Kebakaran Katedral Notre Dame Paris Berhasil Padam, Menara Utama dan Mahkota Duri Yesus Selamat
Dinas pemadam kebakaran Paris, Perancis, mengumumkan kebakaran yang terjadi pada bangunan bersejarah nan ikonik Gereja Notre Dame telah padam.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Mengutip media lokal, seorang anggota pemadam kebakaran mengalami luka serius saat menjinakkan api.
Kepala tim pemadam kebakaran Jean-Claude Gallet kepada wartawan mengatakan dua menara utama lain gereja itu bisa diselamatkan. "Kami melihat struktur utama bangunan masih utuh," tegas dia.
Wakil Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez yang ikut dalam rombongan Macron menjelaskan, mereka tidak menggunakan usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam kicauannya di Twitter, Trump mengusulkan agar pesawat tanker bisa menjatuhkan air di atas Notre Dame. "Seharusnya penanganan berlangsung cepat!" tegas dia.
Nunez menuturkan menggunakan pesawat pengebom air ke Notre Dame merupakan langkah yang sangat berisiko karena bisa mengancam bangunan gereja.
Kesedihan begitu terpancar dari Jeanne Duffy, warga New York yang datang ke Paris bersama dua putrinya untuk sepupunya. Mereka awalnya berniat untuk melihat menara gereja.
Namun, mereka berubah pikiran dengan mengunjungi Disneyland Paris. "Ini adalah harta dunia. Semua orang tahu Notre Dame. Kami sangat sedih," tutur dia.
Macron yang sangat emosional ketika berpidato hingga harus menyeka air matanya berjanji pemerintahannya bakal segera membangun kembali gereja berusia 850 tahun tersebut.
Sejarah Gereja Notre Dame

Gereja Katedral Notre Dame di Paris, Perancis, menjadi salah satu bangunan paling ikonik di Perancis. Gereja Katolik berusia delapan abad ini berada di pulau kecil di tengah Sungai Seine. Pulau tersebut bernama Ile de la Cite.
Menurut catatan Notre Dame dibangun pada 1163 pada masa pemerintahan Raja Louis VII. Untuk membangun Notre Dame yang megah butuh waktu sampai 200 tahun. Pembangunan Notre Dame rampung pada 1345.
Dilansir dari situs resmi Notre Dame, gereja ini merupakan saksi bisu sejarah penting Perancis dan Eropa. Ada banyak peristiwa yang terjadi di Notre Dame, dari yang berhubungan dengan politik sampai perang.
Baca juga: Perancis Pernah Kuasai Hindia Belanda Lewat Daendels
Seperti pelatikan Raja Henry VI of England di dalam katedral pada 1431 sampai tempat Napoleon Bonaparte mengumumkan diri sebagai Kaisar Perancis pada 1804.
Pernah suatu waktu gereja ini dalam kondisi rusak parah hingga ingin dihancurkan, tetapi Napoleon Bonaparte berinisiatif melakukan perbaikan terhadap Notre Dame.
Pada Perdang Dunia II, kondisi Notre Dame sempat terancam. Beredar kabar bahwa tentara Jerman ingin menghancurkan kaca patri yang baru dipasang. Alhasil kaca patri tersebut diturunkan, disimpan, dan dipasang kembali setelah setelah perang.

Langkah tersebut diambil untuk melindungi kaca patri terbesar di dunia bernama jendela Rose yang dibuat pada abad ke-13.
Gereja Notre Dame juga tidak lepas dari sosok Joan of Arc, gadis pemberani yang membantu Perancis melawan pasukan Inggris. Dipimpin oleh Joan of Arc yang bijak dalam taktik militer, Perancis banyak memenangkan perang melawan Inggris.
Namun tragis, ia justru ditangkap orang Burgundi, dituduh masalah politis, dan dibakar hidup hidup. Pada 7 juli 1456, Joan dinyatakan tidak bersalah dan menjadi martir. Pada tahun 1909 ia dibeatifikasi (penghormatan kepada orang kudus tertentu dalam ajaran Katolik) di katedral Notre Dame yang terkenal di Paris oleh Paus Pius X.
Gereja Notre Dame juga menyimpan berbagai artefak penting, seperti lonceng yang didesain berbunyi otomatis, alat musik organ dari abad ke 17 yang masih berfungsi, gambar desain Kota Paris dari masa ke masa, Mahkota Duri Suci, dan mahkota yang dikenakan Raja Louis.
Sebelum dilanda kebakaran, Senin (15/4/2019) Notre Dame masih menyelenggarakan misa rutin setiap minggu. Gereja ini juga menjadi destinasi turis yang ke Paris, baik untuk turis Katolik mapunun non Katolik.