Heboh Undangan Sekda Bahas Penolakan Rumah Makan Nasrani, Banjir Komentar Netizen hingga Klarifikasi

Heboh Undangan Rapat Sekda Bahas Rumah Makan Nasrani, Banjir Komentar Netizen hingga Klarifikasi

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
FACEBOOK/Bang Naigi Joe
Heboh Undangan Sekda Bahas Penolakan Rumah Makan Nasrani, Banjir Komentar Netizen hingga Klarifikasi 

Heboh Undangan Rapat Sekda Bahas Rumah Makan Nasrani, Banjir Komentar Netizen hingga Klarifikasi

POS-KUPANG.COM - Sebuah surat undangan dari Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat mendadak menjadi perhatian netizen di jejaring media sosial Facebook.

Surat undangan tersebut terkait dengan keberadaan sebuah rumah makan yang disebut sebagai Rumah Makan Nasrani di Kabupaten Kapuas Hulu

Alamat Rumah Makan Nasrani tersebut seperti tertuang dalam undangan berada di Jalan Lintas Utara, depan Makam Pahlawan Manalo Mara Juang, Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Surat tersebut ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas Hulu, H Sarbani SE MAP.

Surat undangan untuk membahas Rumah Makan Nasrani itu bernomor 005/1709/KB-A perihal Rapat Kominda.

Cerita Untung Pranoto, Mantan Preman Terminal Yang Banting Setir Jadi Kopassus, 17 Kali Naik Pangkat

Siswi SMAN 1 Lamba Leda Juara Lomba Baca Puisi FLS2N 2019 Kabupaten Manggarai Timur

Dalam surat itu tertulis dalam rangka menyikapi penolakan masyarakat terhadap keberadaan Rumah Makan Nasrani di Jalan Lintas Utara, depan Makam Pahlawan Manalo Mara Juang, Kapuas Hulu, maka dianggap perlu untuk melaksanakan rapat Kominda.

Rapat Kominda digelar di Ruang Bupati Kapuas Hulu tertanggal 15 Agustus 2019 pukul 13.00 WIB.

Undangan ini pun menyebar di jejaring media sosial Facebook.

Seperti yang diunggah di akun Facebook Martius Sudarno.

Martius Sudarno menulis sebagai berikut:

Menurut saya penolakan seperti ini tidak perlu dilakukan.

Adalah hak setiap warga negara untuk mencari penghidupan yang layak.

Kalau Anda tahu di rumah makan tersebut menjual makanan yang tidak halal untuk anda komsumsi, ya anda jangan ke situ.

Hasil Akhir 4-0 Arema FC vs Persebaya di Liga 1 2019, Tim Bajul Ijo Keok, Singo Edan Pesta Gol

VIDEO: Saat Mutasi Itu Saya Tahu Banyak yang Maki Viktor dan Josef

Jangan hanya menuntut orang lain menghargai anda sementara anda tidak menghargai orang lain.

Ini Negara Pancasila bukan Negara Agama broooo...!!!!

Unggahan Martinus Sudarno ini mendapat berbagai komentar dari netizen.

@KaBen: Awas. Ibu kota akan pindah ke Kalimantan. Ini merupakan angin sepoi yang sewaktu waktu bisa kencang dan menyebar. Namun kaum nasrani jangan tinggal diam. Mungkin harus dengan ekstrim juga.

@Heri Asyh: Masakan padang, manado, bugis, aceh yg dari provinsi lain bebas buka usaha di tanah Kalimantan, masak masakan dayak yg penduduknya asli Kalimantan di larang, ini sik ngajah xxxxx

@Paulus Dunat: Gak jauh dari tmpt ada jaga rmh makan Aban yg jual daging babi sdh ber tahun2 gak ada masalah

@Stephanus Paiman: Klo di Aceh ato daerah yg 80 % muslim , mungkin aturan ini dpt diberlakukan... lha , ini Kalimantan bro ... sbagai warga Kalbar , aq tidak sreg jka paham intoleransi mulai mo ditanamkan ...

@Evensius Muswar: Ya Bapa ampunilah mereka sebab mereka tdk tahu akan yg mereka perbuat. Damai dan sukacita itu yg terjadi.

Ini Deretan Menteri Layak Dipertahankan Jokowi Menurut Netizen, Ada Srimulyani dan Susi Pudjiastuti

Gadis 19 Tahun Keguguran Diperkosa 5 Laki-laki, Pacarnya Bunuh Diri karena Tak Bisa Menolong

@Athe Janting: Jangan terprovokasi, hadapi dengan sabar dan kepala dingin serta ketahui apa akar masalahnya

@Yan Dahoya: Rumah makan kok dipermasalahkan, yg makan di situ kan org kristen tempat kmi di sni ada jual babi disebelahnya rumah makan padang. Sesuai selera mulut lah mau makan apa? Otak kotor semua. Masa Kapuas hulu yg notabene dayak dibuat seperti itu....Dalam komentar itu pula ada yang memberikan klarifikasi terhadap masalah ini.

Pemilik akun Facebook Ali Patra mencoba memberikan penjelasan.

Berikut penjelasan Ali Patra:

Saya mau klarifikasi jgn sampai jd bahan (bola liar).,silah kan bertanya atau dtg lgsg ke bpk RT05 RW04 putussibau kota

1. Rmh makan terletak di lingkungan muslim.,apakah bau yg semerbak etis masuk ke rmh" warga muslim sekitar?

2. Ijin rmh mkn ada/tdk?

Terangi Masyarakat Pulau Palue, PT PLN Flores Bagian Timur Bangun PLTS

Dengar Benturan Keras Warga Waisumar Berhamburan Keluar Rumah Ternyata Ini yang Terjadi

RT sudah memyurati lurah, camat dan Sebelum bln puasa pernah ada pertemuan antara pemilik rmh mkn, pak RT & sekcam (krn camat tdk ada di tempat) di kantor camat putussibau utara.

Kesepakatan nya untuk menyelesaikan scr kekeluargaan dgn syarat pemilik rmh makan menghabiskan stok sisa (kata nya) ya monggo abiskan dl

Silakan buka lagi setelah ada ijinnya.

Nah sampai sekarang blm bisa nunjukan ijin tersebut.

Memang pertemuan tersebut tdk ada hitam diatas putih krn mau nya selesai secara kekeluargaan dl.

Dl sebelum nya rmh mkn tersebut adalah toko kelontong.,apakah masyarakat sekitar masalah?

Justru tidak toh di sekarang depan nya ada toko bangunan & tukang jahit (china), simpang bundaran tugu KB toko nasrani.

Kami coba follow up ke kantor camat (saya sendiri yg ketemu pak camat wkt itu) menanyakan penyelesaikan bagaimana dan jwb nya cm "kalian lah nyelesaikan sendiri dlm artian kalian masyarakat sekitar lgsg nyeruduk rmh mkn tersebut"

Pertanyan buat pak camat wkt itu "seandainya terjadi 1 dan lain hal pak camat berani tanggung jawab???"

Dan dia cm terdiam dan kita lg" sepertinya tdk ada penyelesaian

Aakhir nya kami coba surati ke Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) & Bupati minta penyelesaian kenapa hrs menyurati bupati krn sekcam & camat nya berdalih telah berganti tempat tugas jd tidak mau merespon WA kami.

Belum Dijual, 15 Konsumen Mulai Melirik Paradiso Regency di Oesapa Kota Kupang

Robert Rene Alberts Resmi Datangkan Tiga Pemain Asing untuk Persib Bandung, Siapa Saja Mereka?

Nah mungkin ini surat yg keluar dr PJ setda nya.

Untuk kawan" netizen silahkan share dan kalau mau lengkap silahkan dtg ke pak RT biar tidak ada Hoax nya.

Maaf masalah sara ini sangat sensitif jangan sampai jd bola liar di lingkungan pemikiran org" sempi, yg tidak kami ingin kan akhir nya terkuak jg di media.

Ali (160819) *warga Jl.lintas utara RT.05/RW.04 putussibau

Tolak Dirazia, Pemilik Warung Makan Cekcok dengan Petugas

Razia warung makan yang digencarkan tim terpadu dari Pemerintah Daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat bersama TNI-Polri hingga tokoh agama seperti dai/ustaz di sejumlah warung makan yang tetap beroperasi selama Ramadhan mendapat penolakan pemilik warung, Kamis siang (8/6/2017) kemarin.

Cekcok antara pemilik warung dengan petugas pun tak terhindarkan.

Miatun dan Seswati, pemilik warung kartini yang populer dan selalu ramai pengunjung ini memprotes kedatangan petugas di warungnya.

Alasannya, kedatangan mereka membuat pelanggan setianya lari kocar-kacir.

Dia menilai, pemerintah seharusnya tak perlu repot mengurusi hal kecil yang tidak merugikan negara.

Menurutnya, warung yang beroperasi siang hari tak membuat negara bangkrut.

Miatun juga mengaku tak pernah mengundang pelanggan datang ke warungnya untuk berbuka puasa di siang hari.

Yang datang memang adalah orang-orang yang tidak berpuasa.

Dia sendiri mengaku berpuasa meski melayani banyak pelanggannya yang tidak berpuasa.

"Namanya juga cari makan, Pak. Lagi pula kenapa cuma warung saya saja yang dirazia," protes Miatun diamini Seswati Berbagai dalil aturan pemerintah hingga agama yang melarang berjualan makan siang hari di bulan Ramadhan tak cukup efektif meyakinkan Miatun dan Seswati.

Petugas terpaksa menggelar musyawarah untuk menjelaskan duduk perkara keputusan pemerintah yang melarang setiap warung makan beroperasi di siang hari selama Ramadhan.

Miatun akhirnya berjanji akan menutup usaha warungnya selama Ramadhan jika petugas terbukti mampu menertibkan dan menutup semua warung lain yang beropereasi siang hari di Polewali.

Dia mengatakan, warungnya justru baru dua hari terakhir buka siang hari, sementara ratusan warung saingannya sudah lama beroperasi namun tidak ditindak petugas.

Sejumlah warung lainnya yang digerebek berusaha mengecoh warga dan petugas yang lalu lalang di sekitarnya dengan menutup pintu dengan kain hitam.

Sepintas warung tampak tutup, namun petugas yang menggerebeknya menemukan sejumlah pelanggan tengah bersantap siang.

Camat Wonomulyo, Umbar menjelaskan, razia ini digelar berdasarkan hasil rapat tingkat Kecamatan Wonomulyo antara agama dan tokoh masyarakat yang menyepakati bahwa warung makan tutup siang hari selama Ramadhan.

"Sebelumnya kami sudah berikan surat edaran namun masih ada juga yang buka," jelas Umbar.

Bagi pemilik warung yang kedapatan buka siang hari selama Ramadhan, akan diberikan surat teguran.

Jika warung itu kembali beroperasi pada siang hari selama Ramadhan, maka akan dilaporkan ke pihak berwajib.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Dirazia, Pemilik Warung Makan Cekcok dengan Petugas",

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Dirazia, Pemilik Warung Makan Cekcok dengan Petugas",

Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved