Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Menuju Masyarakat Lembata Sejahtera

Oleh karena itu, pemerintah mendorong supaya 144 desa dan tujuh kelurahan di Lembata bisa menggagas perpustakaan desa dan kelurahan masing-masing.

"Di tahun 2021/2022 inovasi #sayabaca harus sudah berdampak yang kita lihat dari indeks membaca orang Lembata. Kita lihat indeks bisa berubah atau tidak. Kalau sukses berarti inovasi #sayabaca tunjukkan hasil positif sebagai inovasi."

Bukan hanya itu, katanya, pemerintah sendiri juga sudah melakukan gerakan nasional 18.21 yang mewajibkan anak membaca buku dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita setiap hari.

• Tak Bisa Menghindar Jalan Berlubang, Pengendara Sepeda Motor Terperosok, Begini Kondisinya

Dari 24 jam dalam sehari, pemerintah harap orangtua bisa menyisihkan waktu hanya tiga jam saja untuk anak baca buku dan belajar.

"Kalau tidak ada kebiasaan membaca jangan harap budaya baca tumbuh di kalangan anak-anak. Masa depan mereka ditentukan di situ."

Menanggapi Lembata yang sudah mencanangkan diri sebagai kabupaten literasi pertama di NTT, rohaniwan pegiat literasi,
Pater Stef Tupeng Witin, mengatakan, Lembata adalah kabupaten pertama di NTT mengakui kalau literasi sudah menjadi gerakan pemerintah.

• Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu 25 Agustus 2019, Capricorn Kompak, Taurus Emosi, Zodiak Lain?

Namun, kelompok-kelompok sipil juga sudah lama membangun gerakan literasi.

Tugas pemerintah saat ini adalah bagaimana menggairahkan kembali kelompok-kelompok literasi berbasis komunitas itu.

Caranya dengan mengadakan aktivitas literasi setiap minggu atau setiap bulan sehingga Festival Literasi yang diadakan sekali setahun menjadi titik puncak dari semua kegiatan dan gerakan literasi. (*)