Olah Lahan Pertanian, Warga Transmigrasi Palahonang, Sumba Timur Minta Traktor
Warga masyarakat Transmigrasi Palahonang Kawasan Transmigrasi Lewa di Desa Rakawatu, Kabupaten Sumba Timur meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sumba
Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Warga masyarakat Transmigrasi Palahonang Kawasan Transmigrasi Lewa di Desa Rakawatu, Kabupaten Sumba Timur meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Timur untuk membantu tractor besar guna mengolah lahan persawahan mereka.
Warga Transmigrasi Palahonang Umbu Djanji (54) menyampaikan itu saat berdialog dengan bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora, M.Si pada kegiatan Pencanangan pusat pertumbuhan ekonomi baru pada kawasan itu, Senin (6/5/2019).
Umbu Djanji juga meminta agar jalan menuju wilayah Transmigrasi itu diperbaiki karena jalan kini hanya beralaskan tanah dan kondisi kerusakan yang sangat memprihatinkan.
• Wagub NTT Josef Nae Soi Jemput TKW di Tempat Preman
Umbu Djanji juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Sumba Timur dan Pemerintah Pusat yang memperhatikan keluarganya dengan memberikan bantuan untuk tinggal di perumahan Transmigrasi di Palahonang, sebab sebelumnya saya ia bersama keluarganya tinggal di rumah yang kurang layak huni.
Warga Transmigrasi Palahonang lainya Tungga Halu Walu (42) juga meminta selain minta traktor besar, Ia juga meminta kepada Pemda Sumba Timur untuk membangun Pustu dan menempatkan tenaga medis di Perumahan Transmigrasi itu, sebab sejauh ini tidak ada pustu dan tidak ada tenaga medis, sejauh ini mereka jika ingin berobat di Pustu Rakawatu dengan jarak 5 Km.
Selain itu, Tungga juga meminta agar bisa dibangun sekolah SD pararel di kawasan Transmigrasi itu sebab selama ini anak-anak dari transmigrasi berjalan kaki yang cukup jauh untuk menempuh pendidikan di SD Rakawatu.
• Selama Ramadan, Semen Padang Tetap Intensif Pola Latihan
Warga setempat Anton D. Anggal (27) juga menyampaikan permintaan yang sama.
Menurut Anton, kini rumah sudah layak huni, namun untuk mengola lahan sangat susah jika hanya mengandalkan pacul dan handtractor tentu harus menggunakan tractor besar apalagi kondisi tanah yang keras. Selain itu, Anton juga meminta agar diperhatikan juga listrik sebab sejauh ini warga transmigrasi hanya mengandalkan lampuh sehen (tenaga surya) dan lampuh pelita untuk penerangan malam.
Tokoh masyarakat setempat, Umbu Renggang Jawa (65) juga menyampaikan terima kasih kepada baik Pemerintah Pusat maupun pemda Sumba Timur dalam hal ini Dinas Transnaker Sumba Timur yang menjadikan lokasi Palahonang menjadi kawasan Transmigrasi Lewa.
• HasilPertandingan Liga Italia- AC Milan Menang Tipis Bologna Skor 2-1, Langsung Naik Dua Peringkat
Kata Umbu Renggang, sebelum dibangun lokasi transmigrasi di Palahonang pada tahun 2018 lalu, lokasi sebelumnya sangat sepi tak ada kendaraan satu pun yang lewat sebab tidak ada jalan masuk.
Umbu Renggang juga berjanji jika ada kehadiran investor untul mengola lahan pertanian ia siap menyerahkan lahan ulayatnya, namun perlu ada koordinasi yang baik.
"buat apa saya tolak selagi demi kebaikan keluarga dan masyarakat,"ungkap Umbu Renggang.
Bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora kepada wartawan mengatakan terkait bantuan tractor dari Kementerian sudah meresponsifnya dengan selalu memberikan bantuan hand tractor, namun karena Lahan di Palahonang merupakan lahan kering pihaknya akan mengusahkan agar diberikan tractor besar sesuai permintaan masyarakat setempat.
Sementara terkait permintaan perbaikian jalan, kata Gidion itu merupakan anggaran APBD II, namun belum diusulkan melalui Musrembangdes hingga ke tingkat Kabupaten. Jika sudah ada usulan di dalam Musrembang maka akan diperhatikan terkait jalan itu.