2.708 Jiwa Penduduk di Sumba Timur Menderita Kekurangan Air Bersih Akibat Kekeringan
Sebanyak lima belas desa di Sumba Timur mengalami dampak kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda wilayah itu.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Adiana Ahmad

Kata dia, untuk mengambil air bersih harus pergi jauh sekitar 8 kilometer di Kambohepang.
"jadi kalau ada uang saya beli tampung di bak,tapi kalau tidak saya dengan motor pergi ambil baru datang tampung,"ungkapnya.
130 Desa di Kabupaten TTU Alami Kekeringan
Sebagian besar desa di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengalami bencana kekeringan. Dari 194 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten TTT, ada sekira 130an desa yang mengalami bencana kekeringan.
Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU, Simon Soge kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjannya, Selasa (23/7/2019).
Simon mengungkapkan, jumlah desa yang mengalami bencana kekeringan itu tersebar di semua wilayah kecamatan di Kabupaten TTU, dan sampai degan saat ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Simon menambahkan, data mnegenai jumlah desa yang mengalami bencana kekeringan tersebut diperoleh setelah pihaknya turun langsung ke desa-desa untuk melakukan investigasi lapangan beberapa waktu yang lalu.
"Posisi kita di TTU setelah melakukan investigasi di lapangan, dari 194 desa dan kelurahan, ada sekitar 130 desa yang mengalami bencana kekeringan. Dari potret yang ada, sama halnya dengan bencama gagal panen. Jadi hampir semua wilayah kecamatan di TTU mengalami bencana kekeringan," ujarnya.
Simon menuturkan, untuk jangka pendek, intervensi yang dilakukan oleh pemerintah melalui BPBD TTU dianggarkan sebesar Rp. 70 juta. Dana sebanyak itu bersumber dari APBD TTU tanun anggaran 2019.
"Tapi dari anggaran yang dialokasikan kami hanya bisa membantu sekitar 50an desa saja, karena anggaran kita terbatas. Kita hanya bisa mmebagikan air bersih 5-10 tangki per desa yang terkena dampak bencana kekeringan. Kita lihat jumlah warga desanya," ujarnya.
Dengan data yang ada, ungkap Simon, pihaknya akan mengusulkan ke pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) untuk penanganan bencana rawan kekeringan di wilayah Kabupaten TTU.
"Dan setelah kami koordinasi mereka bersedia membantu kita, berdasarkan data yang akan kita sampaikan, dan dasarnya juga ada pernyataan bencana dari Bupati dan data dari BMKG terkait dengan kondisi curah hujan di TTU," terangnya.
Simon menambahkan, pihaknya sudah mengusulkan permohonan bantuan melalui BPBD Provinsi NTT kepada pemerintah melalui BPBN. Dengan adanya usulan tersebut, besar harapan pemerintah provinsi yang nantinya akan menyampaikan kepada pemerintah pusat.
"Kita berharap dengan kondisi Kabupaten TTU yang sebagian besar desa mengalami bencana kekeringan supaya usulan dari kita bisa diprioritaskan untuk dapat diakomodir oleh pemerintah pusat," pungkasnya.
DPRD NTT Minta Pemprov NTT Alokasikan Dana Cadangan Atasi Kekeringan