Bocah Tenggelam
4 Kejadian Bocah Tenggelam Secara Tragis di NTT Ini Pernah Hebohkan Masyarakat, Tempatnya Bervariasi
4 Kejadian Bocah Tenggelam Secara Tragis di NTT Ini Pernah Hebohkan Masyarakat, Tempatnya Bervariasi.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Yang lebih dahulu tenggelam yaitu Risky (Hironimus Viktor Poa (10).
Lalu kakanya Ririn (Maria Aprilian Sito Iwu (14) coba untuk membantu, tetapi Ririn tidak sanggup dan ikut tengggelam.
Melihat kedua temannya tenggelam lalu Iwin (Maria Eufrasi Lidwina Wea) teman korban sempat membantu namun tidak berhasil.
Iwin berlari menuju rumah salah satu warga atas Nama Rin Pajo, namun Rin tidak sempat ke lokasi karena takut.
Lalu warga lainnya berdatangan untuk membantu.
Warga Atas Nama Andre peza kemudian menyelam Kedalam sungai untuk mengangkat kedua korban.
Kedua korban dilarikan ke Puskesmas Danga tetapi nyawa kaka beradik tersebut tidak tertolong.
Jenazah kedua korban sekarang masih di Puskesmas Danga.
Orang tua dari kedua korban Stanis Laki, dan Irma Dhema.
Mereka berasal dari Degho.
Keluarga menangis histeris setelah mengetahui kejadian tersebut.
Sampai dengan saat ini Ibu dari Ririn masih berada Di Boawae.
Sementara Kapolsek Aesesa, AKP Ahmad, SH, kepada POS KUPANG.COM, membenarkan kejadian itu.
Ia mengaku pihak sedang berada di Puskesmas Danga.
Jenazah dua orang bocah itu dibawah ke Puskesmas Danga oleh petugas dan warga yang ikut mencari di Kali Aemau.
"Masih di Puskesmas Danga (jenazah) sekarang. Laporanya nanti saya kirim," ujar AKP Ahmad.
3. Siswa SD tenggelam di TTS
Dua orang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten TTS tewas tenggelam dua hari terakhir.
Aldi Tanono (6), bocah yang baru duduk di SD Inpres Lakat, tewas usai terjatuh ke dalam sumur seusia pulang sekolah pada, Senin (10/12/2018) pagi.
Korban kedua, Ito Selan (8) bocah kelas 2 SD SD GMIT Bakitba, Kesetnana tewas usai terjatuh ke dalam kubangan air sedalam sekitar 4 meter pada Selasa ( 11/12/2018) pagi.
Nyawa Ito tak bisa diselamatkan walau sempat dibawa ke RSUD Soe.
Korban, Aldi Tanono terjatuh ke dalam sumur seusai pulang dari sekolah.
Saat kejadian, Aldi sedang berjalan pulang bersama dua sahabatnya, Jordan Simeon Isu dan Yoyakim Adiputra Pinis.
Saat melintasi sumur yang berada di belakang sekolah SD Inpres Lakat, tiba-tiba, korban naik ke atas bibir sumur.
Melihat kejadian tersebut, kedua sahabat korban sempat menegur korban agar tidak berdiri di atas bibir sumur.
Naas, tak lama berselang korban tergelincir dan jatuh ke dalam sumur.
"Kami sudah tegur akan korban jangan berdiri di atas bibir sumur tetapi korban tidak ikut.
Tidak lama berselang, korban tergelincir dan jatuh ke dalam sumur," ungkap Jordan.
Melihat korban terjatuh, Jordan dan Adiputra kaget dan langsung berteriak meminta pertolongan.
Warga yang datang berusaha menolong korban dengan cara mengeluarkan korban dari dalam sumur yang memiliki ke dalaman kurang lebih 4 meter.
Namun sayang, takdir berhendak lain.
Korban di keluar sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Senasib dengan Aldi, Ito Selan, siswa SD Gmit Bakitba terpeleset dan jatuh ke dalam lubang sedalam kurang lebih 4 meter yang berisi air.
Korban yang baru pulang dari sekolah bermaksud hendak mencuci kaki di dalam lubang air tersebut, namun sayang, saat sedang mencuci kakinya, korban terjatuh lubang hingga tewas tenggelam.
"Dia (korban, red) jalan dengan dia punya teman-teman sepulang dari sekolah.
Sampai di lubang air tersebut, korban mau cuci kaki, tetapi terpeleset dan jatuh ke lubang air.
Teman-teman korban langsung panik dan teriak minta tolong sehingga warga datang dan berusaha menolong korban," kisah Ren Frans.
Salah seorang warga, Samuel Parera langsung melompat ke dalam lubang air dan menyelam hingga ke dasar guna mengeluarkan korban.
• Unicorn Bukan Satu-satunya, Inilah Nama Binatang Dalam Dunia Startup, Kepoin Yuk!
• Lurah Kena OTT Pungli, Ini yang Dilakukan Pemkot Depok
• Hangatkan Gairah Pasangan dengan Melihat Tanggal Kelahirannya, Begini Caranya!
Namun sayang, korban dikeluarkan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Ibu korban, Alik Metkono yang mengetahui anaknya tenggelam langsung berlari menuju TKP.
Setibanya di lokasi, korban sudah di keluarkan dari dalam lubang air. D
ibantu warga lainnya, korban langsung dilarikan ke RSUD Soe tetapi nyawa korban tak bisa diselamatkan.
"Kami sudah coba bawa korban ke RSUD Soe dengan menggunakan sepeda motor, tetapi korban sudah terlanjur meninggal," ujar Olpi Kapnani, salah seorang saksi mata yang ikut membawa korban ke RSUD Soe.
4. Bocah Tenggelam di Desa Ombarade, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya
Dua bocah tewas tenggelam di sumber mata air Wee Rota, Desa Ombarade, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat (5/1/2018).
Dilansir dari Kompas.Com, korban teridentifikasi bernama Adelin Dua Awa (11) dan Marini Intan Tanggu Dendo (12).

Kapolres Sumba Barat AKBP Muhamad Erwin mengatakan kejadian bermula ketika korban bersama anak-anak lainnya, pergi mandi di mata air Wee Rota yang ada di Desa Ombarade, Kecamatan Wewewa Tengah.
"Sesampainya di lokasi mereka mandi bersama, Sampai akhirnya sekitar pukul 13.30 Wita, adik-adik korban berlari dari mata air Wee Rota sambil berteriak mengatakan Lin dan Intan tenggelam," kata Erwin kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2017).
Mendengar teriakan saksi, warga berlarian menuju ke lokasi dimana dua anak itu tenggelam.
Namun, warga belum ada yang berani bertindak hingga akhirnya orangtua kedua korban dan warga lainnya berdatangan ke lokasi.
"Warga langsung memotong bambu untuk digunakan mencari kedua korban ke dalam Mata Air Wee Rota.
Sekitar pukul 15.00 Wita korban pertama Adelin Dua Awa berhasil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa," jelasnya.
Pencarian dilanjutkan untuk menemukan korban kedua Marini Intan Tanggu Dendo.
Sekitar pukul 18.00 Wita, Marini ditemukan dengan kondisi sudah meninggal.
Warga kemudian melapor ke polisi.
• Bupati TTS Pastikan Seleksi Perangkat Desa Akan Segera Dilanjutkan
• Unicorn Bukan Satu-satunya, Inilah Nama Binatang Dalam Dunia Startup, Kepoin Yuk!
• Lurah Kena OTT Pungli, Ini yang Dilakukan Pemkot Depok
"Mendapat laporan, tim identifikasi dari Polres Sumba Barat datang ke lokasi kejadian tenggelamnya untuk proses lebih lanjut.
Kolam ternyata memiliki kedalaman sekitar 4 hingga 5 meter. Kedalaman yang tak layak bagi anak-anak karena sangat berbahaya," tutupnya.