Pertamina Bangun 4 Terminal LPG di Wilayah Timur, Salah Satunya di NTT
PT Pertamina bangun 4 terminal LPG di Wilayah Timur, salah satunya di NTT
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
PT Pertamina bangun 4 terminal LPG di Wilayah Timur, salah satunya di NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG - PT Pertamina (Persero) terus berkontribusi bagi pembangunan di Indonesia khususnya di bidang energi, mendukung upaya pemerintah melakukan konversi BBM ke LPG demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tahun ini Pertamina memulai proses pembangunan 4 (empat) Terminal LPG untuk wilayah Timur Indonesia yakni Kupang (NTT), Bima (NTB), Ambon (Maluku) dan Jayapura (Papua).
• Sambut Kampung Wisata, FOM Kampung Golo Membuat Tempat Sampah dari Bambu
Terminal LPG Kupang (NTT) akan dibangun dengan kapasitas 2 x 500 MT, Bima (NTB) 1 x 1.000 MT, Ambon (Maluku) 2 x 1.000 MT dan Jayapura (Papua) 2 X 1.000 MT.
Untuk pembangunan keempat Terminal LPG tersebut Pertamina mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 1,2 Triliyun.
• NTT Ekspor Komoditas ke Timor Leste Sebesar US $ 1.072.314
Di Kupang, terminal LPG dibangun di Tenau, Kecamatan Alak Kota Kupang. Mulainya proses pembangunan terminal tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Bingtilu Laiskodat, Senin (1 /4 /2019).
Gandhi Sriwidodo, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur, dalam sambutannya mengatakan, Pertamina sebagai badan usaha milik negara bertugas bukan sekedar mencari keuntungan bisnis semata.
Akan tetapi, kata dia, Pertamina punya kewajiban menjadi agen pembangunan sehingga keberadaan Pertamina di tengah dapat dirasakan manfaatnya.
"Kami berharap terminal LPG yang tengah dibangun ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pembangunan di NTT," ungkapnya.
Selain itu juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan, serta memunculkan dampak ikutan berupa usaha-usaha jasa penunjang seperti katering atau kuliner, laundry, dan lain-lain.
Ia menegaskan, pembangunan LPG di Tenau sejalan dengan program nasional pemerintah khususnya peningkatan infrastruktur untuk mendapatkan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Gandhi menambahkan, pihaknya sangat mengharapkan dukungan dari Gubernur NTT, jajaran pimpinan dan seluruh masyarakat NTT, agar proses pembangunan terminal LPG di Tenau bisa berjalan dengan baik.
Menurut Gandhi, fasilitas utama yang akan dibangun di masing-masing lokasi Terminal LPG baru ini antara lain tangki spherical sebagai fasilitas penyimpanan utama, fasilitas pengisian LPG ke mobil tangki, dan dermaga untuk penerimaan LPG dari kapal tanker.
"Nantinya jalur distribusi LPG akan mengandalkan aspek laut sehingga lebih efisien dalam pengangkutannya" ungkapnya.
Pembangunan Terminal LPG khususnya di Kupang (NTT), dilakukan oleh BUMN konstruksi yaitu PT Barata yang terbukti kompetitif setelah melalui proses seleksi sebelumnya.
"Disini terlihat bahwa kerjasama sesama BUMN bisa terlaksana dengan sangat baik dan kompetitif untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat " ujar Gandhi.
Gubernur Provinsi NusaTenggara Timur, Viktor Bingtilu Laiskodat dalam sambutannya, mengapresiasi PT. Pertamina Karena telah mendukung pembangunan di NTT dengan membangun terminal LPG.
Menurutnya, pembangunan terminal LPG di Tenau dapat dikategorikan NTT sedang menuju peradaban baru.
Namun, diakuinya ada kendala terkait dengan kesiapan masyarakat beralih menggunakan LPG.
"Tentunya ada kendala, soal kesiapan masyarakat. Namun kita harus mulai, kendala itu bisa kita atasi. Kita akan sosialisasi dan sebagainya. Kita juga harus melihat kendala itu sebagai bagian kecil dalam peradaban ini," ungkap Viktor.
Ia menegaskan pemerintah NTT, tengah berupaya membangun NTT, dan ia berharap PT. Pertamina mendukung pembangunan di NTT.
Lanjutnya, NTT memiliki kekayaan alam yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian.
"Kita memiliki 50 titik gas, data itu dari peneliti Belanda dan Jepang, tiga atau empat di antaranya punya potensi yang paling bagus," ungkapnya.
Dengan demikian, kata Viktor, kalau dikelola secara baik, kelak NTT tidak perlu lagi mengambil gas dari luar NTT," tegasnya.
Ia menambahkan, pembangunan terminal LPG yang dijadwalkan 18 bulan pengerjaan, bisa lebih cepat selesai.
"Saya berharap, Juli atau Agustus tahun depan, sudah selesai, sebelum kita merayakan HUT kemerdekaan RI," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)