Perempuan asal Austria Bisa Bebas dari Penculik: Puji Bunga Anggrek
Seorang wanita berhasil lolos dari upaya pembunuhan karena memuji bunga anggrek milik si penculik. Wanita bernama Nathalie Birli (27) yang
POS KUPANG.COM - Seorang wanita berhasil lolos dari upaya pembunuhan karena memuji bunga anggrek milik si penculik.
Wanita bernama Nathalie Birli (27) yang merupakan seorang atlet triatlon dari Austria mengalami kejadian buruk ketika sedang berlatih di sore hari pada Selasa (30/7/2019).
Triatlon sendiri adalah sebuah kompetisi yang terdiri dari serangkaian cabang olahraga, yakni renang, balap sepeda, dan lari yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu waktu.
"Saat sedang mengendarai sepedanya di sebuah jalan di Kumberg, Austria selatan pekan lalu, ia ditabrak mobil dan diculik," ujar juru bicara kepolisian Graz bernama Fritz Grundnig, dikutip TribunWow.com dari abcnews.go.com Kamis(2/8/2019).
• Minta Dukun Obati Bisul di Paha, SiswI SMA ini Malah Digagahii 15 Kali, Fakta Timun & Biji Pala
• Ayah 5 Kali Kawin, Anak Diperkosa Ayah Kandung 50 Kali, SIMAK Kronologinya
"Penculiknya mengikatnya dengan lakban dan membawanya ke sebuah rumah terpencil."
"Di mana Birli ditahan selama berjam-jam sebelum pada akhirnya perempuan itu memiliki cara cerdik agar bisa dilepaskan oleh si penculik."
Birli kemudian memuji bunga anggrek yang banyak tumbuh di rumah penculik tersebut dan pada akhirnya penculik tersebut menjadi baik dan melepaskannya.
Birli menceritakan kisah bagaimana ia bisa lolos dari penculik tersebut ketika sedang disekap.
• Jelang Bentrok Barito Putera, Maung Bandung Kembali Alami Nasib Sial, SIMAK beritanya
• Posisi Striker dan Pemain Baru Maung Bandung Putaran II Dibahas Pelatih Persib Robert Alberts
Diceritakannya, pada hari Selasa sore, Birli sedang berlatih dengan sepedanya.
Namun sebuah mobil tiba-tiba menabraknya sehingga membuatnya jatuh dan mengakibatkan ia mengalami patah lengan.
Selain menabraknya penculik itu juga memukul Birli dengan tongkat.
Birli mengatakan dirinya dilempar ke kursi belakang mobil si penculik.
"Saat diculik saya takut mati," kata Birli kepada Austrian News Network saat ia dirawat di Rumah Sakit Graz pada hari Rabu (31/8/2019).
"Saya pikir si penculik akan membawa saya ke hutan serta mengubur saya di sana"
Menurut sebuah Koran Austria, Kronen Zeitung, Birli ingat saat diseret melewati tangga dan dikunci di sebuah lemari sebelum pingsan.
Nathalie Birli di Swiss (Christof Häuser, via Nathalie Birli)
• Agum Gumelar Ungkit Kasus Penculikan 1998 Prabowo, Gerindra: Jangan Hanya Kambuh saat Pilpres
"Saat terbangun saya dalam keadaan telanjang dan diikat di sebuah kursi." jelas Birli
"Penculik itu adalah seorang pria yang terlihat penuh kebecian."
"Selanjutnya penculik tersebut menutup mata saya dan memaksa untuk minum anggur dan schnapps."
"Penculik itu tidak pernah melepaskan pisau dari tangannya."
"Tak hanya itu dengan menggunakan kedua tangannya penculik tersebut menutup mulut serta hidung saya membuat saya tidak bisa bernapas."
"Selain itu juga memaksa saya masuk ke dalam bak mandi dan mencoba menenggelamkan saya."
Birli mengatakan kepada RTL, jika tidak mengkuti perintah si penculik Birli akan ditenggelamkan dalam bak mandi, totalnya sekitar tiga kali Birli ditengelamkan.
Padahal Birli baru saja melahirkan anak pertamanya pada 4 minggu yang lalu.
"Saya sangat takut jika harus mati sekarang, apalagi membayangkan putra saya besar tanpa ibu."
"Tapi tiba-tiba tiba saya memiliki ide, ketika melihat banyak bunga anggrek di rumah si penculik."
"Saya memuji anggrek tersebut dan tanpa diduga sebelumnya si penculik langsung merubah nada bicaranya menjadi halus."
"Si penculik juga tiba-tiba berubah menjadi baik kepadaku," terang Birli.
Birli mengatakan si penculik itu adalah seorang tukang kebun, yang memiliki kisah hidup sulit.
Penculik itu bercerita tentang ayahnya yang sudah meninggal, ibunya yang seorang pecandu alkohol bahkan bercerita mengenai pacarnya yang pergi mengkhianatinya.
Birli mendengarkan dengan baik dengan menunjukkan sebuah empati dengan kepada sang penculik.
Birli bercerita bahwa ia belajar hal tersebut dari pelatihan sports psychology yang mengajarkan agar selalu bisa menunjukkan empati kepada orang-orang sekitar.
Melihat sebuah peluang untuk kabur, Birli mengatakan kepada si penculik untuk menganggap kejadian ini adalah sebuah kecelakaan dan melepaskanya.
Si penculik setuju dan mengantarnya pulang ke rumah, Birli sempat meminta untuk diturunkan ke jalan saja, tapi penculik itu menolaknya.
Selama di jalan Birli benar-benar merasa ketakutan, tapi ternyata ditengah jalan si penculik hanya ingin memperlihatkan sebuah warisan rumah yang didapatkan dari nenek dan kakeknya.
Ketika sampai dirumah Birli langsung menutup pintu rumah dan menelpon pacarnya.
Pada keesokan hari penculik itu ditangkap oleh pasukan khusus Cobra Austria dirumahnya.
Di hari Rabu Birli memposting ucapan terima kasih di Facebook kepada orang-orang yang sudah mencarinya dan mengatakan bahwa pengalamannya seperti sebuah film yang seram. (*)