Umbu Lili Sebut Pompa Barsha Bisa Menjadi Solusi Antisipasi Rawan Pangan di Sumba Timur

Kata dia, meskipun sejauh ini masyarakat petani pengguna pompa tersebut sudah merasa nyaman, namun jika dibuka lagi lahan yang cukup besar maka tentu presentase semakin turun. Sebenarnya presentase yang para petani membayar itu adalah bayar jasa teknologinya dan bayar jasa pendampinginan.

"Kita berharap dari hasil evaluasi ini, lembaga penyediah jasa dalam hal ini tentu tetap menyediahkan jasa. Petani manfaatkan pompa barsha harus dibayar 20 persen, hal ini untuk memberikan semangat bagi para petani untuk rasa tanggungjawab,"kata Adi.

Adi juga mengatakan, direncanakan pada tahun ini project itu berakhir, namun pihaknya tetap memberikan pelayanannya kepada para petani dengan skema yang ada.

"Hanya keterlibatan-keterlibatan mitra-mitra di belakang pihaknya tidak ada ruang lagi, sebab jika terlibat tentu ada yang harus membiayai. Kalau pemerintah ingin mengadopsi, tentu harus dipikirkan mulai dari sekarang, dimana yayasanya juga harus disuport untuk penambahan atau pengadaan pompa dan pendampinganya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)