayong

POS KUPANG.COM I OELAMASI--Diduga selama dua tahun belakangan jarang masuk sekolah, 
Kepala Sekolah (Kepsek) SDI dan SMPN 4 Satu Atap Ponain, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Maklian Atti, S.Pd  dijemput paksa Polisi Pamong Praja Kabupaten Kupang.

Langkah ini dilakukan karena banyak pekerjaan dalam urusan sekolah belum beres termasuk Ijazah murid SDI Ponain yang tamat tahun 2016- 2019 belum diterima karena Kepsek belum tandatangan. Selain itu, rapor hasil belajar juga belum diterima termasuk dana BOS tahap II 2019 juga belum ada tanda-tanda pencairan.

Penjemputan paksa ini dilakukan saat Wakil Bupati (Wabup) Kupang, Jerry Manafe melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah ini, Selasa (27/8/2019).  Saat wabup ke sekolah ini, sang kepsek tidak berada di tempat

Dari informasi pihak  komite sekolah, orang tua murid dan guru - guru menyebutkan bahwa Kepsek SDI dan SMPN 4 Satap Ponain jarang masuk kantor sejak dua tahun terakhir. Kadang masuk sekolah namun hanya satu jam  kemudian pulang. Bahkan yang memprihatinkan, saat ujian nasional kepsek juga tidak ada di sekolahnya. Akibatnya, beberapa pekerjaan terpaksa ditunda. 

Hal lain, Ijazah murid SDI Ponain yang tamat tahun 2016- 2019 belum diterima karena Kepsek belum tandatangan. Buku rapor  seluruh murid juga belum diterima serta dana BOS tahap II 2019 juga belum ada tanda-tanda pencairan. Jika guru - guru ingin menandatangani surat atau kepentingan dinas mesti datang kerumah sang kepala sekolah di Desa Tesbatan.

Video Mesum Mantan Karyawati Bank Palembang Viral, Durasi 17 Detik Berhubungan Intim

Wakil Bupati Kupang,  Jerry Manafe setelah mendengar dan melihat kondisi ini kemudian memerintahkan Kabid Trantibum POL PP Kabupaten Kupang bersama anggotanya untuk menjemput paksa sang Kepsek di rumahnya.
Beberapa saat kemudian, Pol PP kembali lagi ke SDI Ponain bersama Kepsek Maklian Atti.

Dihadapan Wakil Bupati Kupang, Kepsek Maklian Atti mengatakan, dirinya jarang masuk sekolah tanpa alasan seperti disampaikan ke dewan guru. Ia juga mengakui bahwa pekerjaannya ada yang belum diselesaikan.

Dirinya juga mengakui jarang masuk kantor. Alasannya,  karena sering merasa sakit pada pinggang bagian kiri, bahkan hingga dirinya tidak dapat naik motor.

"Bapak, saya kalau masuk kantor nanti pas mau pulang ke rumah, pinggang sebelah kiri sakit sekali bahkan sampai tidak bisa naik motor. Tapi kalau saya di rumah saja, saya justru sehat," ujar Maklian Atti di hadapan Wabup.

Engelina Abineno, salah satu orang tua murid mengaku sangat kecewa dengan kondisi sekolah yang dulunya menjadi salah satu sekolah unggulan di Amarasi. Akibat kepsek jarang masuk, guru juga sering tidak masuk mengajar, sementara murid kadang pulang awal karena guru tidak masuk.

Jhon Seran dan Piter Reinhard,  orang tua murid lainnya secara tegas meminta agar Kepsek segera diganti dengan kepsek yang baru, yang lebih tegas dan mau memimpin. Piter Reinhard  mengatakan bahwa orang tua murid ingin pemimpin baru yang lebih bijaksana. Sebab, orang tua murid sudah sangat kecewa dengan kepsek yang jarang masuk kantor. Akhirnya murid yang menjadi korban dari ulah sang kepsek.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved