Begini Sambutan Warga Fatuleu Sambut Kedatangan Peserta Pan Indo Hash
Warga Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang menyambut antusias kedatangan peserta Pan Indo Hash, Jumat (2/8/2019)
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Adiana Ahmad
Sejumlah Hasher di sela-sela mengikuti rangkaian kegiatan Pan Indo Hash tersebut, menikmati aneka kuliner lokal yang dijual warga.
Gubernur Viktor Laiskodat Lepas Peserta Medium Run dan Short Run
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat turut hadir dalam Pan Indo Hash tersebut. Orang nomor satu di NTT ini tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 Wita. Ia tampil sportif mengenakan kaos olahraga dipadu celana panjang training. Gubernur disambut antusias oleh warga dan Hasher.
Pada kesempatan itu, kepada warga dan Hasher Viktor mengatakan siapapun yang datang ke NTT pasti senang dan bahagia, karena NTT sangat indah. "Kita punya banyak destinasi wisata. Kemana saja di NTT pasti ketemu tempat wisata yang indah. Jadi tidak sia-sia kalau datang ke NTT," ungkapnya.
Gubernur juga membuka ruang kepada Hasher dari mana saja untuk berinvenstasi di NTT. Bahkan ia mengatakan jika ada yang mempersulit para pengusaha untuk berinvenstasi akan ia hadapi.
Sebelum melepas Hasher, peserta short run dan medium run Gubernur didampingi tokoh masyarakat setempat dan panitia Pan Indo Hash menanam anak pohon Cendana tidak jauh dari lokasi kegiatan.
Warga Ungkap Mistis di Balik Gunung Fatuleu
Salah seorang warga setempat, Atles Manane mengungkap mistis di balik gunung Fatuleu. Atles merupakan orang pertama yang dipercayakan oleh warga dan tokoh adat setempat untuk menjaga lokasi wisata gunung Fatuleu.
Menurutnya, warga setempat sangat menghormati gunung Fatuleu sehingga mereka tidak sembarangan mengambil kayu, pohon, hewan atau apa saja di sekitar gunung tersebut.
"Ini turun temurun. Kami diajarkan untuk tidak buat sembarang di gunung itu dan kami warga di sini sangat taat," ungkapnya. Menurutnya jika ada pengunjung yang bukan warga setempat atau dari luar Fatuleu, harus bertemu terlebih dahulu dengan Raja Suan Jilal, Raja Desa Nunseu dan tokoh adat setempat.
Setelah bertemu Raja dan tokoh adat, selanjutnya akan dilakukan ritual adat di dekat lokasi wisata agar pengunjung bisa berkeliling dengan aman dan pulang dengan selamat.
Ia katakan, jika langsung masuk ke area gunung, maka pengunjung akan mengalami hal-hal aneh dan juga bisa tersesat. Selain itu pengunjung dilarang mengambil apapun dari area gunung. "Bahkan daun pun jangan dipetik. Jadi itu harus ditaati," ungkapnya.
Hari Ketiga Hasher ke Pantai Alamanda Kupang Barat
Sekitar pukul 16.00, usai para Hasher, peserta medium run dan short run kembali, para Hasher berpamitan dengan warga setempat. Selanjutnya mereka menuju, Subasuka Kota Kupang untuk diner party. Sementara besok, 3 Agustus 2019 peserta diarahkan ke Batulesa, pantai Alamanda, Kupang Barat.(*)