ILC TVOne Disebut Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Umbar Pembelaan

Warganet ada yang menuding Karni Ilyas berat sebelah, atau cenderung pro ke kubu Prabowo Subianto.

Editor: Bebet I Hidayat
Instagram@ardibakrie
Ustadz Abdul Somad (UAS) bersama Karni Ilyas dan Ardie Bakrie 

ILC TVOne Disebut Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Umbar Pembelaan

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Host acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas diprotes warganet soal acaranya.

Warganet ada yang menuding Karni Ilyas berat sebelah, atau cenderung pro ke kubu Prabowo Subianto.

Sebab, kata warganet tersebut, Karni Ilyas seolah mendirikan panggung untuk para pembenci Jokowi.

Hal itu disampaikan pemilik akun Twitter @Aguspur64888516.

Ia menyebut kalau acara yang dipandu Karni Ilyas itu cenderung berat sebelah.

Karni Ilyas pun disebut lebih pro kepada kubu Prabowo.

Pasca Marah-marah di ILC tvOne, Jonru Curhat di Facebook. Ia Mengaku Takut. Takut Apa Ya?

Debat Capres 17 Januari 2019, Inilah Bocoran Pertanyaan yang Bakal Diajukan kepada Para Calon

VIDEO: Dosen Selingkuhi Mahasiswi Semester Satu, Ini yang Terjadi di Dalam Kamar Kosan

"Acaramu cenderung berat sebelah, memberikan panggung kpd para pembenci jokowi," tulisnya.

Rupanya kritik itu disampaikan menanggapi balasan Karni Ilyas pada warganet yang menyebut kalau Karni Ilyas tidak netral.

"Gak ada yg netral bang...semua udah terkontaminasi politik..gua bilang semua stasiun tv juga media yg lain..kadang kita miris kalau mikir. Karena media sekarang jadi alat propaganda politik..parahnya lagi kita gak nyadar ampe gontok2an..bener2 banyak mudharotnya..," kata seorang netizen.

Karni Ilyas pun menjelaskan, sebagai Pemred, ia telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran redaksi TV One untuk tidak boleh berpihak ke Capres nomor urut 01 atau 02.

Bahkan menurutnya, jika ada yang melanggar akan diberikan sanksi.

"Minimal instruksi saya selaku Pemred kepada semua jajaran redaksi TV One sampai hari ini bahwa semua jajaran redaksi TV One tidak boleh berpihak ke 01 atau 02. Melanggar akan saya beri sanksi," tulisnya.

Serangan Meluas, Danki Brimob Jemput Pasien DBD di Rumah

Saat Syukuran, Marsekal Pertama Embu Agapitus Senandungkan Lagu Sebiduk di Sungai Musi

Serangan Meluas, Danki Brimob Jemput Pasien DBD di Rumah

Nah, pada cuitan itulah seorang warganet lainnya menyebut kalau acara yang dipandu Karni Ilyas cenderung berat sebelah.

Seolah tak terima dengan tuduhan tersebut, Karni Ilyas pun menjelaskan ketentuan yang ada pada acara yang dipandunya tersebut.

Ia mengatakan, dirinya selalu mengundang kubu masing-masing Capres dengan jumlah yang sama, kemudian diberi kesempatan bicara dengan jumlah yang sama pula.

Untuk itu, kata dia, jika ada salah satu kubu yang merasa menang atau kalah, itu bukan urusan dia sebagai host.

Sebab, ia hanya memfasilitasi kedua kubu untuk menyampaikan argumennya masing-masing.

"Panggungnya selalu seimbang. Tiga orang dari pro 01, harus 3 orang juga dari pro 02. Bahkan durasinya pun diusahakan sama. Kalau ada yg merasa menang atau kalah, itu bukan salah host," tulisnya.

Janda Dua Anak Pembuang Bayi Terancam 9 Tahun Penjara

Harga Cabai Rawit di Kupang Tembus Rp 70 Ribu per Kg

16 Tim Bersaing dalam Lomba Pesparawi Anak Tingkat GMIT Kota Baru Kupang

Tiap Minggu DItuduh Cebong dan Kampret

Jurnalis senior Karni Ilyas menceritakan tuduhan yang datang kepadanya jelang Pilpres 2019.

Menurutnya, setiap minggu ia mendapat tuduhan-tuduhan pro kepada salah satu pasangan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Karni Ilyas di tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/10/2018) silam.

Dalam tayangan itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof. Salim Said menyarankan agar masa jabatan para politisi hanya satu kali.

"Jadi presiden satu kali, cuma waktunya yang diubah, kalau nggak salah Perancis juga begitu, Philipina juga begitu. Jadi bukan lima tahun, tapi enam atau tujuh tahun, tapi satu kali. Jadi nggak ada lagi beban KPU ngurusin petahana yang ikut untuk pemilihan lagi," jelasnya dilansir dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (17/10/2018) silam.

Ia pun mengingatkan, meskipun petahana mendapatkan fasilitas, tidak semua petahana terpilih lagi.

Untuk itu ia menyarankan kemungkinan amandemen mengubah masa jabatan elected politition.

"Presiden, gubernur, wali kota, bupati, masa jabatan satu kali, tapi waktunya diubah jadi diperpanjang, karena buat saya itu lebih konkrit," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya kepada para politisi muda yang hadir pada ILC kala itu.

Prof Salim Said menjelaskan, dirinya sebagai independent observer yang berkawan dengan kalangan politisi, posisinya sangat sulit.

Unggah Pertemuan dengan Driver Online, Presiden Jokowi: Mereka Pelopor Pekerjaan Baru

Ini Foto-foto Masa Kecil Prabowo Subianto Bersama dengan Keluarga Besarnya, Apa Kata Netizen?

Dapat Dukungan Jokowi untuk iHeartRadio Music Awards, Ini Jawaban Agnez Mo Soal Pilihan Politik 2019

Menilai Elite-elite di Jakarta tak Bisa Diharapkan, Prabowo Minta Kadernya Selamatkan Indonesia

"Karena kalau kita ngomong objektif, pasti akan dituduh pro Prabowo atau pro Jokowi," tandasnya.

Ia pun menjelaskan, saat Prabowo mengatakan Indonesia akan bubar di tahun 2030, ia malah menyebut Indonesia bisa bubar lebih cepat kalau Indonesia tidak dijaga dan diurus dengan baik.

"Tidak sampai 2030 bubar, sebentar lagi bubar, kalau kerja you main-main, kerjanya korupsi, nggak bisa dipertahankan. Saya dituduh pro Prabowo, nggak ada urusan, itu pendapat saya, dan itu saya ajarkan sebagai guru besar Ilmu Politik," bebernya.

Di tengah penjelasan Prof Salim Said itulah Karni Ilyas curhat colongan.

Ia mengatakan, dirinya juga sering kali dituduh pro salah satu pasangan capres.

"Tapi kalau soal dituduh pro ini pro itu, saya tiap minggu Pak, kadang saya dituduh cebong, kadang saya dituduh kampret," ujarnya.

Pernyataan Karni Ilyas itu disambut tawa dan tepuk tangan pada narasumber dan penonton di studio.

Setelah itu, Prof Salim Said yang juga merupakan mantan wartawan sedikit menceritakan kisahnya beberapa kali diancam.

Ammar Zoni Lamar Irish Bella, Mantan Kekasih Curhat Soal Kisah Cintanya

 Kadistan NTT Yohanes Tay Ruba Bilang Pasarkan Produk Marungga Secara Massal

BREAKINGNEWS: Bapak dan Anak Serang Rumah Paman

Tren Hampers Bernuansa Imlek Semarakkan Perayaan Tahun Baru China, Mulai Banjir Pesanan

Ia menjelaskan, kebebasannya kadang diancam dengan ditawari uang, kadang diancam teror.
"Saya pernah didatangi orang, meja saya dipukul-pukul," kenangnya.

Karni Ilyas pun sedikit menjelaskan kalau ia dan Prof. Salim Said sama-sama pernah menjadi jurnalis di Majalah Tempo.

Karni Ilyas 16 tahun di Majalah Tempo dan Prof. Salim Said adalah seniornya yang merupakan salah satu pendiri Majalah Tempo. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpontianak.co.id, dengan judul ILC TVOne Dituding Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Mengaku Tak Bersalah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved