Bertanding Saat Hujan, Pemain Bola Ini Tewas Disambar Petir, Tubuhnya Sampai Berasap

Nasib naas menimpa Saiful Bakhtiar (26), warga Dusun Santren, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.

Editor: Bebet I Hidayat
Surya.co.id
Warga menggotong jasad Saiful Bakhtiar (26), warga Dusun Santren, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yang tewas tersambar petir. 

"Petir langsung menyambar begitu saja, saat pertandingan sepakbola berlangsung, korbannya Saiful Bakhtiar," ujar Kapolsek Budi Handoyo.

Budi menjelaskan, teman-temannya yang mengetahui korban tersambar petir lalu menolongnya untuk dibawa ke Puskesmas Bangilan.

Bupati Roby Idong Siapkan Rp 20 Milar untuk Kuliahkan Anak-anak Sikka

Pemuda Ikatan Keluarga Alor dan Kemahnuri Kupang Tuntut Pertanggungjawaban Pemerintah

Progres Pekerjaan Program Berarti Dua Desa Di TTU Capai 80 Hingga 90 Persen

Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan medis juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, korban tewas murni karena tersambar petir.

Pihak keluarga korban juga telah menerima kejadian memilukan itu dan meminta untuk tidak di otopsi.

"Korban tidak selamat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, pihak keluarga juga sudah menerima kejadian itu," pungkas Kapolsek Budi Handoyo.

Petani Tewas

Mengutip Tribun.timur.com, seorang warga Dusun Bonto Romba, Desa Bonto Matene, Kecamatan Mandai, Maros, Muh Subhan alias Itung (41) tewas tersambar petir di area persawahan, Rabu (5/12/2018).

Menurut Kapolsek Mandai, AKP Asgar, Itung tewas saat bersama istrinya, Nurlinda (37) dan kedua putranya, Rifki (14) dan Agil (4).

Sementara saksi, Ambo Upe, menyebut hanya Rifki yang menemani orangtuanya.
AKP Asgar mengatakan, setelah menerima informasi, ia bersama personel Polsek Mandai mendatangi rumah korban.

Menghilang’  Dua  Bulan  Lebih!  Kasi  Keuangan dan Aset  Desa PMD Disanksi Berat

Bawaslu Malaka Perkuat Kapasitas Panwascam ! Ini Tujuannya.

Dukung Hortikultura! Ini yang Dilakukan Dinas Peternakan Manggarai

Asgar mengatakan, korban merupakan warga Bonto Ramba yang berprofesi sebagai petani. Korban tersambar saat berada di sawahnya.

"Setelah mendapat informasi, saya dan anggota langsung datang ke rumah duka untuk melayat," katanya.

Sebelum kejadian, korban bersama istri dan dua putranya, Rifki (14) dan Agil (4) berteduh di rumah sawah.

Korban duduk di samping istri.

Sementara istri duduk memangku Agil.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved