VIDEO: Anak-anak Melepas Tukik di Pantai Riangdua Lembata. Aduh Senangnya

VIDEO: Anak-anak Melepas Tukik di Pantai Riangdua Lembata. Anak-anak tersebut tergabung dalam Komunitas Penyu Kabupaten Lembata.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Frans Krowin

VIDEO: Anak-anak Melepas Tukik di Pantai Riangdua Lembata

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA – VIDEO: Anak-anak Melepas Tukik di Pantai Riangdua Lembata

Anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Penyu di Kabupaten Lembata, melepas 127 ekor tukik (anak penyu) jenis Lekang ke laut.

Pelepasan tukik tersebut dilakukan di pesisir Pantai Riangdua, Desa Buor, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Minggu (28/7/2019) petang.

Koordinator Program Pelestarian Penyu Lembata (Lembata Sea Turtle), Policarpus Bala, mengatakan, tukik lainnya, yakni jenis lekang dan sisik, masih dalam proses penetasan.

VIDEO: Ini Duta Genre NTT. Lihat Aksi Mereka

VIDEO: Warga Pogo Tena Mulai Kekurangan Makanan. Ini Kata Penjabat Kades

VIDEO: Frando Choir Tampil Di Singapura. Lihat Gaya Dirigennya

Pada tahun 2019, katanya, pemerhati tukik di Lembata sudah 20 kali melepas tukik ke habitatnya.  Maksudnya untuk melestarikan penyu di perairan setempat.

Bagi masyarakat lokal, katanya, pelepasan anak penyu tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan ekowisata edukatif.

Policarpus menuturkan, selama ini, mereka giat melakukan sosialisasi pelestarian tukik di Lembata. Mereka bahkan juga melakukan edukasi di gereja.

"Pelestarian penyu di sini dengan cara tidak mencuri lagi atau  menyampaikan kalau ada penyu yang menetas. Cara ini lebih praktis," ujarnya.

Proses penetasan tukik, semi-alamiah. Ketika penyu bertelur, masyarakat langsung merelokasi telur-telur itu. Mestinya, telur-telur penyu itu direlokasikan  ke kandang penetasan.

VIDEO: Wagub Lantik 15 Pejabat Pemprov NTT. Satu Nama Disebut Dalam Video Ini

VIDEO: Begini Aksi Pebalap Cilik NTT. Mencengangkan

VIDEO: Forum PRB Lembata Mulai Rancang Program

Akan tetapi, katanyja, lantaran di Riangdua belum ada kandang penetasan, maka sepanjang pantai Riangdua menjadi tempat relokasi.

"Tenggat waktu mulai dari penyu bertelur sampai menetas itu sekitar 40-60 hari. Mulai hari itu teman-teman selalu cek sarangnya," jelasnya.

Dia menambahkan selain masyarakat lokal yang bekerja sebagai relawan, ada juga relawan dari negara Amerika dan Cekoslovakia. Relawan mancanegara itu turut membantu pengajaran Bahasa Inggris bagi masyarakat lokal.

"Komunitas Penyu Lembata ini awalnya dibentuk di Loang sebagai Sahabat Penyu Loang sejak 2016. Sejak itu sampai saat ini, sudah lebih 18 ribu ekor yang lepas ke laut," ujarnya.

"Penyu itu unik. Kalau kita bisa melindungi penyu maka kita bisa melindungi kampung. Jadi kita bekerja sambil belajar," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved