Kebakaran Katedral Notre Dame Paris Berhasil Padam, Menara Utama dan Mahkota Duri Yesus Selamat

Dinas pemadam kebakaran Paris, Perancis, mengumumkan kebakaran yang terjadi pada bangunan bersejarah nan ikonik Gereja Notre Dame telah padam.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT
Warga menyaksikan api membakar bagian atas Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, pada Senin (15/4/2019). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, api dengan cepat melalap atap dan puncak menara gereja bernuansa Gotik yang dibangun pada abad ke-12 itu. 

POS-KUPANG.COM, PARIS - Dinas pemadam kebakaran Paris, Perancis, mengumumkan kebakaran yang terjadi pada bangunan bersejarah nan ikonik Gereja Notre Dame telah padam.

Menara utama dan sejumlah benda suci yang tersimpan di dalam gereja berusia 850 tahun itu berhasil diselamatkan, termasuk Mahkota Duri yang diyakini dipakai Yesus saat disalibkan.

Disampaikan oleh juru bicara Gabriel Plus, total dibutuhkan waktu sekitar 15 jam bagi tim pemadam kebakaran untuk mengalahkan si jago merah yang melalap Notre Dame.

"Keseluruhan titik api telah padam. Kini, fokus kami selanjutnya adalah memulai fase penyelidikan," terang Plus kepada wartawan diberitakan AFP, Selasa (16/4/2019), diberitakan kompas.com.

Plus menambahkan kebakaran yang terjadi Senin petang (15/4/2019) itu bisa menjalar begitu cepat karena atap gereja berusia 850 tahun itu terbuat dari kayu.

Karena kebakaran sudah padam, Plus menjelaskan tugas selanjutnya diserahkan kepada para pakar untuk merencanakan bagaimana membuat bangunan aman dan siap dibangun kembali.

Dia menuturkan sepanjang pagi, anggota tim pemadam kebakaran memusatkan perhatian kepada dua lonceng menara, dan memastikan tidak berada dalam kondisi rusak.

Tugas itu bakal diperjelas dengan melakukan pemantauan terhadap struktur yang tersisa untuk melihat apakah ada perubahan, serta menjinakkan titik api yang masih ada.

"Karena itu, sekitar 100 anggota pemadam kebakaran bakal berjaga sepanjang hari," kata Plus dalam pernyataan resmi yang berlangsung di luar Notre Dame.

Salah satu ikon bersejarah Paris, Notre Dame telah melalui berbagai peristiwa sejarah. Antara lain ketika Napoleon Bonaparte menobatkan dirinya sendiri sebagai Kaisar Perancis.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus melalui juru bicara Vatikan memberikan doa kepada umat Katolik serta warga Paris yang tentu mengalami kesedihan.

"Paus sangat dekat dengan Perancis. Dia berdoa atas musibah kebakaran yang terjadi di Katedral Notre Dame," terang Kepala Kantor Pers Vatikan Alessandro Gistotti di Twitter.

Puncak menara Gereja Notre Dame ketika runtuh akibat kebakaran yang terjadi pada Senin petang (15/4/2019).
Puncak menara Gereja Notre Dame ketika runtuh akibat kebakaran yang terjadi pada Senin petang (15/4/2019). (EPA-EFE/IAN LANGSDON )

Berhasil selamat dari kehancuran total. Begitulah kalimat yang meluncur dari tim pemadam kebakaran ketika berhasil menjinakkan api yang melalap tetenger wisata Paris, Gereja Notre Dame.

Api yang melalap bagian atas gereja kuno itu membuat kerumunan warga Paris dan turis tertegun. Beberapa di antaranya menangis dan memanjatkan doa.

Kebakaran yang terjadi pada Senin (15/4/2019) malam itu dengan cepat menghancurkan dua menara persegi katedral. Asap hitam pekat membubung ke angkasa.

Di sepanjang Jembatan Pont au Change yang menghubungkan Ile de la Cite dengan Tepi Kanan, orang-orang memandang gereja berusia 850 tahun itu dalam kesunyian.

Banyak yang menyanyikan lagi "Ave Maria" dalam bahasa Latin. Tak terkecuali Stephane Seigneurie yang tinggal di ibu kota Perancis itu selama 25 tahun terakhir.

"Saya sering datang ke Notre Dame, bahkan ketika tidak ada misa sekalipun. Sebab, tempat itu menakjubkan dan menjadi satu dalam bagian sejarah Paris," kata Seigneurie dilansir AFP.

Media lokal Perancis seperti dikutip Sky News memberitakan, terdapat korban luka, yaitu salah satu anggota pemadam kebakaran. Polisi yang menangani kasus itu menyebutnya sebagai "kecelakaan".

BBC mewartakan, tidak diketahui penyebab pasti api bisa melalap katedral Gotik itu. Namun, hal itu diduga berkaitan dengan pekerjaan renovasi yang ada di sana.

Tim pemadam kebakaran mengerahkan 400 anggota dari seluruh Perancis, termasuk menggunakan 18 selang bertekanan tinggi dan berjibaku selama berjam-jam.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan agar digunakan pesawat tanker untuk menjatuhkan air di atas gereja melalui twit-nya. Namun, usul itu tak digunakan.

Presiden Perancis Emmanuel Macron yang mengunjungi Notre Dame tak kuasa membendung air mata dan dengan emosional mengatakan, "Yang terburuk sudah dihindari."

Kepada setiap orang yang hadir di sana, Macron berjanji bakal membangunnya kembali. "Ini adalah sejarah, imajinasi, tempat kita bisa mengalami petualangan hebat," katanya.

Dibangun sekitar 1163, pembangunan Notre Dame berlangsung lebih dari dua abad dan selesai 1345. Di tempat itulah, Napoleon Bonaparte mengumumkan diri sebagai Kaisar Perancis.

Bel yang berkumandang secara terus-menerus pada 24 Agustus 1944 menandai pembebasan Perancis dari cengkeraman Nazi Jerman selama Perang Dunia II berkecamuk.

Mahkota Duri Yesus Selamat

Sejumlah relik berharga dilaporkan diselamatkan dari Gereja Notre Dame di Paris, Perancis, ketika kebakaran hebat terjadi pada Senin petang (15/4/2019).

Salah satunya adalah benda bersejarah tak ternilai berupa mahkota duri yang dikenakan Yesus Kristus ketika Dia disalibkan, dilaporkan The Independent danDaily Mirror.

Inilah mahkota duri yang diyakini dipakai Yesus Kristus ketika disalib. Mahkota ini kini menjadi salah satu benda bersejarah yang diselamatkan dari Gereja Notre Dame, Paris, ketika kebakaran pada Senin (15/4/2019).
Inilah mahkota duri yang diyakini dipakai Yesus Kristus ketika disalib. Mahkota ini kini menjadi salah satu benda bersejarah yang diselamatkan dari Gereja Notre Dame, Paris, ketika kebakaran pada Senin (15/4/2019). (AFP via Daily Mirror )

Dikatakan di Injil, mahkota duri itu dipasang di kepala Yesus oleh orang yang menangkap-Nya sebagai bentuk penyiksaan dan ejekan setelah Dia disebut sebagai Raja Orang Yahudi.

Awalnya berasal dari Yerusalem, relik itu ditawarkan oleh Kaisar Byzantium Baldwin II kepada Raja Perancis Louis IX pada 1238 silam, dan ditempatkan di Sainte-Chapelle.

Keaslian dari mahkota duri itu tidak bisa ditentukan. Namun berdasarkan catatan sejarah maupun penelitian yang dilakukan, diketahui mahkota itu berasal dari abad keempat.

Mahkota itu dikeluarkan dan dipamerkan saat Jumat pertama setiap bulan serta Jumat saat masa puasa. Setiap tahun, ada 13 juta pengunjung yang datang untuk melihatnya.

Publik sempat khawatir ketika gereja berusia sekitar 850 tahun itu terrbakar dan menghancurkan puncak menara. Sebab, mereka takut jika relik itu rusak atau hancur.

Namun, Rektor Notre Dame Patrick Chauvet kepada AFP  mengatakan tim pemadam kebakaran berhasil mengeluarkan mahkota duri tersebut dari katedral.

Mahkota Duri itu merupakan satu dari simbol suci, selain potongan Salib yang dipakai untuk menyalib Yesus, dan Paku yang menghujam di kaki serta tangan-Nya.

Selain Mahkota Duri, Patrick Chauvet menjelaskan tim pemadam kebakaran juga berhasil menyelamatkan tunik abad ke-13 yang dikenakan oleh Raja Louis dari Notre Dame.

Kebakaran yang melanda Notre Dame tak hanya mengejutkan penduduk Paris dan turis yang berada di sana. Namun juga para pemimpin dari berbagai penjuru dunia.

Juru bicara Vatikan menyampaikan rasa simpati mendalam kepada umat Katolik di Perancis. "Kami mendoakan pemadam kebakaran dan mereka yang membantu memadamkannya," ujar juru bicara itu.

Sementara mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan Notre Dame merupakan salah satu harta terhebat yang ada di muka Bumi ini.

"Adalah lumrah ketika kami berduka ketika menyaksikan salah satu peninggalan sejarah menghilang. Namun juga lumrah untuk kembali membangunnya sekuat yang kami bisa," tegas dia.

Video yang dirilis The Guardian memperlihatkan detik-detik ketika puncak menara gereja Katolik itu jatuh dalam kebakaran yang terjadi Senin petang (15/4/2019) waktu setempat.

Puncak yang runcing itu jatuh perlahan-lahan ketika asap hitam pekat membubung ke angkasa di tengah suara sirine pemadam kebakaran yang menderu.

Kerumunan orang, baik itu warga Paris maupun turis, melihat dari sisi jembatan. Video juga memperlihatkan Presiden Perancis Emmanuel Macron mengunjungi lokasi.

"Apinya menyebar dengan cepat di atap," ungkap Wakil Wali Kota Paris Emmanuel Gregoire kepada media lokal BFM sebagaimana diwartakan kantor berita AFP.

Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Mengutip media lokal, seorang anggota pemadam kebakaran mengalami luka serius saat menjinakkan api.

Kepala tim pemadam kebakaran Jean-Claude Gallet kepada wartawan mengatakan dua menara utama lain gereja itu bisa diselamatkan. "Kami melihat struktur utama bangunan masih utuh," tegas dia.

Wakil Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez yang ikut dalam rombongan Macron menjelaskan, mereka tidak menggunakan usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump mengusulkan agar pesawat tanker bisa menjatuhkan air di atas Notre Dame. "Seharusnya penanganan berlangsung cepat!" tegas dia.

Nunez menuturkan menggunakan pesawat pengebom air ke Notre Dame merupakan langkah yang sangat berisiko karena bisa mengancam bangunan gereja.

Kesedihan begitu terpancar dari Jeanne Duffy, warga New York yang datang ke Paris bersama dua putrinya untuk sepupunya. Mereka awalnya berniat untuk melihat menara gereja.

Namun, mereka berubah pikiran dengan mengunjungi Disneyland Paris. "Ini adalah harta dunia. Semua orang tahu Notre Dame. Kami sangat sedih," tutur dia.

Macron yang sangat emosional ketika berpidato hingga harus menyeka air matanya berjanji pemerintahannya bakal segera membangun kembali gereja berusia 850 tahun tersebut.

Sejarah Gereja Notre Dame 

Selama berabad-abad, bangunan ini menjadi tempat bersejarah dan latar dari sejumlah cerita terkenal.
Selama berabad-abad, bangunan ini menjadi tempat bersejarah dan latar dari sejumlah cerita terkenal. (Wikimedia/Madhurantakam)

Gereja Katedral Notre Dame di Paris, Perancis, menjadi salah satu bangunan paling ikonik di Perancis. Gereja Katolik berusia delapan abad ini berada di pulau kecil di tengah Sungai Seine. Pulau tersebut bernama Ile de la Cite.

Menurut catatan Notre Dame dibangun pada 1163 pada masa pemerintahan Raja Louis VII. Untuk membangun Notre Dame yang megah butuh waktu sampai 200 tahun. Pembangunan Notre Dame rampung pada 1345.

Dilansir dari situs resmi Notre Dame, gereja ini merupakan saksi bisu sejarah penting Perancis dan Eropa. Ada banyak peristiwa yang terjadi di Notre Dame, dari yang berhubungan dengan politik sampai perang.

Baca juga: Perancis Pernah Kuasai Hindia Belanda Lewat Daendels

Seperti pelatikan Raja Henry VI of England di dalam katedral pada 1431 sampai tempat Napoleon Bonaparte mengumumkan diri sebagai Kaisar Perancis pada 1804.

Pernah suatu waktu gereja ini dalam kondisi rusak parah hingga ingin dihancurkan, tetapi Napoleon Bonaparte berinisiatif melakukan perbaikan terhadap Notre Dame.

Pada Perdang Dunia II, kondisi Notre Dame sempat terancam. Beredar kabar bahwa tentara Jerman ingin menghancurkan kaca patri yang baru dipasang. Alhasil kaca patri tersebut diturunkan, disimpan, dan dipasang kembali setelah setelah perang.

Dmitry Dzhus Interior Notre Dame
Dmitry Dzhus Interior Notre Dame ()

Langkah tersebut diambil untuk melindungi kaca patri terbesar di dunia bernama jendela Rose yang dibuat pada abad ke-13.

Gereja Notre Dame juga tidak lepas dari sosok Joan of Arc, gadis pemberani yang membantu Perancis melawan pasukan Inggris. Dipimpin oleh Joan of Arc yang bijak dalam taktik militer, Perancis banyak memenangkan perang melawan Inggris.

Namun tragis, ia justru ditangkap orang Burgundi, dituduh masalah politis, dan dibakar hidup hidup. Pada 7 juli 1456, Joan dinyatakan tidak bersalah dan menjadi martir. Pada tahun 1909 ia dibeatifikasi (penghormatan kepada orang kudus tertentu dalam ajaran Katolik) di katedral Notre Dame yang terkenal di Paris oleh Paus Pius X.

Gereja Notre Dame juga menyimpan berbagai artefak penting, seperti lonceng yang didesain berbunyi otomatis, alat musik organ dari abad ke 17 yang masih berfungsi, gambar desain Kota Paris dari masa ke masa, Mahkota Duri Suci, dan mahkota yang dikenakan Raja Louis.

Sebelum dilanda kebakaran, Senin (15/4/2019) Notre Dame masih menyelenggarakan misa rutin setiap minggu. Gereja ini juga menjadi destinasi turis yang ke Paris, baik untuk turis Katolik mapunun non Katolik. 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved