Sambut Kampung Wisata, FOM Kampung Golo Membuat Tempat Sampah dari Bambu
Sambut kampung wisata, FOM Kampung Golo membuat tempat sampah dari bambu
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Sambut kampung wisata, FOM Kampung Golo membuat tempat sampah dari bambu
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Forum Orang Muda (FOM) Kampung Golo, Desa Golo, Kecamatan Cibal, Manggarai mulai berkomitmen membangun desanya agar tetap bersih.
FOM Kampung Golo lalu melakukan aksi pembuatan tempat sampah dari bambu Minggu (31/3/19) di halaman kampung Golo, Dusun Golo, Desa Golo.
• NTT Ekspor Komoditas ke Timor Leste Sebesar US $ 1.072.314
Pembuatan sampah tersebut merupakan kegiatan lanjutan Forum Anak Muda Kampung Golo dalam menindaklanjuti tujuan kampung Golo yang bersih dan hijau.
Tempat sampah tersebut disimpan di pertigaan menuju kampung, halaman kampung dan jalur masuk menuju Gua Alam Liang Woja.
• 546 Warga di Kelurahan Babau Tunggak PKB dari 2013-2019
Hardy Sungkang selaku kordinator pembuatan sampah kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Senin (1/4/2019) sore menjelaskan, pembuatan sampah tersebut sebagai bentuk usaha menuju kampung wisata yang bersih dan hijau.
"Pembuatan sampah dari bambu ini merupakan usaha kreatifitas orang muda untuk meminimalisasi sampah yang berserakan di kampung Golo. Hal lain juga pembuatan sampah tersebut merupakan sebuah respek positif terhadap usaha menuju kota bersih di Kabupaten Manggarai. Maka kami juga berinisiatif untuk membangun kesadaran bersih dari kampung. Karena itu, kami orang muda kampung Golo bertekad untuk menyambut inisiatif ini dimulai dari hal sederhana tersebut," kata Hardy.
Tidak hanya itu, Hardy menegaskan, Kampung Golo sebagai salah satu kampung akses menuju Gua Alam Liang Woja maka harus disambut dengan keadaan kampung yang bersih dan hijau.
"Kampung Golo sebagai kampung akses menuju Gua bawah tanah Liang Woja harus menyiapkan keadaan kampung yang bersifat bersih dan aman. Karena itu, ketika Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai telah membuka akses masuk ke tempat wisata tersebut, maka kami selaku FOM Golo menerima dan menyambut keadaan ini dengan menyiapkan kampung hijau yang bersih," ujar Hardi.
Hardi mengungkapkan, pemerintah daerah harus segera mengangkat status wisata Liang Woja tersebut sebagai aset daerah.
Apabila gua alam bawah tanah itu dikunjungi oleh banyak wisatawan, maka tidak mungkin tidak perkembangan ekonomi masyarakat di daerah tersebut pasti melonjak.
"Demikian pun perkampungan lain yang merupakan akses masuk ke tempat wisata tersebut. Saya optimis apabila status gua alam Liang Woja diresmikan sebagai aset daerah maka perkembangan ekonomi masyarakat pasti melonjak. Demikian pun kampung lain yang merupakan akses masuk ke tempat tersebut. Saya sangat mengharapkan respon positif Pemda Manggarai untuk segera menaikan status tempat wisata tersebut," papar Hardi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)