ILC TVOne Disebut Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Umbar Pembelaan
Warganet ada yang menuding Karni Ilyas berat sebelah, atau cenderung pro ke kubu Prabowo Subianto.
"Karena kalau kita ngomong objektif, pasti akan dituduh pro Prabowo atau pro Jokowi," tandasnya.
Ia pun menjelaskan, saat Prabowo mengatakan Indonesia akan bubar di tahun 2030, ia malah menyebut Indonesia bisa bubar lebih cepat kalau Indonesia tidak dijaga dan diurus dengan baik.
"Tidak sampai 2030 bubar, sebentar lagi bubar, kalau kerja you main-main, kerjanya korupsi, nggak bisa dipertahankan. Saya dituduh pro Prabowo, nggak ada urusan, itu pendapat saya, dan itu saya ajarkan sebagai guru besar Ilmu Politik," bebernya.
Di tengah penjelasan Prof Salim Said itulah Karni Ilyas curhat colongan.
Ia mengatakan, dirinya juga sering kali dituduh pro salah satu pasangan capres.
"Tapi kalau soal dituduh pro ini pro itu, saya tiap minggu Pak, kadang saya dituduh cebong, kadang saya dituduh kampret," ujarnya.
Pernyataan Karni Ilyas itu disambut tawa dan tepuk tangan pada narasumber dan penonton di studio.
Setelah itu, Prof Salim Said yang juga merupakan mantan wartawan sedikit menceritakan kisahnya beberapa kali diancam.
• Ammar Zoni Lamar Irish Bella, Mantan Kekasih Curhat Soal Kisah Cintanya
• Kadistan NTT Yohanes Tay Ruba Bilang Pasarkan Produk Marungga Secara Massal
• BREAKINGNEWS: Bapak dan Anak Serang Rumah Paman
• Tren Hampers Bernuansa Imlek Semarakkan Perayaan Tahun Baru China, Mulai Banjir Pesanan
Ia menjelaskan, kebebasannya kadang diancam dengan ditawari uang, kadang diancam teror.
"Saya pernah didatangi orang, meja saya dipukul-pukul," kenangnya.
Karni Ilyas pun sedikit menjelaskan kalau ia dan Prof. Salim Said sama-sama pernah menjadi jurnalis di Majalah Tempo.
Karni Ilyas 16 tahun di Majalah Tempo dan Prof. Salim Said adalah seniornya yang merupakan salah satu pendiri Majalah Tempo. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpontianak.co.id, dengan judul ILC TVOne Dituding Jadi Panggung Para Pembenci Jokowi, Karni Ilyas Mengaku Tak Bersalah